Kucing kuwuk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
GhalyBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (Robot: Mengubah jv:Kucing Kuwuk menjadi jv:Kucing kuwuk
JYBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: fa:گربه پلنگی
Baris 78: Baris 78:
[[es:Prionailurus bengalensis]]
[[es:Prionailurus bengalensis]]
[[eu:Prionailurus bengalensis]]
[[eu:Prionailurus bengalensis]]
[[fa:گربه پلنگی]]
[[fi:Leopardikissa]]
[[fi:Leopardikissa]]
[[fr:Chat-léopard]]
[[fr:Chat-léopard]]

Revisi per 24 Desember 2012 14.12

Kucing kuwuk[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. bengalensis
Nama binomial
Prionailurus bengalensis
(Kerr, 1792)
Persebaran kucing kuwuk

Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) adalah kucing liar kecil Asia Selatan dan Timur. Sejak tahun 2002, ia terdaftar dalam spesies Risiko Rendah oleh IUCN sebab ia terdistribusi secara luas, tetapi terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan di beberapa bagian persebaran. Subspesies kucing kuwuk ada 12, yang berbeda secara luas dalam penampilan.[2]

Nama bahasa Inggris kucing kuwuk, yaitu leopard cat, ialah berasal dari bintik-bintik seperti macan tutul yang di semua subspesies kucing kuwuk, tapi sebenarnya hubungan spesies dengan macan tutul jauh.

Karakteristik

Kucing kuwuk berukuran seperti kucing domestik, tapi ia lebih ramping dengan kaki panjang dan selaput yang jelas antara jari kaki. Kepala kecil mereka ditandai dengan dua garis-garis gelap menonjol, dan moncong putih yang pendek dan sempit mereka. Terdapat dua garis-garis, yang pertama garis gelap yang memanjang dari mata ke telinga, dan garis-garis putih kecil dari mata ke hidung. Bagian belakang telinga agak panjang, bulat, hitam dan putih ditengah. Tubuh dan tungkai ditandai dengan bintik-bintik hitam dengan ukuran dan warna yang berbeda, dan di sepanjang punggung ada 2-4 baris bintik-bintik memanjang. Ukuran ekor adalah setengah ukuran kepala dan badan mereka dan berbintik dengan beberapa cincin hitam yang tidak jelas dekat ujung berwarna hitam. Warna latar belakang bulu bintik-bintik mereka adalah kuning kecoklatan dengan dada dan perut putih. Namun dalam sebagian besar mereka, ukuran dan warna bintik mereka sungguh bervariasi serta dalam ukuran dan berat badan yang awalnya mereka dianggap sebagai Spesies yang berbeda. Warna bulu pada populasi selatan adalah coklat kekuniangn, tapi abu-abu perak pucat di salah satu populasi utara. Tanda hitam dapat terlihat, atau bahkan membentuk garis putus-putus, tergantung pada subspesies. Di tropicka, berat kucing kuwuk 055 hingga 38 kg (121 hingga 84 pon), mempunyai panjang dari kepala sampai badan 388 hingga 66 cm (153 hingga 26 in) dengan panjang ekor 172 hingga 31 cm (68 hingga 12 in). Di Cina utara dan Siberia, berat mereka mencapai 71 kg (157 pon), dan mempunyai panjang badan sampai kepala hingga 75 cm (30 in); umumnya, mereka menambah berat badan sebelum musim dingin dan menjadi lebih kurus sampai musim semi.[3] Tinggi bahu sekitar 41 cm (16 in).

Distribusi dan habitat

Kucing kuwuk adalah kucing kecil Asia yang memiliki distribusi yang paling luas. Persebaran mereka meluas dari wilayah Amur di Timur Jauh Rusia sampai ke Semenanjung Korea, China, Indochina, Subkontinen India, ke barat di utara Pakistan, dan ke selatan di Filipina dan Kepulauan Sunda di Indonesia. Mereka ditemukan di kawasan agrikultural yang digunakan lebih memilih habitat hutan. Mereka hidup di hutan hujan tropis abadi dan perkebunan di diatas permukaan laut, di hutan peluruh subtropis dan hutan konifer beriklim sedang di kaki bukit Himalaya pada ketinggian diatas 1.000 m (3.300 ft).[3] Pada 2009, seekor kucing kuwuk terjebak oleh kamera jebakan di Taman Nasional Makalu-Barun, pada ketinggian 3.254 m (10.676 ft).

Referensi

  1. ^ Wozencraft, W. C. (2005-11-16). Wilson, D. E., and Reeder, D. M. (eds), ed. Mammal Species of the World (edisi ke-3rd edition). Johns Hopkins University Press. ISBN 0-8018-8221-4. 
  2. ^ a b Sanderson, J., Sunarto, S., Wilting, A., Driscoll, C., Lorica, R., Ross, J., Hearn, A., Mujkherjee, S., Ahmed Khan, J., Habib, B., Grassman, L. (2008). "Prionailurus bengalensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2010.4. International Union for Conservation of Nature. 
  3. ^ a b Sunquist, M., Sunquist, F. (2002). Wild cats of the World. Chicago: University of Chicago Press. hlm. 225–232. ISBN 0-226-77999-8. 

Pranala luar