2 Raja-raja 17: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 41: Baris 41:
* [[Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin]]
* [[Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin]]
{{end-col}}
{{end-col}}
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[2 Raja-raja 16]], [[2 Tawarikh 28]], [[2 Tawarikh 29]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[2 Raja-raja 16]], [[2 Raja-raja 18]], [[2 Tawarikh 28]], [[2 Tawarikh 29]]


==Pranala luar==
==Pranala luar==

Revisi per 15 Mei 2013 15.53

2 Raja-raja 17 (atau II Raja-raja 17, disingkat 2Raj 17) adalah bagian dari Kitab 2 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]

Teks

Waktu

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Dalam tahun kedua belas (ke-12) zaman Ahas, raja Yehuda, Hosea bin Ela menjadi raja di Samaria atas Israel. Ia memerintah sembilan (9) tahun lamanya.[3]

Ayat 4

Tetapi kedapatanlah oleh raja Asyur, bahwa di pihak Hosea ada persepakatan, karena Hosea telah mengirimkan utusan-utusan kepada So, raja Mesir, dan tidak mempersembahkan lagi upeti kepada raja Asyur, seperti biasanya tahun demi tahun; sebab itu raja Asyur menangkap dia dan membelenggu dia dalam penjara.[4]

Ayat 6

Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.[5]

Pada tahun 722 SM, setelah 210 tahun penyembahan berhala, pemberontakan rohani, dan kemerosotan moral, Allah memutuskan keruntuhan dan pembuangan bangsa Israel (yaitu, kesepuluh suku dari kerajaan Israel Utara). Perkembangan pesat dari kejahatan di antara umat Allah telah mencapai titik tidak bisa kembali; dosa mereka telah mencapai puncaknya. Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan Allah sekarang ialah menjatuhkan hukuman yang mencerai-beraikan bangsa itu; hanya kaum sisa yang percaya dan setia yang tertinggal untuk mengalami penggenapan janji-janji Allah (bandingkan Roma 9:27).[6] Peristiwa direbutnya Samaria itu juga tercatat dalam Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin yang merupakan bagian dari Tawarikh Babilonia.[7]

Ayat 24

Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itupun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya.[8]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158171, 9789794158179
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ 2 Raja–raja 17:1
  4. ^ 2 Raja–raja 17:4
  5. ^ 2 Raja–raja 17:6
  6. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin kolom 1, baris 27-28.
  8. ^ 2 Raja–raja 17:23

Lihat pula

Pranala luar