2 Timotius 3: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Antiokhia]]
* [[Antiokhia]]
* [[Ikonium]
* [[Ikonium]]
* [[Listra]]
* [[Listra]]
* [[Musa]]
* [[Musa]]

Revisi per 18 Februari 2013 03.05

2 Timotius 3 (disingkat 2Tim 3) adalah bagian dari Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus[3] dan ditujukan kepada Timotius.[4]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 17 ayat.
  • Berisi pengajaran mengenai keadaan manusia pada akhir zaman serta hal pembacaan Kitab Suci.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.[5]

Hari-hari terakhir termasuk seluruh zaman Kristen. Namun, oleh Roh Kudus Paulus bernubuat (bd. 1Tim 4:1) bahwa situasi akan makin buruk dengan makin mendekatnya akhir zaman (bandingkan 2Pet 3:3; 1Yoh 2:18; Yud 1:17-18).

  • 1) Hari-hari terakhir akan ditandai dengan bertambahnya kejahatan dalam dunia, runtuhnya standar moral, dan bertambahnya orang percaya dan gereja palsu di dalam kerajaan Allah (Mat 24:11-12; 1Tim 4:1). Masa ini akan sungguh-sungguh menjadi masa yang sulit dan berat bagi orang yang setia kepada Allah.
  • 2) Paulus memberikan peringatan ini supaya memperkuat para gembala dan gerejanya yang tetap setia kepada Kristus dan penyataan-Nya. Berkat keselamatan sepenuhnya dalam Kristus dan pencurahan Roh Kudus masih tersedia bagi mereka yang setia kepada iman dan perbuatan seperti yang diajarkan dalam Perjanjian Baru. Kemurtadan gereja hanya berarti lebih banyak kasih karunia dan kuasa bagi mereka yang berpegang teguh kepada iman asli yang dipercayakan kepada orang saleh (Kis 4:33; Rom 5:20; Yud 1:3).[6]

Ayat 2

Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,...[7]

Paulus menyebut berbagai dosa yang berakar pada sifat mencintai diri sendiri (2 Timotius 3:2-4). Dewasa ini ada orang yang mengajarkan bahwa kurang mencintai diri adalah akar dosa. Ajaran ini bertentangan dengan ajaran rasuli.[6]

Ayat 16

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.[8]
Bahasa Yunani: πασα γραφη θεοπνευστος και ωφελιμος προς διδασκαλιαν προς ελεγχον προς επανορθωσιν προς παιδειαν την εν δικαιοσυνη
Transliterasi Yunani: pasa graphē theopneustos kai ōphelimos pros didaskalian pros elenchon pros epanorthōsin pros paideian tēn en dikaiosunē

Frasa "yang diilhamkan Allah" diterjemahkan dari kata Yunani "theopneustos" yang terdiri dari "theo-" (berkaitan dengan Allah) dan kata kerja "pneo" (menghembuskan napas), sehingga dapat diartikan "yang dihembuskan Allah".

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ 2 Timotius 1:1
  4. ^ 2 Timotius 1:2
  5. ^ 2 Timotius 3:1
  6. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ 2 Timotius 3:2
  8. ^ 2 Timotius 3:16

Lihat pula

Pranala luar