Padat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:


Proses analisis kristal dengan [[difraksi]] sinar X adalah terjadinya difraksi cahaya dalam zat yang dianalisis jika jarak antar[[partikel]]-partikel penyusunnya teratur. Pada proses ini, panjang gelombang cahaya yang digunakan haruslah sebanding. Gelombang terdifraksi yang sefasa akan saling menguatkan sedangkan gelombang yang tidak sefasa akan saling melemahkan. Pola difraksi akan muncul bila kristal dikenai cahaya monokromatis.
Proses analisis kristal dengan [[difraksi]] sinar X adalah terjadinya difraksi cahaya dalam zat yang dianalisis jika jarak antar[[partikel]]-partikel penyusunnya teratur. Pada proses ini, panjang gelombang cahaya yang digunakan haruslah sebanding. Gelombang terdifraksi yang sefasa akan saling menguatkan sedangkan gelombang yang tidak sefasa akan saling melemahkan. Pola difraksi akan muncul bila kristal dikenai cahaya monokromatis.

== Kristal ==
{{main|Kristal}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 30 Juni 2012 06.31

Padat adalah keadaan benda, diciri-cirikan dengan volume dan bentuk yang tetap. Dalam benda padat, atom/molekul berdekatan, atau "keras"; tetapi, tidak mencegah benda padat berubah bentuk atau terkkompresi. Dalam fase padat, atom memiliki order ruang; karena semua benda memiliki energi kinetik, atom dalam benda padat yang paling keras bergerak sedikit, tetapi gerakan ini tak terlihat.

Fisikawan menyebut bidang yang mempelajari padat, fisika keadaan padat. Ini termasuk semikonduktor dan superkonduktivitas. Fisika keadaan padat termasuk Fisika benda kondens.

Ilmu material mempelajari properti padat seperti kekuatan dan pergantian fase benda. Dia bertumpukan dengan fisika keadaan padat.

Kimia keadaan solid bertumpukan dengan kedua bidang di atas, tetapi lebih menekankan sintesis material baru.

Sejarah penentuan struktur

Sebelum abad ke-20, para kimiawan mengalami kesulitan dalam menentukan struktur suatu senyawa. Cara yang dilakukan pada masa itu adalah dengan membandingkan senyawa yang akan ditentukan dengan senyawa yang sudah ada, di mana kedua senyawa ini memiliki sifat kimia dan fisika yang identik. Namun, cara ini tidak dapat digunakan dalam menentukan struktur dari senyawa yang baru ditemukan dan tidak memiliki kemiripan dengan senyawa yang terdapat di dalam literatur.

Salah satu metode awal yang digunakan dalam menentukan struktur senyawa adalah dengan menggunakan spektrometri sedangkan untuk senyawa yang berwujud padatan kristalin dapat digunakan metode difraksi sinar X. Metode difraksi sinar X pertama kali diperkenlakan pada awal abad ke-20 oleh William Henry Bragg (1862-1942) dan anaknya William Laurence Bragg (1890-1971). Bragg melakukan percobaan dengan menentukan struktur garam dan intan.

Proses analisis kristal dengan difraksi sinar X adalah terjadinya difraksi cahaya dalam zat yang dianalisis jika jarak antarpartikel-partikel penyusunnya teratur. Pada proses ini, panjang gelombang cahaya yang digunakan haruslah sebanding. Gelombang terdifraksi yang sefasa akan saling menguatkan sedangkan gelombang yang tidak sefasa akan saling melemahkan. Pola difraksi akan muncul bila kristal dikenai cahaya monokromatis.

Kristal

Lihat pula

Perubahan fase zat ()
Ke
Dari
Padat Cair Gas Plasma
Padat Mencair Menyublim
Cair Membeku Menguap
Gas Mengkristal Mengembun Mengion
Plasma Rekombinasi