Achmad Tahir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Baris 35: Baris 35:


== Keluarga ==
== Keluarga ==
Ahmad terlahir sebagai anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya berasal dari [[Salatiga]], [[Jawa Tengah]] sementara ibunya merupakan seorang [[Suku Melayu|Melayu]] dari [[Serdang]], Sumatera Utara. Ia menikah pada tahun 1946 dengan Rooslila, seorang wanita berdarah [[Suku Batak|Batak]]-[[Suku Minangkabau|Minangkabau]] yang berkarir sebagai penyiar Radio [[Jepang]] dan wartawati [[Sumatera]] Shinbun saat itu, dan dikemudian harinya menjadi anggota [[DPR]] [[RI]] periode [[1982]]-[[1987]].
Ahmad terlahir sebagai anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya berasal dari [[Salatiga]], [[Jawa Tengah]] sementara ibunya merupakan seorang [[Suku Melayu|Melayu]] dari [[Serdang]], Sumatera Utara. Ia menikah pada tahun [[1946]] dengan Rooslila, seorang wanita berdarah [[Suku Batak|Batak]]-[[Suku Minangkabau|Minangkabau]] yang berkarir sebagai penyiar Radio [[Jepang]] dan wartawati [[Sumatera]] Shinbun saat itu, dan dikemudian harinya menjadi anggota [[DPR]] [[RI]] periode [[1982]]-[[1987]].


Pernikahan mereka dikaruniai 6 orang anak, yaitu Gelora Surya Dharma, Hari Indra Utama, Yulia Saprita, [[Linda Amalia Sari|Linda Agum Gumelar]], [[Adi Putra Darmawan Tahir]], dan Chaerul Permata Cita. Achmad Tahir meninggal pada tanggal [[17 Agustus]] [[2002]] di RS. Medistra, Jakarta pada usia [[78]] tahun dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].
Pernikahan mereka dikaruniai [[6]] orang anak, yaitu Gelora Surya Dharma, Hari Indra Utama, Yulia Saprita, [[Linda Amalia Sari|Linda Agum Gumelar]], [[Adi Putra Darmawan Tahir]], dan Chaerul Permata Cita. Achmad Tahir meninggal pada tanggal [[17 Agustus]] [[2002]] di RS. Medistra, Jakarta pada usia [[78]] tahun dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]].


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==

Revisi per 15 Januari 2013 20.46

Achmad Tahir
Berkas:Achmad tahir.jpg
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia 5
Masa jabatan
19 Maret 1983 – 21 Maret 1988
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1924-06-27)27 Juni 1924
Belanda Kisaran, Sumatera Utara, Hindia Belanda
Meninggal17 Agustus 2002(2002-08-17) (umur 78)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriRooslila
AnakGelora Surya Dharma
Hari Indra Utama
Yulia Saprita
Linda Agum Gumelar
Adi Putra Darmawan Tahir
Chaerul Permata Cita
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Letjen. (Purn.) TNI Achmad Tahir (27 Juni 1924 – 17 Agustus 2002) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan tokoh militer Indonesia. Dia pernah mengemban tugas sebagai Panglima Divisi IV/TKR pada zaman revolusi kemerdekaan Indonesia.

Pada masa Orde Baru, dia dipercaya menjadi Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dalam Kabinet Pembangunan IV periode 1982-1987 dan Kabinet Pembangunan V periode 1987-1992 dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Setelah tidak lagi menjadi menteri, dia ditugaskan sebagai Dubes Keliling Gerakan Nonblok untuk wilayah Eropa kemudian menjadi Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).[1]

Ia adalah Sesepuh Puak Melayu Sumatera Utara, yang telah diberi gelar Tengku Pangeran oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABMI) di Kesultanan Deli.

Keluarga

Ahmad terlahir sebagai anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya berasal dari Salatiga, Jawa Tengah sementara ibunya merupakan seorang Melayu dari Serdang, Sumatera Utara. Ia menikah pada tahun 1946 dengan Rooslila, seorang wanita berdarah Batak-Minangkabau yang berkarir sebagai penyiar Radio Jepang dan wartawati Sumatera Shinbun saat itu, dan dikemudian harinya menjadi anggota DPR RI periode 1982-1987.

Pernikahan mereka dikaruniai 6 orang anak, yaitu Gelora Surya Dharma, Hari Indra Utama, Yulia Saprita, Linda Agum Gumelar, Adi Putra Darmawan Tahir, dan Chaerul Permata Cita. Achmad Tahir meninggal pada tanggal 17 Agustus 2002 di RS. Medistra, Jakarta pada usia 78 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Pendidikan

Umum

Militer

Karir

  • Panglima Divisi IV/TKR (1945)
  • Komandan Polisi Tentara Sumatera (1946-1947)
  • Kastaf KDO Sumatera (1948-1949)
  • Kabag Umum Dinas Personalia AD (1950-1952)
  • Asisten Ajudan Jenderal (1952-1953)
  • Kepala Seksi III Staf Umum TNI-AD (1953-1956)
  • Atase Militer KBRI Roma, Italia (1956-1959)
  • Dosen Seskoad (1960-1962)
  • Kastaf Gabungan Komando Mandala (1962-1963)
  • Kastaf Gubernur Militer Indonesia Bagian Timur (1962-1963)
  • Gubernur Akabri Umum Darat (1966-1968)
  • Pangkowilhan I Sumatera (1969-1973)
  • Dubes RI di Perancis (1973-1976)
  • Dubes RI di Spanyol (1973-1975)
  • Sekjen Dephub (1976-1983)
  • Menparpostel (1983-1988) dan (1988-1993)
  • Dubes Keliling Gerakan Nonblok untuk wilayah Eropa (1994)

Referensi

  1. ^ www.tokohindonesia.com Prajurit Pejuang Sampai Akhir
Jabatan politik
Didahului oleh:
S.H. Simatupang
Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi
19 Maret 1983 - 21 Maret 1988
Diteruskan oleh:
Soesilo Soedarman