Aksara Nāgarī: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Benedetto (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Aksara Nagari''' atau '''Aksara Pra-Nagari''' adalah aksara yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Sanskerta dan Bahasa Prakerta di daerah India bagian ...'
 
Benedetto (bicara | kontrib)
Baris 16: Baris 16:


= Rujukan =
= Rujukan =
De Casparis, J. G., 1975, ''Indonesian Palaeography : A History of Writing in Indonesia from the beginnings to c. AD 1500'', Leiden / Koln.
* De Casparis, J. G., 1975, ''Indonesian Palaeography : A History of Writing in Indonesia from the beginnings to c. AD 1500'', Leiden / Koln.
Holle, K. F., 1882, ''Tabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten'', W. Bruining / M. Nijhoff, Batavia / Den Haag.
* Holle, K. F., 1882, ''Tabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten'', W. Bruining / M. Nijhoff, Batavia / Den Haag.
Mirashi, V. V., 1977, ''Corpus Inscriptionum Indicarum, Vol. VI'', Archaeological Survey of India, New Delhi.
* Mirashi, V. V., 1977, ''Corpus Inscriptionum Indicarum, Vol. VI'', Archaeological Survey of India, New Delhi.


= Lihat pula =
= Lihat pula =

Revisi per 13 Mei 2012 22.13

Aksara Nagari atau Aksara Pra-Nagari adalah aksara yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Sanskerta dan Bahasa Prakerta di daerah India bagian utara dan tengah pada sekira abad VIII – XIII M. Sebagian ahli paleografi menyebut Aksara Nagari dengan nama Aksara Siddham. Aksara Siddham merupakan saudara varian Aksara Nagari yang berkembang di luar India; yaitu di Cina, Korea, dan Jepang.

Nama

Ada yang berpendapat bahwa kata Nagari berasal dari kata Nagara, sebutan untuk kota Pataliputra (Putna) ibukota Bihar di India. Ada juga yang berpendapat bahwa kata Nagari berasal dari kata Nagarakas (komunitas pedagang) karena aksara ini cukup populer di antara para pedagang. Namun pendapat yang umum dianut adalah bahwa kata Nagari merupakan bentuk feminim dari kata Nagara yang dalam Bahasa Sanskerta berarti kota. Istilah Aksara Nagari berarti aksara kota, istilah ini juga bisa bermakna aksara orang-orang yang sudah berbudaya.

Tabel huruf-huruf konsonan Aksara Nagari
Tabel huruf-huruf vokal, tanda, dan angka Aksara Nagari

Asal-usul dan Perkembangan

Aksara Nagari merupakan turunan Aksara Gupta yang berkembang di India utara bagian timur, sedangkan Aksara Gupta yang berkembang di India utara bagian barat berevolusi menjadi Aksara Sarada. Sementara Aksara Gupta yang berkembang di India selatan berevolusi menjadi Aksara Pallawa. Aksara Gupta itu sendiri merupakan turunan Aksara Brahmi, induk semua aksara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di kemudian hari Aksara Nagari menurunkan Aksara Dewanagari, Aksara Nandinagari, Aksara Jainanagari, Aksara Mahajani, Aksara Gujarati, Aksara Kaithi, dan Aksara Modi.

Aksara Nagari di Indonesia

Aksara Nagari digunakan untuk menuliskan prasasti di Jawa, Bali, dan Karimun Besar. Prasasti yang menggunakan Aksara Nagari yaitu : Prasasti Kalasan (Bahasa Sanskerta, tahun 700 Saka), Prasasti Kelurak (Bahasa Sanskerta, tahun 704 Saka), dan Prasasti Sanur / Prasasti Belanjong (Bahasa Bali Kuno, tahun 835 Saka), dan Prasasti Pasir Panjang (Bahasa Sanskerta, abad XII M). Aksara ini juga banyak digunakan untuk menuliskan beberapa mantra Agama Buddha pada lapik arca, tablet tanah liat, dan dinding candi (e.g. Candi Jago). Pada masa klasik, aksara ini identik dengan Agama Buddha Mahayana. Satu-satunya contoh penggunaan Aksara Nagari tanpa kaitan dengan Agama Buddha hanya dijumpai pada Prasasti Sanur.

Tabel Aksara Nagari

Tabel tidak lengkap Aksara Nagari juga terdapat di Tabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten (Holle, 1882) pada kolom 171 – 178.

Rujukan

  • De Casparis, J. G., 1975, Indonesian Palaeography : A History of Writing in Indonesia from the beginnings to c. AD 1500, Leiden / Koln.
  • Holle, K. F., 1882, Tabel van Oud en Nieuw Indische Alphabetten, W. Bruining / M. Nijhoff, Batavia / Den Haag.
  • Mirashi, V. V., 1977, Corpus Inscriptionum Indicarum, Vol. VI, Archaeological Survey of India, New Delhi.

Lihat pula

Aksara Nusantara