Penyeberangan Laut Merah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: la:Transitus Maris Rubri
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Penyeberangan Laut Merah''' oleh bangsa Isrel yang dipimpin oleh nabi [[Musa]] dicatat dalam Kitab {{Alkitab|Keluaran 13:17-14:29}}. Kisah ini juga disebutkan dalam [[Al-Quran]] Surah 26: Al-Shu'ara ayat 60-67. Ketika itu [[Bani Israel]] meninggalkan [[Mesir]] dan mengembara ke padang gurun. Allah memerintahkan [[Nabi Musa]] dan [[Bani Israel]] keluar dari perbudakan di Mesir dan pergi ke tanah [[Kanaan]] yang telah dijanjikan kepada mereka. Allah memerintahkan mereka keluar pada waktu malam. Awalnya Firaun membiarkan mereka pergi, setelah mengalami tulah semua anak sulung orang Mesir meninggal. Tetapi kemudian, Firaun mengejar Bani Israel ini dengan kereta hingga ke [[Laut Merah]]. Orang-orang Israel ketakutan karena mereka tidak dapat melawan dan pasti akan ditawan kembali. Namun Nabi Musa menyatakan bahwa Allah bersamanya dan memberi petunjuk kepadanya.
'''Penyeberangan Laut Merah''' (atau '''Laut Teberau''') oleh bangsa Isrel yang dipimpin oleh nabi [[Musa]] dicatat dalam Kitab {{Alkitab|Keluaran 13:17-14:29}}. Kisah ini juga disebutkan dalam [[Al-Quran]] Surah 26: Al-Shu'ara ayat 60-67. Ketika itu [[Bani Israel]] meninggalkan [[Mesir]] dan mengembara ke padang gurun. Allah memerintahkan [[Nabi Musa]] dan [[Bani Israel]] keluar dari perbudakan di Mesir dan pergi ke tanah [[Kanaan]] yang telah dijanjikan kepada mereka. Allah memerintahkan mereka keluar pada waktu malam. Awalnya Firaun membiarkan mereka pergi, setelah mengalami tulah semua anak sulung orang Mesir meninggal. Tetapi kemudian, Firaun mengejar Bani Israel ini dengan kereta hingga ke [[Laut Merah]]. Orang-orang Israel ketakutan karena mereka tidak dapat melawan dan pasti akan ditawan kembali. Namun Nabi Musa menyatakan bahwa Allah bersamanya dan memberi petunjuk kepadanya.
Lalu Nabi Musa mengangkat tongkatnya, dan Laut Merah terbelah menjadi dua, sehingga bangsa Israel dapat melewati di tanah kering sampai ke sebesarng. Raja Firaun dan bala tenteranya menyusul dari belakang, tetapi air Laut Merah menutup kembali, sehingga mereka mati tenggelam.
Lalu Nabi Musa mengangkat tongkatnya, dan Laut Merah terbelah menjadi dua, sehingga bangsa Israel dapat melewati di tanah kering sampai ke sebesarng. Raja Firaun dan bala tenteranya menyusul dari belakang, tetapi air Laut Merah menutup kembali, sehingga mereka mati tenggelam.


Baris 13: Baris 13:
==Referensi==
==Referensi==
{{reflist}}
{{reflist}}
==Lihat pula==
*Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Keluaran 14]]


[[Kategori:Alkitab]]
[[Kategori:Alkitab]]
[[Kategori:Kitab Keluaran]]
[[Kategori:Perjanjian Lama]]


[[ar:عبور البحر الأحمر]]
[[ar:عبور البحر الأحمر]]

Revisi per 24 April 2012 00.24

Penyeberangan Laut Merah (atau Laut Teberau) oleh bangsa Isrel yang dipimpin oleh nabi Musa dicatat dalam Kitab Keluaran 13:17–14:29. Kisah ini juga disebutkan dalam Al-Quran Surah 26: Al-Shu'ara ayat 60-67. Ketika itu Bani Israel meninggalkan Mesir dan mengembara ke padang gurun. Allah memerintahkan Nabi Musa dan Bani Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan pergi ke tanah Kanaan yang telah dijanjikan kepada mereka. Allah memerintahkan mereka keluar pada waktu malam. Awalnya Firaun membiarkan mereka pergi, setelah mengalami tulah semua anak sulung orang Mesir meninggal. Tetapi kemudian, Firaun mengejar Bani Israel ini dengan kereta hingga ke Laut Merah. Orang-orang Israel ketakutan karena mereka tidak dapat melawan dan pasti akan ditawan kembali. Namun Nabi Musa menyatakan bahwa Allah bersamanya dan memberi petunjuk kepadanya. Lalu Nabi Musa mengangkat tongkatnya, dan Laut Merah terbelah menjadi dua, sehingga bangsa Israel dapat melewati di tanah kering sampai ke sebesarng. Raja Firaun dan bala tenteranya menyusul dari belakang, tetapi air Laut Merah menutup kembali, sehingga mereka mati tenggelam.

Dalam Al-Quran, Allah menjanjikan mayat Firaun kekal hingga kini untuk djadikan bahan pedoman bagi manusia yang tinggal di bumi kini. Sejumlah pakar arkeologi menyatakan telah menemukan mummi dari Firaun yang tenggelam dan kini dipamerkan di Museum Mesir. (Al Quran:26:60-67).[1].

Lokasi kejadian

Sampai sekarang, lokasi sebenarnya belum ditemukan. Ada teori mengatakan itu terletak di Danau Timsah, sebuah danau berair asin, sebelah utara Teluk Suez. Kemungkinan lain di Delta Nil (Wadi Tumilat). Kota Nuweiba di Teluk Aqaba juga diperkirakan sebagai tempat penyeberangan. Nuweiba adalah kependekan dari bahasa Arab Nuwayba'al Muzayyinah yang berarti air yang dibelah Musa. Ron Wyatt, seorang arkeolog amatir, mengaku pernah menyelam di lokasi ini dan mengambil foto roda kereta Mesir kuno di tahun 1978[2].

Hari Asyura

Hari Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan terjadi pada hari ke-10 bulan Muharam. Hari ini dinamakan Hari Asyura dan sudah diperingati sebelum jaman Nabi Muhamad. Ketika masuk ke kota Madinah, Nabi Muhamad mendapati orang Yahudi berpuasa pada Hari Asyura. Orang Yahudi menjelaskan kepada Nabi bahwa pada hari itu, Nabi Musa telah diselamatkan dari kejaran tentara Firaun.

Referensi

Lihat pula