Mahmud Syah dari Melaka: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
VoteITP (bicara | kontrib)
k ←Membatalkan revisi 5326207 oleh 110.159.94.255 (Bicara)
Baris 3: Baris 3:
Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan [[Portugal|Portugis]] yang menaklukkan [[Kota Melaka|Malaka]] pada [[1511]]. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke [[Bintan]]. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke [[Kampar]], tempat dia wafat pada tahun 1528.
Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan [[Portugal|Portugis]] yang menaklukkan [[Kota Melaka|Malaka]] pada [[1511]]. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke [[Bintan]]. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke [[Kampar]], tempat dia wafat pada tahun 1528.


Putra Sultan Mahmud Syah, [[Alauddin Riayat Syah dari Johor|Alauddin Riayat Syah]] kemudian mendirikan kerajaan baru di [[Kesultanan Johor|Johor]] manakala putra baginda kedua mudzaffar [[ mudzaffar shah dari perak| sultan mudzaffar shah]] mendirikan kerajaan baru di [[kesultanan perak|perak]]
Putra Sultan Mahmud Syah, [[Alauddin Riayat Syah dari Johor|Alauddin Riayat Syah]] kemudian mendirikan kerajaan baru di [[Kesultanan Johor|Johor]].


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 5 April 2012 16.58

Sultan Mahmud Syah adalah raja kedelapan dan terakhir dari Kesultanan Malaka. Dia dipilih sebagai raja menggantikan ayahnya, Sultan Alauddin Riayat Syah, melangkahi saudaranya yang lebih tua, Munawar Syah.

Pemerintahan Sultan Mahmud Syah atas Malaka berakhir dengan serangan Portugis yang menaklukkan Malaka pada 1511. Mahmud Syah kemudian memindahkan ibu kotanya ke Bintan. Setelah ibu kota di Bintan dibumihanguskan Portugis, dia kemudian mengundurkan diri ke Kampar, tempat dia wafat pada tahun 1528.

Putra Sultan Mahmud Syah, Alauddin Riayat Syah kemudian mendirikan kerajaan baru di Johor.

Pranala luar

Didahului oleh:
Sultan Alauddin Riayat Syah
Sultan Malaka
1477-1511
Diteruskan oleh:
tidak ada