Militer: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
Karena lingkungan tugasnya terutama di medan perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin. Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hirarki yang jelas dan para atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.
Karena lingkungan tugasnya terutama di medan perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin. Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hirarki yang jelas dan para atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.


== Militer Indonesia ==
'''== Militer Indonesia ==
Tentara [[Indonesia]] di organisasikan dalam wadah '''Tentara Nasional Indonesia''' disingkat '''[[TNI]]'''.
Tentara [[Indonesia]] di organisasikan dalam wadah '''Tentara Nasional Indonesia''' disingkat '''[[TNI]]'''.


Baris 17: Baris 17:
Kemudian pada tanggal ''[[5 Oktober]] [[1964]]'' '''TNI''' yang terdiri dari tiga unsur (''TNI Angkatan Darat'', ''TNI Angkatan Laut'', dan ''TNI Angkatan Udara'') ditambah dengan '''Kepolisian Republik Indonesia''' ('''POLRI'''), digabungkan menjadi satu wadah yang dinamakan '''ABRI''' ('''Angkatan Bersenjata Republik Indonesia'''), yang dikuatkan dengan '''Keputusan Presiden RI No. 9 tahun [[1969]]'''.
Kemudian pada tanggal ''[[5 Oktober]] [[1964]]'' '''TNI''' yang terdiri dari tiga unsur (''TNI Angkatan Darat'', ''TNI Angkatan Laut'', dan ''TNI Angkatan Udara'') ditambah dengan '''Kepolisian Republik Indonesia''' ('''POLRI'''), digabungkan menjadi satu wadah yang dinamakan '''ABRI''' ('''Angkatan Bersenjata Republik Indonesia'''), yang dikuatkan dengan '''Keputusan Presiden RI No. 9 tahun [[1969]]'''.


Sesuai '''Ketetapan [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR RI]] nomor VI/MPR/2000''' tentang pemisahan '''TNI''' ('''Tentara Nasional Indonesia''') dan '''POLRI''' ('''Kepolisian Republik Indonesia''') serta '''Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000''' tentang Peran '''TNI''' dan peran '''POLRI''' maka pada tanggal ''[[30 September]] [[2004]]'' telah disahkan '''RUU TNI''' oleh [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR RI]] yang ditanda-tangani oleh [[Megawati Soekarnoputri|Presiden Megawati]] pada tanggal [[19 Oktober]] [[2004]].
Sesuai '''Ketetapan [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR RI]] nomor VI/MPR/2000''' tentang pemisahan '''TNI''' ('''Tentara Nasional Indonesia''') dan '''POLRI''' ('''Kepolisian Republik Indonesia''') serta '''Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000''' tentang Peran '''TNI''' dan peran '''POLRI''' maka pada tanggal ''[[30 September]] [[2004]]'' telah disahkan '''RUU TNI''' oleh [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR RI]] yang ditanda-tangani oleh [[Megawati Soekarnoputri|Presiden Megawati]] pada tanggal [[19 Oktober]] [[2004]].'''


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 14 April 2013 07.18

Berkas:Foto PDI warna.jpg
Foto bewarna prajurit Perancis pada Perang Dunia I yang diabadikan dengan film bewarna yang dipatenkan oleh Lumière bersaudara.

Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan angkatan bersenjata.

Padanan kata lainnya adalah tentara atau angkatan bersenjata. Militer biasanya terdiri atas para prajurit atau serdadu.

Kata lain yang sangat erat dengan militer adalah militerisme, yang artinya kurang lebih perilaku tegas, kaku, agresif dan otoriter "seperti militer". Padahal pelakunya bisa saja seorang pemimpin sipil.

Karena lingkungan tugasnya terutama di medan perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin. Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hirarki yang jelas dan para atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.

== Militer Indonesia == Tentara Indonesia di organisasikan dalam wadah Tentara Nasional Indonesia disingkat TNI.

Sebelum bernama TNI, awalnya adalah bernama BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945, kemudian namanya berubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) melalui Maklumat No. 2 / X pada tanggal 5 Oktober 1945, lalu Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat pada tanggal 7 Januari 1946, setelah itu diubah lagi namanya menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia) pada tanggal 1 Januari 1946.

Pada saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping TRI (Tentara Republik Indonesia), maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan TRI dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang terdiri dari tiga unsur: TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.

Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1964 TNI yang terdiri dari tiga unsur (TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara) ditambah dengan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), digabungkan menjadi satu wadah yang dinamakan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), yang dikuatkan dengan Keputusan Presiden RI No. 9 tahun 1969.

Sesuai Ketetapan MPR RI nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan POLRI (Kepolisian Republik Indonesia) serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran POLRI maka pada tanggal 30 September 2004 telah disahkan RUU TNI oleh DPR RI yang ditanda-tangani oleh Presiden Megawati pada tanggal 19 Oktober 2004.

Lihat pula

Referensi

  1. (Indonesia) Politik Awal Kemerdekaan dan Pembentukan Tentara Nasional.
  2. (Indonesia) BKR, TKR, TRI, TNI, ABRI, TNI.

Pranala luar

Templat:Link FA