Bangsa Filistin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (bot Menambah: arc:ܦܠܫܬ
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: eu:Filistar
Baris 29: Baris 29:
[[es:Filisteos]]
[[es:Filisteos]]
[[et:Vilistid]]
[[et:Vilistid]]
[[eu:Filistar]]
[[fa:فلسطینی‌های باستان]]
[[fa:فلسطینی‌های باستان]]
[[fi:Filistealaiset]]
[[fi:Filistealaiset]]

Revisi per 29 November 2012 20.10

Bangsa Filistin atau yang disebut sebagai sea people adalah bangsa yang bermigrasi dari Crete sekitar 1500SM. Bangsa ini menduduki pantai selatan Kanaan pada waktu bangsa Israel memasuki wilayah itu. Daerah mereka belakangan dinamakan Filistia. Asal usul mereka banyak diperdebatkan para ahli, namun arkeologi modern menunjukkan bahwa bangsa ini mempunyai kaitan budaya dengan budaya Misene di daratan Yunani. Bangsa ini mengadopsi budaya dan bahasa Kanaan, dan para ahli yakin bahwa asal-usul bangsa ini adalah Indo-Eropa, berdasarkan segelintir kata Filistin yang dikenal.

Catatan Alkitab

Tradisi Ibrani yang tercatat dalam Kejadian 10:14 menyatakan bahwa "Filistim" (פלשתים, Ibrani Standar Pəlištim, Ibrani Tiberias Pəlištîm) berasal dari Kasluhim, yaitu keturunan dari Mizraim (Mesir), anak Ham. Bangsa Filistin tinggal di Filistia (פלשת, Ibrani Standar Pəléšet / Pəlášet, Ibrani Tiberias Pəléšeṯ / Pəlāšeṯ) di sepanjang pantai timur Laut Tengah pada masa bangsa Israel menetap di dataran tinggi Yudea. Acuan Alkitab kepada bangsa Filistin yang hidup di daerah ini sebelum masa ini, pada masa Abraham atau Ishak (lih. Kejadian 21:32-34) pada umumnya dianggap anakronistik oleh para ahli modern.

Bangsa ini juga disebut-sebut dalam Kitab Nabi Amos dan digambarkan berasal dari Kaftor: "Bukankah Aku telah menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, orang Filistin dari Kaftor, dan orang Aram dari Kir?" (Amos 9:7). Belakangan, pada abad VII seb.M., Nabi Yeremia juga menyebutkan bahwa mereka berasal dari Kaftor. Para sarjana menghubungkan Kaftor dengan Siprus dan Kreta serta tempat-tempat lainnya di Laut Tengah sebelah timur.

Penggunaan Istilah

Para penulis Inggris pada abad XIX dan awal abad XX kadang-kadang menyebut orang Arab Palestina sebagai orang "Filistin." Ini dikarenakan keyakinan akan kaitan yang kuat antara bangsa Palestina dengan orang Filistin, dan sebagai ungkapan yang menunjukkan bahwa kata "Filistin" berarti "penduduk asli Palestina".


Templat:Link FA