Satyayuga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Dalam ajaran agama Hindu, '''Satya Yuga''' (Devanagari: सत्य युग ; disebut juga Sat Yuga, Krta (Kerta) Yuga, Krita Yuga) adalah suatu kurun zama...'
 
k kat, iw
Baris 14: Baris 14:


* [[Yuga]]
* [[Yuga]]

[[Kategori:Filsafat Hindu]]

[[en:Satya Yuga]]

Revisi per 12 Februari 2007 15.24

Dalam ajaran agama Hindu, Satya Yuga (Devanagari: सत्य युग ; disebut juga Sat Yuga, Krta (Kerta) Yuga, Krita Yuga) adalah suatu kurun zaman yang disebut sebagai “zaman keemasan”, ketika umat manusia sangat dekat dengan Tuhan dan para Dewa, dimana kebenaran ada dimana-mana, dan kejahatan adalah sesuatu yang tak biasa.

Permulaan dari siklus Yuga

Satya Yuga (Krita Yuga atau Kerta Yuga), merupakan tahap awal dari empat (catur) Yuga. Siklus Yuga merupakan siklus yang berputar seperti roda. Setelah Satya Yuga berakhir, untuk sekian lamanya kembali lagi kepada Satya Yuga. Satya Yuga berlangsung kurang lebih selama 1.700.000 tahun. Setelah masa Satya Yuga berakhir, disusul oleh masa Treta Yuga. Setelah itu masa Dwapara Yuga, lalu diakhiri dengan masa kegelapan, Kali Yuga. Setelah dunia kiamat pada akhir zaman Kali Yuga, Tuhan yang sudah membinasakan orang jahat dan menyelamatkan orang saleh memulai kembali masa kedamaian, zaman Satya Yuga.

Satya Yuga, zaman keemasan

Satya Yuga merupakan zaman keemasan, ketika orang-orang sangat dekat dengan Tuhan. Hampir tidak ada kejahatan. Pelajaran agama, penebusan dosa, dan meditasi (mengheningkan pikiran) merupakan sesuatu yang sangat penting pada zaman ini. Konon rata-rata umur umat manusia bisa mencapai 4.000 tahun ketika hidup di zaman ini. Menurut Natha Shastra, di masa Satya Yuga tidak ada Natyam karena pada masa itu semua orang berbahagia.

Pada masa Satya Yuga, orang-orang tidak perlu menulis kitab, sebab orang-orang dapat berhubungan langsung dengan Yang Maha Kuasa. Pada masa tersebut, tempat memuja Tuhan tidak diperlukan, sebab orang-orang sudah dapat merasakan dimana-mana ada Tuhan, sehingga pemujaan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.

Lihat pula