Moewardi: Perbedaan antara revisi
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q7393215 |
Borneorigin (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Moewardi adalah seorang dokter lulusan [[STOVIA]]. Setelah lulus, beliau melanjutkan pendidikan Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan ([[THT]]). Selain itu aa adalah ketua [[Barisan Pelopor]] tahun 1945 di [[Kota Surakarta|Surakarta]] dan terlibat dalam peristiwa [[proklamasi]] [[17 Agustus]] [[1945]]. Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah [[Soewirjo]], wakil wali kota [[Jakarta]] saat itu. |
Moewardi adalah seorang dokter lulusan [[STOVIA]]. Setelah lulus, beliau melanjutkan pendidikan Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan ([[THT]]). Selain itu aa adalah ketua [[Barisan Pelopor]] tahun 1945 di [[Kota Surakarta|Surakarta]] dan terlibat dalam peristiwa [[proklamasi]] [[17 Agustus]] [[1945]]. Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah [[Soewirjo]], wakil wali kota [[Jakarta]] saat itu. |
||
Di [[Solo]], dr.Muwardi mendirikan sekolah kedokteran dan membentuk gerakan rakyat untuk melawan aksi-aksi [[PKI]]. Pada [[peristiwa Madiun]] dia adalah salah satu tokoh yang dikabarkan hilang dan |
Di [[Solo]], dr.Muwardi mendirikan sekolah kedokteran dan membentuk gerakan rakyat untuk melawan aksi-aksi [[PKI]]. Pada [[peristiwa Madiun]] dia adalah salah satu tokoh yang dikabarkan hilang dan diduga dibunuh oleh pemberontak selain Gubernur [[Soeryo]]. |
||
Kini namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah [[Kota Surakarta|Surakarta]]. Namanya juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan di jakarta |
Kini namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah [[Kota Surakarta|Surakarta]]. Namanya juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan di jakarta |
Revisi per 14 April 2013 12.11
Dr. Moewardi (Pati, Jawa Tengah, 1907 - Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober 1948) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia.
Moewardi adalah seorang dokter lulusan STOVIA. Setelah lulus, beliau melanjutkan pendidikan Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Selain itu aa adalah ketua Barisan Pelopor tahun 1945 di Surakarta dan terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu.
Di Solo, dr.Muwardi mendirikan sekolah kedokteran dan membentuk gerakan rakyat untuk melawan aksi-aksi PKI. Pada peristiwa Madiun dia adalah salah satu tokoh yang dikabarkan hilang dan diduga dibunuh oleh pemberontak selain Gubernur Soeryo.
Kini namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta. Namanya juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan di jakarta