Keluaran 22: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 17: Baris 17:


== Ayat 16 ==
== Ayat 16 ==
:Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, dan tidur dengan dia, maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin.<ref>{{Alkitab|Keluaran 22:16}}</ref>
:''Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, dan tidur dengan dia, maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin''.<ref>{{Alkitab|Keluaran 22:16}}</ref>
Prinsip dasar dari aturan ini adalah berhubungan badan untuk seorang perawan hanya terjadi dalam lingkup perkawinan. Lelaki yang berhubungan badan dengan seorang perawan menurut aturan ini harus menjadi suaminya, yaitu wajib menikahinya (dengan seizin ayah perempuan itu). Kewajiban berat ini untuk mencegah terjadinya tindakan tidak senonoh oleh lelaki muda.<ref name="TNstudy">The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref>
Prinsip dasar dari aturan ini adalah berhubungan badan untuk seorang perawan hanya terjadi dalam lingkup perkawinan. Lelaki yang berhubungan badan dengan seorang perawan menurut aturan ini harus menjadi suaminya, yaitu wajib menikahinya (dengan seizin ayah perempuan itu). Kewajiban berat ini untuk mencegah terjadinya tindakan tidak senonoh oleh lelaki muda.<ref name="TNstudy">The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref>



Revisi per 13 Juni 2012 00.51

Keluaran 22 (disingkat Kel 22) adalah bagian dari Kitab Keluaran dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi sewaktu bangsa Israel berkumpul di kaki gunung Sinai pada tanggal 6 bulan Siwan, 49 hari setelah ke luar dari tanah Mesir.[3] (~1447 SM)

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 16

Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, dan tidur dengan dia, maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin.[4]

Prinsip dasar dari aturan ini adalah berhubungan badan untuk seorang perawan hanya terjadi dalam lingkup perkawinan. Lelaki yang berhubungan badan dengan seorang perawan menurut aturan ini harus menjadi suaminya, yaitu wajib menikahinya (dengan seizin ayah perempuan itu). Kewajiban berat ini untuk mencegah terjadinya tindakan tidak senonoh oleh lelaki muda.[5]

Ayat 31

Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku.[6]

Pernyataan ini ditegaskan dalam Kitab Imamat pasal 11:44:

Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus.[7]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ Keluaran 12:40–41
  4. ^ Keluaran 22:16
  5. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  6. ^ Keluaran 22:31
  7. ^ Imamat 11:44

Lihat pula

Pranala luar