Wikipedia:Pedoman penyerapan istilah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 110: Baris 110:
== Aturan penyerapan imbuhan ==
== Aturan penyerapan imbuhan ==


Aturan-aturan imbuhan serapan dari bahasa asing mengikuti aturan yang kurang lebih sama dengan [[Wikipedia:Pedoman ejaan dan penulisan kata#Penulisan kata|aturan pembentukan kata berimbuhan]] lain.
# Disambung jika menggunakan kata dasar.

# Dipisah jika menggunakan kata bentukan atau turunan.
# Diberi tanda hubung jika kata dasar berawalan huruf kapital.
# Disambung jika menggunakan kata dasar. Contoh: ''dwi''warna, ''pasca''sarjana.
# Dipisah jika menggunakan kata bentukan atau turunan. Contoh: ''pra'' pemilu.
# Diberi tanda hubung jika kata dasar berawalan huruf kapital. Contoh: ''non''-Indonesia, ''anti''-Israel.


==Istilah terjemahan==
==Istilah terjemahan==

Revisi per 8 April 2007 23.37

Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah di Indonesia maupun dari bahasa asing seperti Inggris, Belanda, Arab, dan Sanskerta. Unsur pinjaman tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar: unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap, serta unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Halaman ini memuat pedoman penyerapan istilah tersebut di Wikipedia bahasa Indonesia. Sebagian besar pedoman mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan sebagian lagi merupakan rangkuman dari konsensus yang terbentuk dari hasil diskusi para Wikipediawan.

Penyerapan fonem

  1. aa (Belanda) → a. Contoh: octaaf → oktaf.
  2. ae tetap, jika tidak bervariasi dengan e. Contoh: aerobe → aerob.
  3. aee, jika bervariasi dengan e. Contoh: haemoglobin → hemoglobin.
  4. ai tetap
  5. au tetap
  6. ck, jika di muka a, u, o, dan konsonan. Contoh: crystal → kristal.
  7. cs, jika di muka e, i, oe, dan y. Contoh: cylinder → silinder.
  8. cck, jika di muka o, u, dan konsonan. Contoh: accumulation → akumulasi.
  9. ccks, jika di muka e dan i. Contoh: accent → aksen.
  10. ch dan cchk, jika di muka a, o, dan konsonan. Contoh: saccharin → sakarin.
  11. chs, jika lafalnya s atau sy. Contoh: machine → mesin.
  12. chc, jika lafalnya c. Contoh: check → cek.
  13. ç[1] (Sansekerta) → s. Contoh: çāstra → sastra.
  14. e tetap
  15. ea tetap
  16. ee (Belanda) → e. Contoh: systeem → sistem.
  17. ei tetap
  18. eo tetap
  19. eu tetap
  20. f tetap
  21. ghg. Contoh: sorghum → sorgum.
  22. guege
  23. i tetap, jika di awal suku kata di muka vokal. Contoh: ion → ion.
  24. ie (Belanda) → i, jika lafalnya i. Contoh: politiek → politik.
  25. ie tetap, jika lafalnya bukan i. Contoh: variety → varietas.
  26. kh (Arab) tetap
  27. ng tetap
  28. oe (oi Yunani) → e
  29. oo (Belanda) → o. Contoh: komfoor → kompor.
  30. oo (Inggris) → u. Contoh: cartoon → kartun.
  31. oo (vokal ganda) tetap. Contoh: zoology → zoologi.
  32. phf. Contoh: phase → fase.
  33. ps tetap
  34. pt tetap
  35. qk
  36. rhr. Contoh: rhetoric → retorika.
  37. scsk, jika di muka a, o, u, dan konsonan. Contoh: scriptie → skripsi.
  38. scs, jika di muka e, i, dan y. Contoh: scenography → senografi.
  39. schsk, jika di muka vokal. Contoh: schema → skema.
  40. ts, jika di muka i. Contoh: ratio → rasio.
  41. tht. Contoh: methode → metode.
  42. u tetap
  43. ua tetap
  44. ue tetap
  45. ui tetap
  46. uo tetap
  47. uuu. Contoh: vacuum → vakum.
  48. v tetap, (Sanskerta) → w atau v
  49. x tetap, jika di awal kata. Contoh: xenon → xenon.
  50. xks, jika tidak di awal kata. Contoh: exception → eksepsi.
  51. xcksk, jika di muka a, o, u, dan konsonan. Contoh: excavation → ekskavasi.
  52. y tetap, jika lafalnya y. Contoh: yen → yen.
  53. yi, jika lafalnya i. Contoh: dynamo → dinamo.
  54. z tetap.
  55. konsonan ganda menjadi konsonan tunggal, kecuali jika dapat membingungkan. Contoh: effect → efek, mass → massa.

Penyerapan akhiran

  1. -aat (Belanda) → -at. Contoh: plaat → pelat.
  2. -age-ase. Contoh: percentage → persentase.
  3. -al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) → -al. Contoh: formeel → formal.
  4. -ant-an. Contoh: accountant → akuntan.
  5. -archy, -archie (Belanda) → -arki. Contoh: anarchy, anarchie → anarki.
  6. -ary, -air (Belanda) → -er. Contoh: primary, primair → primer.
  7. (a)tion, (a)tie (Belanda) → -asi, -si. Contoh: action, actie → aksi.
  8. -eel (Belanda) → -el, jika tak ada padanan dalam bahasa Inggris.
  9. -ein tetap. Contoh: protein → protein.
  10. -ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) → -ik, -ika. Contoh: logic, logica → logika.
  11. -ic, -ical, -isch (adjektiva) → -is. Contoh: elektronic → elektronik.
  12. -ile, -iel-il. Contoh: percentile → persentil.
  13. -ism, -isme (Belanda) → -isme. Contoh: modernism, modernisme → modernisme.
  14. -ist-is. Contoh: egoist → egois.
  15. -ive, -ief-if. Contoh: descriptive, descriptief → deskriptif.
  16. -logue-log. Contoh: dialogue → dialog.
  17. -logy, -logie-logi. Contoh: analogy, analogie → analogi.
  18. -loog (Belanda) → -log. Contoh: epiloog → epilog.
  19. -oid, -oïde (Belanda) → -oid. Contoh: hominoid, hominoide → hominoid.
  20. -oir-oar. Contoh: trottoir → trotoar.
  21. -or, -eur (Belanda) → -ur, -ir. Contoh: director, directeur → direktur.
  22. -or tetap. Contoh: dictator → diktator.
  23. -ty, -teit-tas [2]. Contoh: university, universiteit → universitas.
  24. -ure, -uur-ur. Contoh: premature, prematuur → prematur.

Penyerapan lain

  1. a-tak-. Contoh: asymetric → "tak simetri"
  2. ante-purba-. Contoh: antedate → "purbatanggal"
  3. anti-prati-. Contoh: antibiotik → "pratirasa"
  4. auto-swa-, oto-. Contoh: autobiografi → "swariwayat"
  5. de-awa-. Contoh: demultiplexing → "awa-pemultipleksan".
  6. bi-dwi-.
  7. inter-antar-. Contoh: internasional → "antarbangsa"
  8. post-pasca-
  9. pre-pra-. Contoh: prehistory → "prasejarah"
  10. re--ulang
  11. -blelaik-. Contoh: edible → "laik-santap"
  12. -likelir-, bak-. Contoh: jelly-like → "liragar"
  13. -lessnir-, awa-, mala-, tan-. Contoh: seedless → "nirbiji"; colourless → "awawarna", "tanwarna"; malnutrition → "malagizi"

Aturan penyerapan imbuhan

Aturan-aturan imbuhan serapan dari bahasa asing mengikuti aturan yang kurang lebih sama dengan aturan pembentukan kata berimbuhan lain.

  1. Disambung jika menggunakan kata dasar. Contoh: dwiwarna, pascasarjana.
  2. Dipisah jika menggunakan kata bentukan atau turunan. Contoh: pra pemilu.
  3. Diberi tanda hubung jika kata dasar berawalan huruf kapital. Contoh: non-Indonesia, anti-Israel.

Istilah terjemahan

Menurut Buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah, dalam menerjemahkan istilah bahasa Inggris ke Indonesia:

  • akhiran -ic dari bahasa asing bila dialih-eja akan menjadi -ik dalam bahasa Indonesia
  • akhiran -ical dapat dialih-eja menjadi baik -ik maupun -is

Contoh: optimistic - optimistik, optimistical - optimistis

Kedua bentuk alih-ejaan ini benar, hanya demi kesatuan pendapat ada baiknya dimufakati satu bentuk saja.

Kata serapan untuk istilah teknis

  • Gunakanlah glosarium bahasa Indonesia (misalnya terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI) untuk istilah serapan yang sudah dibakukan. Lihat versi elektronik (tidak lengkap) glosarium Pusat Bahasa di pranala luar di bawah.
  • Di bidang komputer/internet, lihat Istilah Internet Indonesia. Untuk istilah singkatan seperti TCP/IP, FTP sebaiknya tetap ditulis dalam bentuk aslinya (tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi PKT/PI dan PTA atau PTB--Protokol Transfer Berkas).

Rujukan

  • Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Penerbit Tera, Yogyakarta.

Catatan kaki

  1. ^ Dalam penulisan modern biasa dieja sebagai ś
  2. ^ Tidak semua akhiran -ty bahasa Inggris dialih-bahasakan menjadi -tas walaupun tak dimungkiri bahwa mayoritasnya demikian, dalam hal ini berlaku kata-kata seperti sekuriti dan komoditi yang menggunakan sistem kedua (-ti bukan -tas), hal yang sama berlaku pada kata properti (bukan propertas). Kata-kata lainnya misalnya kuantitas memang menggunakan penerjemahan -tas.