Curup, Rejang Lebong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kodi anto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kodi anto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:


Curup merupakan daerah penghasil [[beras]], kopi dan [[sayur-sayuran]] utama di provinsi Bengkulu, yang hasilnya dikirim hingga ke Palembang, Jambi, Padang, Lampung, dan Jakarta. Beberapa tempat wisatanya yang terkenal adalah Suban Air Panas, pematang danau, Gunung Kaba, Air Terjun di Kepala Curup, dan situs-situs prasejarah. Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu tempat tumbuhnya [[Rafflesia arnoldii]].
Curup merupakan daerah penghasil [[beras]], kopi dan [[sayur-sayuran]] utama di provinsi Bengkulu, yang hasilnya dikirim hingga ke Palembang, Jambi, Padang, Lampung, dan Jakarta. Beberapa tempat wisatanya yang terkenal adalah Suban Air Panas, pematang danau, Gunung Kaba, Air Terjun di Kepala Curup, dan situs-situs prasejarah. Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu tempat tumbuhnya [[Rafflesia arnoldii]].
[[Berkas:Pasar Bang Mego Curup.jpg|thumb|200px|Pasar Bang Mego Curup]]. Sebelum di bangun Pasar Bang Mego, pada tahun 1970-an dikenal dengan sebutan Pasar Bawah, untuk membedakan dengan pasar yang lain yaitu Pasar Atas, yang terletak dekat Terminal angkutan serta Pasar Tengah yang telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.
[[Berkas:Pasar Bang Mego Curup.jpg|thumb|200px|Pasar Bang Mego Curup]].Pasar yg agak modern adalah Pasar Bang Mego. Sebelum di bangun Pasar Bang Mego, pada tahun 1970-an dikenal dengan sebutan Pasar Bawah, untuk membedakan dengan pasar yang lain yaitu Pasar Atas, yang terletak dekat Terminal angkutan serta Pasar Tengah yang telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dorpshoofden te Tjoeroep Benkoelen Zuid-Sumatra TMnr 10001863.jpg|thumb|left|200px|Kepala adat Curup (tahun 1939)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dorpshoofden te Tjoeroep Benkoelen Zuid-Sumatra TMnr 10001863.jpg|thumb|left|200px|Kepala adat Curup (tahun 1939)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Megaliet bij Tjoeroep TMnr 10025792.jpg|thumb|200px|left|[[Megalit]] di Curup (foto diambil di tahun 1931)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Megaliet bij Tjoeroep TMnr 10025792.jpg|thumb|200px|left|[[Megalit]] di Curup (foto diambil di tahun 1931)]]

Revisi per 5 Mei 2012 03.46

--Kodi anto (bicara) 5 Mei 2012 03.36 (UTC)

Curup
Negara Indonesia
ProvinsiBengkulu
KabupatenRejang Lebong
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri17.02.09
Kode BPS1702040
Desa/kelurahan9 kelurahan

Curup adalah ibukota Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Indonesia. Curup merupakan kota terbesar ke-2 di Bengkulu.

Curup merupakan daerah penghasil beras, kopi dan sayur-sayuran utama di provinsi Bengkulu, yang hasilnya dikirim hingga ke Palembang, Jambi, Padang, Lampung, dan Jakarta. Beberapa tempat wisatanya yang terkenal adalah Suban Air Panas, pematang danau, Gunung Kaba, Air Terjun di Kepala Curup, dan situs-situs prasejarah. Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu tempat tumbuhnya Rafflesia arnoldii.

Pasar Bang Mego Curup

.Pasar yg agak modern adalah Pasar Bang Mego. Sebelum di bangun Pasar Bang Mego, pada tahun 1970-an dikenal dengan sebutan Pasar Bawah, untuk membedakan dengan pasar yang lain yaitu Pasar Atas, yang terletak dekat Terminal angkutan serta Pasar Tengah yang telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.

Kepala adat Curup (tahun 1939)
Megalit di Curup (foto diambil di tahun 1931)

Curup merupakan sebuah kota di daerah pegunungan bukit barisan dan dikelilingi oleh Bukit Kaba dan Bukit Daun. Penduduk aslinya adalah suku Rejang, namun banyak juga masyarakat dari suku lain seperti Jawa, Lembak, Minang, dan Serawai. Kota ini pernah menjadi ibukota Propinsi Sumatera selatan pada masa revolusi dibawah kepemimpinan Gubernur A.K. Gani.

Curup adalah kota kecil berudara dingin, segar dan sejuk yang terhampar di lembah dataran tinggi Sumatera. Adanya asimilasi kebudayaan daerah dengan orang pendatang, kini menjadikan kota Curup sebagai kota heterogen dari berbagai etnis di Indonesia.