Iskandar dari Johor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 13: Baris 13:


== Kampanye Boikot [[P&G]] [[1985]] ==
== Kampanye Boikot [[P&G]] [[1985]] ==
[[Berkas:P&G logo.jpg|thumb|Salah satu kampanye ala Iskandar Johor adalah pemboikotan [[P&G]] pada tahun [[1985]]]]
[[Berkas:P&G logo.jpg|thumb|Logo lama [[P&G]] yang penuh [[P&G#Kontroversi logo|kontroversi]], yang ditentang dengan keras oleh Iskandar Johor karena menghina [[islam]]]]


[[P&G#Kontroversi logo|Kontroversi logo P&G]] yang menghebohkan dunia pada [[1985]] karena dianggap menghina Nabi [[Muhammad]] s.a.w. membuatnya tergerak untuk memaksa menutup afiliasi [[P&G]] di [[Malaysia]] sebelum [[P&G]] mengganti logonya. Ia memperbolehkan P&G beroperasi lagi di [[Malaysia]], dengan persyaratan (dalam [[bahasa Melayu]]) : ''"Logo rasmi [[P&G]] wajib ditukar dengan logo yang baharu dan logo yang baharu itu tak boleh menghina ugama [[islam]]"'' ([[bahasa Indonesia]] : "Logo resmi [[P&G]] harus diganti dengan logo yang baru dan logo yang baru itu tidak boleh menghina agama [[islam]]").
[[P&G#Kontroversi logo|Kontroversi logo P&G]] yang menghebohkan dunia pada [[1985]] karena dianggap menghina Nabi [[Muhammad]] s.a.w. membuatnya tergerak untuk memaksa menutup afiliasi [[P&G]] di [[Malaysia]] sebelum [[P&G]] mengganti logonya. Ia memperbolehkan P&G beroperasi lagi di [[Malaysia]], dengan persyaratan (dalam [[bahasa Melayu]]) : ''"Logo rasmi [[P&G]] wajib ditukar dengan logo yang baharu dan logo yang baharu itu tak boleh menghina ugama [[islam]]"'' ([[bahasa Indonesia]] : "Logo resmi [[P&G]] harus diganti dengan logo yang baru dan logo yang baru itu tidak boleh menghina agama [[islam]]").

Revisi per 1 Februari 2013 06.36

Berkas:8 Sultan Iskandar.gif
Duli Yang Maha Mulia Baginda Al-Mutawakkil Alallah Sultan Mahmud Iskandar Al-Haj ibni Almarhum Sultan Sir Ismail Al-Khalidi

Sultan Iskandar bin Sultan Ismail (8 April 1932 – 22 Januari 2010) merupakan Yang di-Pertuan Agong Malaysia yang ke-8, ia berkuasa dari tanggal 26 April 1984 hingga 25 April 1989. Sultan Iskandar berasal dari Johor Darul Ta'zim.

Keluarga

Merupakan putra sulung Sultan Ismail ibni Almarhum Sultan Ibrahim dengan permaisurinya Sultanah Aminah binti Ungku Paduka Bena Sri Maharaja Utama Ahmad, ia dinamai Tunku Mahmood Iskandar.

Sultan Iskandar telah bercerai dengan ibu Tengku Mahkota, Josephine Trevorrow, dan kemudiannya menikah dengan Tengku Zanariah binti Tengku Panglima Raja Ahmad dari kerabat negeri Kelantan. Tengku Zanariah kini merupakan Raja Permaisuri Agong dan Permaisuri Johor.

Tokoh kontroversial

Tokoh yang kontrovesial di Malaysia, Sultan Iskandar menjalani hidup yang berliku. Dilantik sebagai Tunku Mahkota pada 1959, dia disingkirkan dari jabatan tersebut oleh ayahandanya saat didapati bersalah atas tuduhan menyerang oleh pengadilan. Kemudian Sultan Ismail melunak pada akhir hayatnya dan menganugerahi kembali Tunku Mahmood Iskandar pada pangkat dan gelar 10 hari sebelum mangkat.

Berminat pada ketentaraan, Sultan Iskandar sering tidak sejalan dengan Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir bin Mohammad ketika ia menjadi Sultan Johor. Walaupun, setelah dilantik sebagai Yang di-Pertuan Agong, Sultan Iskandar berbaikan dengan Perdana Menteri dan ini mencapai puncaknya saat Tun Dr. Mahathir Mohamad dianugerahi darjah pertama kerabat diraja Mahkota Johor, sesuatu yang belum pernah dianugerahkan kepada orang kebanyakan.

Kampanye Boikot P&G 1985

Logo lama P&G yang penuh kontroversi, yang ditentang dengan keras oleh Iskandar Johor karena menghina islam

Kontroversi logo P&G yang menghebohkan dunia pada 1985 karena dianggap menghina Nabi Muhammad s.a.w. membuatnya tergerak untuk memaksa menutup afiliasi P&G di Malaysia sebelum P&G mengganti logonya. Ia memperbolehkan P&G beroperasi lagi di Malaysia, dengan persyaratan (dalam bahasa Melayu) : "Logo rasmi P&G wajib ditukar dengan logo yang baharu dan logo yang baharu itu tak boleh menghina ugama islam" (bahasa Indonesia : "Logo resmi P&G harus diganti dengan logo yang baru dan logo yang baru itu tidak boleh menghina agama islam").

Referensi

Lihat pula

Pranala luar

Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Sultan Ahmad Shah
(Sultan Pahang)
Yang di-Pertuan Agong
(Raja Malaysia)

26 April 1984 – 25 April 1989
Diteruskan oleh:
Sultan Azlan Shah
(Sultan Perak)
Didahului oleh:
Sultan Ismail
Sultan Johor
1973-2010
Diteruskan oleh:
Sultan Ibrahim Ismail

Templat:Link GA