Korundum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
rintisan |
k {{mineral-stub}} |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
[[Kategori:Oksida]] |
[[Kategori:Oksida]] |
||
{{ |
{{mineral-stub}} |
||
[[bg:Корунд]] |
[[bg:Корунд]] |
Revisi per 7 April 2007 11.12
Korundum | |
---|---|
Umum | |
Kategori | Mineral |
Rumus (unit berulang) | aluminium oksida, Al2O3 |
Sistem kristal | Trigonal Hexagonal Scalenohedral bar32/m |
Identifikasi | |
Warna | Coklat hingga abu-abu, lebih jarang merah, biru, putih, kuning. |
Perawakan | Steep bipyramidal, tabular, prismatic, rhombohedral crystals, massive or granular |
Bentuk kembaran | Polysynthetic twinning common |
Belahan | None - parting in 3 directions |
Fraktur | Conchoidal to uneven |
Kekerasan dalam skala Mohs | 9 |
Kilau | Adamantine to vitreous |
Gores | Putih |
Berat jenis | 3.95-4.1 |
Indeks bias | nω=1.768 - 1.772 nε=1.760 - 1.763, Biref 0.009 |
Pleokroisme | Tidak ada |
Fusibilitas | Infusible |
Kelarutan | Insoluble |
Variasi utama | |
Safir | Semua warna kecuali merah |
Rubi | Merah |
Emeri | Butiran |
Korundum (dari Bahasa Tamil: kurundam) adalah kristal aluminium oksida dan merupakan salah satu mineral pembentuk batuan. Secara alami mineral ini jernih, tapi dapat memiliki warna yang berbeda dengan adanya zat pengotor. Spesimen yang transparan digunakan sebagai batu permata, yang disebut rubi jika berwarna merah dan safir jika berwarna selain merah. Selain kekerasannya, korundum dikenal karena densitasnya yang tinggi (4,02 g/cm³), yang sangat tinggi untuk suatu mineral transparan yang tersusun dari unsur ber-massa atom rendah aluminium dan oksigen.
Bacaan lanjutan
- Hurlbut, Cornelius S.; Klein, Cornelis, 1985, Manual of Mineralogy, 20th ed., Wiley, pp. 300-302 ISBN 0-471-80580-7