Emral Djamal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Limpato (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Infobox person
| name = Emral Djamal Dt Rajo Mudo
| name = Emral Djamal Datuk Rajo Mudo
| image = emraldjamalfoto.jpg
| image = Emraldjamalfoto.jpg
| alt =
| alt =
| caption =
| caption = Emral Djamal Datuk Rajo Mudo
| birth_name =
| birth_name =
| birth_date = {{Birth date and age|1942|3|22}}
| birth_date = {{Birth date and age|1942|3|22}}
| birth_place = {{negara|Holland}} [[Nagari Bayang]], sekarang di [[Pesisir Selatan]],[[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
| birth_place = {{negara|Holland}} [[Nagari Bayang]], [[Pesisir Selatan]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia-Belanda]]
| nationality = [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| other_names =
Baris 13: Baris 13:
}}
}}


'''Emral Djamal Dt Rajo Mudo''' ({{lahirmati|[[Nagari Bayang]], [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Sumatera Barat]]|22|3|1942}}) adalah seorang budayawan, penggali dan penggerak [[Silat Minangkabau|silat tradisional Minangkabau]], sekaligus [[penghulu]] dari [[Suku Tanjung]], [[Nagari Bayang]], [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Sumatera Barat]].
'''Emral Djamal Dt Rajo Mudo''' ({{lahirmati|[[Nagari Bayang]], [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Sumatera Barat]]|22|3|1942}}) adalah seorang budayawan, penggali dan penggerak [[Silat Minangkabau|silat tradisional Minangkabau]], sekaligus [[penghulu]] dari [[Suku Tanjung]] di Nagari Bayang. Ia sering menjadi narasumber dan pemakalah pada berbagai forum diskusi tentang budaya alam [[Minangkabau]], baik di dalam atau di luar daerah Sumatera Barat. Tulisan-tulisannya banyak dimuat dalam beberapa harian yang terbit di [[Kota Padang|Padang]].
Ia banyak menulis tentang silek, adat, dan sejarah Minangkabau yang digali dari warisan tradisi di Minangkabau yang berupa [[Pidato adat Minangkabau|pidato-pidato adat]], gelar-gelar adat, pitutur, wawancara dengan para [[pemuka adat]] dan [[tuo silek]], pepatah petitih, dan naskah-naskah kuno. Ia menjadi salah seorang penggerak kegiatan [[Galanggang Siliah Baganti]] (GSB), suatu acara festival silat tradisional Minangkabau sebagai bentuk nyata dari upaya mempertahankan tradisi silek di Minangkabau dari kepunahan.
Penyair dan Budayawan ini juga sering menjadi narasumber dan pemakalah pada berbagai forum diskusi Budaya Alam Minangkabau, baik di dalam atau di luar daerah Sumatera Barat. Tulisan-tulisannya banyak dimuat pada Mingguan Singgalang
dan pada beberapa harian yang terbit di kota Padang.
Beliau menulis tentang silek, adat dan sejarah Minangkabau yang digali dari warisan tradisi di Minangkabau yang berupa pidato-pidato adat, gelar-gelar adat, pitutur, wawancara dengan para [[pemuka adat]] dan [[tuo silek]], pepatah petitih dan naskah-naskah kuno. Beliau adalah salah seorang penggerak kegiatan [[Galanggang Siliah Baganti]] (GSB), suatu acara festival silat tradisional Minangkabau sebagai bentuk nyata dari upaya mempertahankan tradisi silek di Minangkabau dari kepunahan.


Semenjak tahun 1989, Beliau menelusuri, meneliti dan menulis sejarah Kesultanan Indrapura atas permintaan [[Sutan Boerhanoeddin Gelar Sultan Firmansyah Alamsyah]], ahli waris Kerajaan Kesultanan Indrapura agar tidak tenggelam begitu saja karena lokasi Indrapura saat sekarang terpencil dan jauh dari pusat kota. Sulit membayangkan saat sekarang bahwa Kerajaan Indrapura di masa lalu adalah daerah yang besar dan ramai dikunjungi oleh berbagai bangsa di seluruh dunia. Penelitian tersebut kemudian dimuat di Harian Singgalang dalam bentuk tulisan bersambung dan naskah ranji raja-raja di Kesultanan Indrapura yang dimiliki oleh Soetan Boerhanoeddin dipublikasi pada Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara VIII di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, 26-28 Juli 2004
Sejak tahun 1989, ia mulai menelusuri, meneliti, dan menulis sejarah [[Kesultanan Inderapura]] atas permintaan [[Sutan Boerhanoeddin Sultan Firmansyah Alamsyah]], ahli waris Kerajaan Kesultanan Inderapura agar tidak tenggelam begitu saja karena lokasi Inderapura saat sekarang terpencil dan jauh dari pusat kota. Sulit membayangkan saat sekarang bahwa Kerajaan Inderapura di masa lalu adalah daerah yang besar dan ramai dikunjungi oleh berbagai bangsa di seluruh dunia. Penelitian tersebut kemudian dimuat di [[Harian Singgalang]] dalam bentuk tulisan bersambung dan naskah ranji raja-raja di Kesultanan Inderapura yang dimiliki oleh Soetan Boerhanoeddin dipublikasikan pada Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara VIII di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah]], [[Jakarta]], 26–28 Juli 2004.
== Karya-karya ==
== Karya-karya ==
Baris 28: Baris 26:
* Silek Kato (Silat Kata) dimuat di surat kabar Mingguan Singgalang, Padang dari Minggu 9 Maret sampai dengan 14 September 2003 <ref>http://www.facebook.com/notes/emral-djamal/menguak-tabir-alam-fikiran-minangkabau/236894766381927</ref>
* Silek Kato (Silat Kata) dimuat di surat kabar Mingguan Singgalang, Padang dari Minggu 9 Maret sampai dengan 14 September 2003 <ref>http://www.facebook.com/notes/emral-djamal/menguak-tabir-alam-fikiran-minangkabau/236894766381927</ref>
* Sejarah Minangkabau (berbagai tulisan sudah dimuat di mass media di Sumatera Barat)
* Sejarah Minangkabau (berbagai tulisan sudah dimuat di mass media di Sumatera Barat)
** Menelusuri Jejak Lamin-Lamin Sejarah Alam Minangkabau : Kesultanan Indrapura Teluk Air Dayo Puro di Pesisir Selatan, dimuat secara bersambung di Mingguan Singgalang (1996)
** Menelusuri Jejak Lamin-Lamin Sejarah Alam Minangkabau: Kesultanan Inderapura Teluk Air Dayo Puro di Pesisir Selatan, dimuat secara bersambung di Mingguan Singgalang (1996)
** Menelusuri jejak sejarah dan salasilah kerajaan usali Kesultanan Indrapura di Pesisir Selatan –Sumatera Barat <ref>http://rusdalf.blogspot.jp/2012/03/menelusuri-jejak-sejarah-dan-salasilah.html</ref>
** Menelusuri jejak sejarah dan salasilah kerajaan usali Kesultanan Inderapura di Pesisir Selatan –Sumatera Barat <ref>http://rusdalf.blogspot.jp/2012/03/menelusuri-jejak-sejarah-dan-salasilah.html</ref>
** Melayu, Suwarnabhumi Pulau Ameh, Pulau Paco <ref>http://www.facebook.com/notes/emral-djamal/melayu-suwarnabhumi-pulau-ameh-pulau-paco/357795734291829</ref>
** Melayu, Suwarnabhumi Pulau Ameh, Pulau Paco <ref>http://www.facebook.com/notes/emral-djamal/melayu-suwarnabhumi-pulau-ameh-pulau-paco/357795734291829</ref>
** Kekuasaan Portugis dan Aceh di Rantau Pesisir Barat <ref>http://mozaikminang.wordpress.com/2012/01/27/kekuasaan-portugis-dan-aceh-di-rantau-pesisir-barat/</ref>
** Kekuasaan Portugis dan Aceh di Rantau Pesisir Barat <ref>http://mozaikminang.wordpress.com/2012/01/27/kekuasaan-portugis-dan-aceh-di-rantau-pesisir-barat/</ref>
Baris 39: Baris 37:


== Kegiatan-kegiatan ==
== Kegiatan-kegiatan ==
* [[Pencak silat]] :
* [[Pencak silat]]:
** Anggota Pengurus Daerah (sekarang Pengurus Provinsi) [[Ikatan Pencak Silat Indonesia]] ([[IPSI]]) Sumatera Barat, (1981-sekarang 2012).
** Anggota Pengurus Daerah (sekarang Pengurus Provinsi) [[Ikatan Pencak Silat Indonesia]] ([[IPSI]]) Sumatera Barat, (1981-sekarang 2012).
** Juri Seni dan Beladiri pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat, Jakarta (1992).
** Juri Seni dan Beladiri pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat, Jakarta (1992).
Baris 61: Baris 59:
* Pertemuan Sastrawan Nusantara X-Pertemuan Sastrawan Malaysia I, 1999 di Negeri Johor Darul Ta’zim, Malaysia.
* Pertemuan Sastrawan Nusantara X-Pertemuan Sastrawan Malaysia I, 1999 di Negeri Johor Darul Ta’zim, Malaysia.
* Pembicara dan memberi Pembekalan pada Pelatihan Guru / Kordinator Kesenian / Budaya Alam Minangkabau di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Padang, yang dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 11 Juni 2003 di Padang.
* Pembicara dan memberi Pembekalan pada Pelatihan Guru / Kordinator Kesenian / Budaya Alam Minangkabau di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Padang, yang dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 11 Juni 2003 di Padang.
* Pembicara dalam Simposium International Pernaskahan Nusantara VIII yang diselenggarakan di Kampus UIN-Syarif Hidayatullah – Ciputat, Jakarta bersama Kelompok Kajian Puitika pimpinan M. Yusuf M.Hum, ahli [[filologi]] Universitas Andalas, Padang, dengan kertas kerja : Menelusuri Jejak Sejarah : Manuskrip Kerajaan Usali Kesultanan Indrapura Di Pesisir Selatan – Sumatera Barat (26-28 Juli 2004)<ref>http://www.mail-archive.com/palanta@minang.rantaunet.org/msg01304.html</ref>
* Pembicara dalam Simposium International Pernaskahan Nusantara VIII yang diselenggarakan di Kampus UIN-Syarif Hidayatullah – Ciputat, Jakarta bersama Kelompok Kajian Puitika pimpinan M. Yusuf M.Hum, ahli [[filologi]] Universitas Andalas, Padang, dengan kertas kerja: Menelusuri Jejak Sejarah: Manuskrip Kerajaan Usali Kesultanan Inderapura Di Pesisir Selatan – Sumatera Barat (26-28 Juli 2004)<ref>http://www.mail-archive.com/palanta@minang.rantaunet.org/msg01304.html</ref>
* Pembicara pada diskusi tentang “ Padang Sejarah dan Budayanya” yang diselenggarakan oleh Museum Adityawarman Padang, 8 November 2007.
* Pembicara pada diskusi tentang “ Padang Sejarah dan Budayanya” yang diselenggarakan oleh Museum Adityawarman Padang, 8 November 2007.



Revisi per 9 Januari 2013 11.00

Emral Djamal Datuk Rajo Mudo
Emral Djamal Datuk Rajo Mudo
Lahir22 Maret 1942 (umur 82)
Belanda Nagari Bayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hindia-Belanda
KebangsaanIndonesia
PekerjaanBudayawan, Sastrawan

Emral Djamal Dt Rajo Mudo (lahir 22 Maret 1942) adalah seorang budayawan, penggali dan penggerak silat tradisional Minangkabau, sekaligus penghulu dari Suku Tanjung di Nagari Bayang. Ia sering menjadi narasumber dan pemakalah pada berbagai forum diskusi tentang budaya alam Minangkabau, baik di dalam atau di luar daerah Sumatera Barat. Tulisan-tulisannya banyak dimuat dalam beberapa harian yang terbit di Padang. Ia banyak menulis tentang silek, adat, dan sejarah Minangkabau yang digali dari warisan tradisi di Minangkabau yang berupa pidato-pidato adat, gelar-gelar adat, pitutur, wawancara dengan para pemuka adat dan tuo silek, pepatah petitih, dan naskah-naskah kuno. Ia menjadi salah seorang penggerak kegiatan Galanggang Siliah Baganti (GSB), suatu acara festival silat tradisional Minangkabau sebagai bentuk nyata dari upaya mempertahankan tradisi silek di Minangkabau dari kepunahan.

Sejak tahun 1989, ia mulai menelusuri, meneliti, dan menulis sejarah Kesultanan Inderapura atas permintaan Sutan Boerhanoeddin Sultan Firmansyah Alamsyah, ahli waris Kerajaan Kesultanan Inderapura agar tidak tenggelam begitu saja karena lokasi Inderapura saat sekarang terpencil dan jauh dari pusat kota. Sulit membayangkan saat sekarang bahwa Kerajaan Inderapura di masa lalu adalah daerah yang besar dan ramai dikunjungi oleh berbagai bangsa di seluruh dunia. Penelitian tersebut kemudian dimuat di Harian Singgalang dalam bentuk tulisan bersambung dan naskah ranji raja-raja di Kesultanan Inderapura yang dimiliki oleh Soetan Boerhanoeddin dipublikasikan pada Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara VIII di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, 26–28 Juli 2004.

Karya-karya

  • Penyusun kaba klasik Pinang Sibaribuik [1]. Kaba ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan akademisi yang mengungkapkan tentang human trafficking di masa lalu yang jarang disebutkan di dalam karya sastra Indonesia [2]. Penulisan kaba ini disponsori oleh salah seorang pejabat tinggi dari Malaysia Dr. Rais Yatim [3]
  • Puisi
    • Rindu Dan Bayang-Bayang Putih (kumpulan puisi) bersama dengan A. Caniago Hr. Dt. Rajo Sampono (alm.), Taman Budaya Padang, (ca. 1994)
    • Layang Layang Darek (kumpulan puisi), penerbit Dewan Kesenian Sumatra Barat (1997)
    • Kulindan Sumur Tua (kumpulan puisi), belum diterbitkan, tapi sudah dibacakan beberapa kali di Taman Budaya, Padang.
  • Silek Kato (Silat Kata) dimuat di surat kabar Mingguan Singgalang, Padang dari Minggu 9 Maret sampai dengan 14 September 2003 [4]
  • Sejarah Minangkabau (berbagai tulisan sudah dimuat di mass media di Sumatera Barat)
    • Menelusuri Jejak Lamin-Lamin Sejarah Alam Minangkabau: Kesultanan Inderapura Teluk Air Dayo Puro di Pesisir Selatan, dimuat secara bersambung di Mingguan Singgalang (1996)
    • Menelusuri jejak sejarah dan salasilah kerajaan usali Kesultanan Inderapura di Pesisir Selatan –Sumatera Barat [5]
    • Melayu, Suwarnabhumi Pulau Ameh, Pulau Paco [6]
    • Kekuasaan Portugis dan Aceh di Rantau Pesisir Barat [7]
    • Menikam Jejak Sejarah Melayu Nusantara dari Pusat Pulau Emas, Sumatera [8]
    • Datuak Di Ngalau, Dapunta Hyang Sailendra Gunung Marapi [9]
    • Banda Sapuluah dan Rantau Sungai Pagu [10]
    • Catatan Tentang Puti Indojalito dan Puto Indojati [11]
    • Silek Kato, Mengungkap Misteri Salasilah Sejarah Minangkabau dan Rantaunya (1-15) diterbitkan di Harian Singgalang Tahun (?).

Kegiatan-kegiatan

  • Pencak silat:
    • Anggota Pengurus Daerah (sekarang Pengurus Provinsi) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat, (1981-sekarang 2012).
    • Juri Seni dan Beladiri pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat, Jakarta (1992).
    • Dewan Pendekar Nasional pada Festival Pencak Silat Nasional I di Padepokan Pencak Silat PB. IPSI, Jakarta (2003)
    • Salah seorang penggagas dan aktivitis dari Galanggang Siliah Baganti (GSB) yang merupakan ajang pertemuan silat tradisional di Minangkabau
    • Ketua Unit Khusus Galanggang Siliah Baganti (GSB) Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat (2012-2016)
    • Wasit dan Juri Pencak Silat di berbagai kegiatan pertandigan Pencak Silat, terutama Silat Tradisional Minangkabau.
  • Pagelaran Seni
  • Staf Pengajar
    • Mengajar falsafah Budaya Alam Minangkabau pada kursus yang diselenggarakan oleh Sanggar Teater Fauziah Nawi Sdn. Berhad, Selangor Darul Ehsan bekerjasama dengan Akademi Penulis Nasional Malaysia di Rumah PENA (Pusat Penulis Nasional) Kuala Lumpur (Juli 2000),
    • Staf Pengajar Luar Biasa di Jurusan Sastra Minangkabau, Fakultas Sastra Sastra Universitas Andalas (?-?).
  • Anggota Dewan Kesenian Sumatera Barat (DKSB) – Komite Daerah (1993-1996)
  • Pengasuh Grup Kajian Tradisi Minangkabau pada Komunitas Salimbado Buah Tarok-Padang sampai sekarang
  • Pengasuh Rubrik “Taruko” pada Suara Afta Tabloid Pertanian, Universitas Andalas sampai sekarang (2012). [12]

Seminar-seminar

  • Pertemuan Sastrawan Nusantara X-Pertemuan Sastrawan Malaysia I, 1999 di Negeri Johor Darul Ta’zim, Malaysia.
  • Pembicara dan memberi Pembekalan pada Pelatihan Guru / Kordinator Kesenian / Budaya Alam Minangkabau di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Padang, yang dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 11 Juni 2003 di Padang.
  • Pembicara dalam Simposium International Pernaskahan Nusantara VIII yang diselenggarakan di Kampus UIN-Syarif Hidayatullah – Ciputat, Jakarta bersama Kelompok Kajian Puitika pimpinan M. Yusuf M.Hum, ahli filologi Universitas Andalas, Padang, dengan kertas kerja: Menelusuri Jejak Sejarah: Manuskrip Kerajaan Usali Kesultanan Inderapura Di Pesisir Selatan – Sumatera Barat (26-28 Juli 2004)[13]
  • Pembicara pada diskusi tentang “ Padang Sejarah dan Budayanya” yang diselenggarakan oleh Museum Adityawarman Padang, 8 November 2007.

Penghargaan-penghargaan

Referensi