Ci Liwung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Menambah: de:Ciliwung
k menghapus Kategori:Sungai di Jawa; menambahkan Kategori:Sungai di Jawa Barat menggunakan HotCat
Baris 30: Baris 30:
{{DEFAULTSORT:Liwung}}
{{DEFAULTSORT:Liwung}}


[[Kategori:Sungai di Jawa]]
[[Kategori:Sungai di Jawa Barat]]
[[Kategori:Sungai di Jakarta]]
[[Kategori:Sungai di Jakarta]]



Revisi per 5 Juli 2012 16.24

Ci Liwung di daerah Bogor dengan latar belakang G. Salak dari akhir abad ke-19. Foto koleksi Tropenmuseum Amsterdam.
Muara Ci Liwung di tahun 1880-an (litografi berdasarkan lukisan oleh Josias Cornelis Rappard)

Ciliwung [1] adalah sebuah sungai di Pulau Jawa. Sungai ini relatif lebar dan di bagian hilirnya dulu dapat dilayari oleh perahu kecil pengangkut barang dagangan.

Panjang aliran utama sungai ini adalah hampir 120 km dengan daerah pengaruhnya (daerah aliran sungai) seluas 387 km persegi.[2] Wilayah yang dilintasi Ci Liwung adalah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Jakarta.

Hulu sungai ini berada di dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, atau tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango dan daerah Puncak. Setelah melewati bagian timur Kota Bogor, sungai ini mengalir ke utara, di sisi barat Jalan Raya Jakarta-Bogor, sisi timur Depok, dan memasuki wilayah Jakarta sebagai batas alami wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di daerah Manggarai aliran Ci Liwung banyak dimanipulasi untuk mengendalikan banjir. Jalur aslinya mengalir melalui daerah Cikini, Gondangdia, hingga Gambir, namun setelah Pintu Air Istiqlal jalur lama tidak ditemukan lagi karena dibuat kanal-kanal, seperti di sisi barat Jalan Gunung Sahari dan Kanal Molenvliet di antara Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran.[3] Di Manggarai, dibuat Banjir Kanal Barat yang mengarah ke barat, lalu membelok ke utara melewati Tanah Abang, Tomang, Jembatan Lima, hingga ke Pluit.

Dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta, Ci Liwung memiliki dampak yang paling luas ketika musim hujan karena ia mengalir melalui tengah kota Jakarta dan melintasi banyak perkampungan, perumahan padat, dan pemukiman-pemukiman kumuh. Sungai ini juga dianggap sungai yang paling parah mengalami perusakan dibandingkan sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta. Selain karena daerah aliran sungai (DAS) di bagian hulu di Puncak dan Bogor yang rusak, DAS di Jakarta juga banyak mengalami penyempitan dan pendangkalan yang mengakibatkan potensi penyebab banjir di Jakarta menjadi besar.

Sistem pengendalian banjir sungai ini mencakup pembuatan sejumlah pintu air/pos pengamatan banjir, yaitu di Katulampa (Bogor), Depok, Manggarai, serta Pintu Air Istiqlal; serta dengan membagi aliran Ci Liwung melalui kanal-kanal banjir seperti yang diuraikan di atas. Pemerintah pernah merencanakan untuk membangun Waduk Ciawi di Gadog, Megamendung, Bogor sebagai cara untuk mengendalikan aliran sejak dari bagian hulu.

Catatan kaki

  1. ^ Nama aslinya adalah Ci (Air) Haliwung ("haliwung" adalah bahasa Sunda untuk "keruh") dan disebut dalam naskah Sunda "Bujangga Manik" (abad ke-15).
  2. ^ Hendrayanto. 2008. Transboundary watershed management. A case study of upstream-downstream relationships in Ciliwung watershed. Proceedings of International Workshop on Integrated Watershed Management for Sustainable Water Use in a Humid Tropical Region, JSPS-DGHE Joint Research Project, Tsukuba, October 2007. Bull. TERC, Univ. Tsukuba, No.8 Supplement, no. 2, 2008
  3. ^ Kanal Molenvliet dibangun pada pertengahan abad ke-17 (lihat Batavia).

Lihat pula

Galeri