Surat Batak: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
/*batak |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
Huruf [[Vokal (linguistik)|vokal]] dan [[konsonan]] dalam aksara Batak diurut menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, nya, ca, nda, mba, i, u. Aksara Batak biasanya ditulis pada bambu/kayu.<ref name="omniglot">{{cite web|url = http://www.omniglot.com/writing/batak.htm| title = ''Batak alphabet''| last = Ager| first = Simon |publisher = Omniglot.com}}</ref> Penulisan dimulai dari atas ke bawah, dan baris dilanjutkan dari kiri ke kanan. (Sumber: Kozok, Uli. 2009. Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII. Jakarta: École française d'Extrême-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia.) |
Huruf [[Vokal (linguistik)|vokal]] dan [[konsonan]] dalam aksara Batak diurut menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, nya, ca, nda, mba, i, u. Aksara Batak biasanya ditulis pada bambu/kayu.<ref name="omniglot">{{cite web|url = http://www.omniglot.com/writing/batak.htm| title = ''Batak alphabet''| last = Ager| first = Simon |publisher = Omniglot.com}}</ref> Penulisan dimulai dari atas ke bawah, dan baris dilanjutkan dari kiri ke kanan. (Sumber: Kozok, Uli. 2009. Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII. Jakarta: École française d'Extrême-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia.) |
||
== Jenis aksara dan penyebaran == |
== Jenis aksara dan penyebaran == |
Revisi per 30 November 2012 00.19
Sudah memenuhi kuorum dan dibuka selama lebih dari dua minggu. Masjawad99💬 19 Mei 2020 05.10 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel bagus. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui. Masjawad99💬 19 Mei 2020 05.10 (UTC)
Surat Batak
Menata ulang keseluruhan artikel mengikuti format artikel bertopik serupa yang sudah berstatus artikel bagus. Mohon panduannya apabila ada yang kurang, terima kasih.
Alteaven (bicara) 28 April 2020 08.08 (UTC)
- Komentar Saya akan coba cek nanti, tapi untuk sekarang, mungkin bisa coba ganti dulu seluruh pranala disambiguasi dengan target yang lebih tepat. Gunakan WP:SETELJINGGA untuk mendeteksi pranala-pranala dab. Masjawad99💬 29 April 2020 07.59 (UTC)
- Beberapa komentar kecil:
- "... digunakan untuk menulis lima dialek Batak" --> penutur bahasa-bahasa Batak, terutama antara kelompok utara dan selatan, tidak dapat saling paham, jadi lebih tepat disebut "lima bahasa Batak"
- Apakah Datu itu gelar atau sekadar merujuk pada profesi umum sebagai dukun? Jika gelar, gunakan huruf kapital, tapi jika lebih umum gunakan huruf kecil (dan jangan lupa dimiringkan).
- Bagian #Aksara Dasar --> gunakan huruf kecil untuk "dasar". Tambahkan rujukan untuk paragraf kedua dan ketiga dibawah tabel.
- Ada rujukan untuk bagian #Contoh teks? Menurut saya sitasi lebih baik redundan daripada kurang, untuk memudahkan pembaca mengecek langsung.
- Oke, sudah dicek semua, saya Setuju artikel ini diangkat jadi AB. Masjawad99💬 5 Mei 2020 08.20 (UTC)
- Setuju --Nicholas Michael Halim (bicara) 9 Mei 2020 05.34 (UTC)
- Setuju --Glorious Engine (bicara) 15 Mei 2020 09.52 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Surat Batak | |
---|---|
Jenis aksara | Abugida
|
Bahasa | Batak |
Periode | sekitar abad ke-14 sampai sekarang |
Arah penulisan | Kiri ke kanan |
Aksara terkait | |
Silsilah | Menurut hipotesis hubungan antara abjad Aramea dengan Brahmi, maka silsilahnya sebagai berikut:
Dari aksara Brahmi diturunkanlah:
|
Aksara kerabat | Bali Baybayin Bugis Incung Jawa Lampung Makassar Rejang Sunda |
ISO 15924 | |
ISO 15924 | Batk, 365 , Batak |
Pengkodean Unicode | |
Nama Unicode | Batak |
U+1BC0–U+1BFF | |
Surat Batak adalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra, yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Kini, aksara ini masih dapat ditemui dalam berbagai pustaha, yaitu kitab tradisional masyarakat Batak.
Ciri khas
Surat Batak adalah sebuah jenis aksara yang disebut abugida, jadi merupakan sebuah perpaduan antara alfabet dan aksara suku kata. Setiap karakter telah mengandung sekaligus konsonan dan vokal dasar. Vokal dasar ini adalah bunyi [a]. Namun dengan tanda diakritis atau apa yang disebut anak ni surat dalam bahasa Batak, maka vokal ini bisa diubah-ubah.
Huruf vokal dan konsonan dalam aksara Batak diurut menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, nya, ca, nda, mba, i, u. Aksara Batak biasanya ditulis pada bambu/kayu.[1] Penulisan dimulai dari atas ke bawah, dan baris dilanjutkan dari kiri ke kanan. (Sumber: Kozok, Uli. 2009. Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII. Jakarta: École française d'Extrême-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia.)
Jenis aksara dan penyebaran
Setiap bahasa Batak memiliki varian Surat Batak sendiri-sendiri. Namun varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Ada empat varian Surat Batak yang utama, sesuai rumpun bahasa Batak, yaitu: Karo, Toba , Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Angkola-Mandailing. Dengan membandingkan kelima aksara Batak dan mengadakan analisa nama-nama huruf diakritik maka Prof. Dr. Uli Kozok dari University of Hawai'i at Manoa, dapat membuktikan bahwa aksara Batak mula-mula ada di Mandailing. Dari Mandailing aksara Batak menyebar ke kawasan Toba Timur (perbatasan dengan Simalungun), lalu ke Simalungun dan ke Toba Timur. Dari Toba Timur aksara Batak menyebar lagi ke Pakpak Dairi, sedangkan dari Toba Barat ke Simalungun, sedangkan aksara Karo menunjukkan pengaruh baik dari Pakpak-Dairi maupun dari Simalungun. (Sumber: Kozok, Uli. 2009. Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII. Jakarta: École française d'Extrême-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia.)
Penggunaan
Surat Batak zaman dahulu kala digunakan untuk menulis naskah-naskah Batak yang di antaranya termasuk buku dari kulit kayu yang dilipat seperti akordeon. Dalam bahasa Batak buku tersebut dinamakan pustaha atau pustaka. Pustaha-pustaha ini yang ditulis oleh seorang "guru" atau datu (dukun) berisikan penanggalan dan ilmu nujum.
Penulisan huruf surat Batak secara garis besar terbagi dalam dua kategori, yaitu ina ni surat dan anak ni surat.
Ina ni surat
Ina ni surat merupakan huruf-huruf pembentuk dasar huruf aksara Batak. Selama ini, ina ni surat yang dikenal terdiri dari: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, ya, nya, ca, nda, mba, i, u. Nda dan Mba adalah konsonan rangkap yang hanya ditemukan dalam variasi Batak Karo, sedangkan Nya hanya digunakan di Mandailing akan tetapi dimasukkan juga dalam alfabat Toba walaupun tidak digunakan. Aksara Ca hanya terdapat di Karo sedangkan di Angkola-Mandailing huruf Ca ditulis dengan menggunakan huruf Sa dengan sebuah tanda diakritik yang bernama tompi di atasnya.
|
|
Anak ni surat
Anak ni surat dalam aksara Batak adalah komponen fonetis yang disisipkan dalam ina ni surat (tanda diakritik) yang berfungsi untuk mengubah pengucapan/lafal dari ina ni surat. Tanda diakritik tersebut dapat berupa tanda vokalisasi, nasalisasi, atau frikatif. Anak ni surat ini terdiri dari:
- Bunyi [e] (hatadingan)
- Bunyi [ŋ] (paminggil)
- Bunyi [u] (haborotan)
- Bunyi [i] (hauluan)
- Bunyi [o] (sihora)
- Pangolat (tanda untuk menghilangkan bunyi [a] pada ina ni surat)
Nama-nama tanda diakritis di atas hanya berlaku untuk bahasa Batak Toba. Dalam bahasa-bahasa Batak lainnya terdapat sejumlah variasi nama ina ni surat. Misalnya Pangolet dalam bahasa Karo dinamakan "penengen".
Seperti halnya ina ni surat, anak ni surat dalam aksara Batak juga disusun menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: [e], [i], [o], [u], [ŋ], [x]. Tanda diakritik juga memiliki varian bentuk antara suatu daerah dengan daerah lainnya yang menggunakan aksara yang sama. Di bawah ini disajikan contoh penggunaan tanda diakritik dengan huruf Ka, dan varian tanda pangolat.
|
|
Lihat pula
Catatan kaki
- ^ Ager, Simon. "Batak alphabet". Omniglot.com.
Bacaan lebih lanjut
- (Indonesia) Dr. Uli Kozok, 1999, Warisan Leluhur Sastra Lama dan Aksara Batak, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan École française d´Extrême-Orient. Penyelaras bahasa: Robert Sibarani.
- (Indonesia) Dr. Uli Kozok, 2009, Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan École française d´Extrême-Orient.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs tentang surat Batak. Di sini disediakan font Surat Batak yang bisa diunduh secara gratis.
- (Inggris) Surat Batak di Omniglot.