Seven Samurai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ko:7인의 사무라이
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.6.4) (bot Mengubah: zh:七武士
Baris 334: Baris 334:
[[tr:Yedi Samuray]]
[[tr:Yedi Samuray]]
[[uk:Сім самураїв]]
[[uk:Сім самураїв]]
[[zh:七武士 (电影)]]
[[zh:七武士]]

Revisi per 28 Maret 2012 03.36

Seven Samurai
Poster Film di Jepang
SutradaraAkira Kurosawa
ProduserSojiro Motoki
Ditulis olehAkira Kurosawa
Shinobu Hashimoto
Hideo Oguni
PemeranTakashi Shimura
Toshiro Mifune
Penata musikFumio Hayasaka
SinematograferAsakazu Nakai
PenyuntingAkira Kurosawa
DistributorToho
Tanggal rilis
Jepang:
26 April 1954
Amerika Serikat:
19 November 1956
Durasi207 menit
NegaraJepang
BahasaJepang
AnggaranAS$500.000

Seven Samurai (七人の侍, Shichinin no samurai, arti: Tujuh Orang Samurai) adalah film Jepang tahun 1954 ditulis, disunting, dan disutradarai oleh Akira Kurosawa. Film ini berlatar zaman Sengoku Jepang (sekitar 1587/1588). Film ini menceritakan tentang sebuah desa para petani yang menyewa tujuh orang ronin untuk melawan bandit yang akan segera kembali setelah para petani memanen hasil tanamnya untuk merampasnya dari para petani.

Seven Samurai sering disebut-sebut sebagai salah satu film terbaik dan paling berpengaruh yang pernah dibuat[1], dan salah satu dari sedikit film Jepang yang berhasil dikenal secara luas di dunia Barat untuk waktu yang lama. Film ini juga film yang terkenal sekaligus film yang banyak dikritisi; seperti ditulis dalam polling Sight & Sound pada tahun 1982 dan 1992 mengenai daftar dari sepuluh film terbaik sepanjang masa, dan juga pada tahun 2002 film ini masuk dalam kategori sepuluh film andalan para sutradara.

Alur

Sekelompok bandit perusak menghampiri sebuah desa gunung. Pemimpin bandit menyadari bahwa mereka telah merampok desa ini sebelumnya, dan memutuskan untuk membiarkan desa ini dan menunggu hingga barley dipanen dalam beberapa bulan lagi. Ketika para bandit pergi, para penduduk desa mulai terpisah, ada yang beranggapan bahwa mereka harus menyerahkan hasil panen mereka, ada juga yang ingin bertempur melawan bandit. Dalam kerusuhan ini, mereka pergi menuju tetua desa, yang menyatakan bahwa mereka harus bertempur, dengan cara menyewa samurai untuk membantu mereka mempertahankan desa mereka. Beberapa penduduk mempermasalahkan usulan ini, mengetahui bahwa samurai mahal untuk disewa dan dikenal bernafsu pada wanita muda. Tapi mereka tak punya pilihan lain. Menyadari bahwa para penduduk tak memiliki apa pun untuk dipersembahkan selain makanan, maka tetua menyuruh penduduk untuk "cari samurai kelaparan".

Para penduduk laki-laki pergi menuju kota, namun menemui kegagalan pada awalnya, tidak ditanggapi oleh setiap samurai mereka tanyai — kadang-kadang sangat kasar — karena mereka tidak dapat menawarkan apa pun selain membayar samurai tersebut dengan tiga kali makan sehari. Saat seolah-olah semua harapan hilang, mereka menjadi saksi dari samurai yang agak tua (Kambei) menyelamatkan bocah laki-laki yang disandera oleh pencuri yang licik secara dramatis. Sementara Kambei berjalan menyusuri kota, seorang pemuda, Katsushirō, yang meminta Kambei agar ia menjadi acolyte (pembantu pendeta pada upacara misa) bagi Kambei. Kambei memaksa bahwa Katsushirō untuk berjalan setara dengannya sebagai teman. Maka para petani meminta Kambei untuk membantu mempertahankan desa mereka. Kambei menerima dan mereka sangat gembira. Kambei, dengan bantuan Katsushirō, merekrut satu-per-satu empat lagi samurai (ronin) tak bertuan dari kota, masing-masing dengan keahlian dan kepribadian khusus. Walaupun pada awalnya Kambei telah memutuskan bahwa diperlukan tujuh samurai, ia berencana akan berangkat menuju desa dengan hanya empat orang samurai terpilih, karena keterbatasan waktu. Penduduk desa meminta dirinya untuk mengikutsertakan Katsushirō. Dengan sedikit desakan dari yang lain, dia setuju. Seorang samurai yang kikuk dan aneh bernama Kikuchiyo, yang telah ditolak Kambei untuk misi ini, mengikuti mereka ke desa di kejauhan, mengabaikan protes dan upaya para samurai untuk mengusir dia pergi.

Ketika samurai tiba di desa, penduduk desa meringkuk ketakutan di dalam rumah mereka masing-masing, melindungi diri dan anak perempuan mereka dari samurai yang mereka anggap berbahaya. Para samurai merasa terhina dengan sambutan dingin ini, mengingat bahwa mereka telah rela untuk mempertahankan desa dengan hampir tidak ada balasan sama sekali. Lalu para samurai ini meminta penjelasan dari tetua desa. Tiba-tiba, alarm dibunyikan; para penduduk desa, yang takut akan telah kembalinya para bandit, segera keluar dari tempat persembunyian mereka dan memohon untuk dilindungi oleh para samurai yang baru tiba. Ternyata Kikuchiyo, yang sampai saat ini hanya membuntuti para samurai, lah yang telah membunyikan alarm palsu. Dia memarahi para penduduk desa yang panik, karena mendekati samurai untuk memohon bantuan, setelah tak mau menyambut kedatangan mereka ke desa. Di sini lah Kikuchiyo menunjukkan bahwa ada suatu kecerdikan di balik sikapnya yang kasar. Keenam samurai secara simbolis menerima dia sebagai anggota mereka, menyempurnakan kelompok pengelana sebagai "Tujuh Orang Samurai."

Selama mereka mempersiapkan diri untuk mengepung musuh, para penduduk desa dan samurai perlahan mulai saling percaya satu sama lain. Para samurai menemukan bahwa beberapa penduduk desa telah membunuh dan merampok samurai lain yang telah kabur di masa lalu. Mereka menjadi terkejut dan marah. Kyūzō, yang paling profesional dan tenang dari ketujuh samurai, bahkan menyatakan bahwa ia ingin membunuh semua orang di desa. Si Kikuchiyo yang aneh pun menginginkan samurai yang lain untuk mengabaikan kerja keras para petani dalam bertahan hidup di tengah intimidasi dan pelecehan dari kelas ksatria. Pada saat inilah, terungkap kenyataan bahwa Kikuchiyo adalah anak seorang petani. "Tetapi siapa yang membuat mereka menjadi seperti ini?", ia bertanya. "Kalian lah yang melakukannya!" Samurai yang tadinya merasa marah berubah menjadi malu, dan ketika tetua desa, yang datang setelah mendengar keributan hebat ini, menanyakan apakah ada masalah, Kambei dengan merendahkan diri merespon bahwa tidak ada masalah apa pun. Para samurai pun melanjutkan persiapan tanpa rasa permusuhan, dan segera setelah itu, menunjukkan belas kasihan terhadap para petani saat para petani membagikan beras kepada seorang wanita tua yang keluarganya yang telah dibunuh oleh para bandit, yang juga berteriak bahwa dia hanya ingin mati saja.

Persiapan untuk pertahanan desa berlangsung cepat, termasuk pembangunan kubu pertahanan dan pelatihan para petani untuk pertempuran. Katsushirō, samurai termuda, mulai tertarik pada Shino, seorang putri salah satu penduduk desa. Shino telah dipaksa oleh ayahnya, Manzō, untuk menyamar sebagai anak laki-laki. Manzō berharap penyamaran ini akan melindungi putrinya dari para ksatria samurai yang ia duga gasang.

Saat waktu penyerangan semakin mendekat, dua kelompokbandit dibunuh. Salah satu bandit yang ditangkap terpaksa memberitahukan lokasi kemah bandit. Tiga samurai, bersama pemandu dari desa, memutuskan untuk melakukan penyerangan pencegahan untuk berjaga-jaga. Hasilnya banyak bandit yang tewas, namun salah satu samurai, Heihachi, terkena tembakan. Ketika pasukan bandit tiba segera setelah penyerangan ini, mereka dikacaukan oleh kubu pertahanan yang telah disiapkan oleh parasamurai. Beberapa bandit bahkan terbunuh saat mereka mencoba menaikibarikade maupun melintasi parit-parit (moat). Bagaimana pun juga, kelompok bandit ini memiliki keunggulan dalam jumlah petarungnya yang terlatih, dan memiliki tiga musket, yang mampu mempertahankan diri mereka sendiri. Kyūzō, atas inisiatifnya sendiri, memutuskan untuk melakukan penyerangan untuk mengambil salah satu muskets dan kembali dalam beberapa jam mendatang. Kikuchiyo, yang cemburu akan pujian dan penghormatan yang Kyūzō dapatkan, terutama dari Katsushirō, kemudian meninggalkan posnya untuk mengambil musket lainnya, meninggalkan rombongan para petani yang berada di bawah wewenangnya. Walau Kikuchiyo berhasil, para bandit menyerang pos tersebut, membuat para petani kewalahan bahkan terbunuh. Kambei terpaksa harus menyediakan bala bantuan dari pos utama untuk mengatasi para bandit, yang mengakibatkan kekurangan tenaga saat pemimpin bandit menyerang pos utama ini. Meskipun serangan bandit ini dapat diatasi, Gorobei tewas tertembak.

Selain pertahanan, strategi awal para samurai adalah untuk membiarkan para bandit memasuki celah pada kubu pertahanan satu per satu, melewati semacam "dinding" tertutup penuh akan tombak, dan kemudian membunuh musuh yang masuk sendirian tersebut setelah "dinding" ditutup kembali. Hal ini berhasil dilakukan berkali-kali, walaupun ada beberapa bandit yang berhasil memasuki desa beberapa kali. Pada malam kedua, Kambei memastikan bahwa penduduk desa akan segera menjadi terlalu lelah untuk bertempur dan menginstruksikan mereka mempersiapkanpertempuran terakhir yang menentukan. Malam itu, hubungan asmara Katsushirō terungkap. Karena kegemparan awal ini lah, petualangan asmara Katsushirō memberikan semacam kelegaan pada para petempur.

Ketika pagi mulai merekah dan para bandit melancarkan serangan mereka, Kambei memerintahkan pasukannya agar membiarkan ketigabelas bandit yang tersisa untuk masuk sekaligus. Dalam pertempuran kali ini, sebagian besar bandit mudah untuk dibunuh, tetapi pemimpin bandit berlindung di sebuah pondok yang tak terlihat. Tergambarkan sebagai perbuatan keji, sang pemimpin bandit menembak Kyūzō dari belakang, dari pondok yang terlindungi tersebut, dan berhasil membunuh Kyūzō. Katsushirō yang putus asa berusaha untuk melawan atas apa yang telah menimpa pahlawannya. Tetapi Kikuchiyo yang sangat marah dengan berani (dan tak sadar) maju menyerang mendahului Katsushirō, yang hanya mengakibatkan ia tertembak di bagian perut. Walaupun terluka parah, Kikuchiyo berhasil membunuh pemimpin bandit, yang akhirnya membuktikan bahwa dia layak sebagai seorang samurai, sebelum akhirnya dia meninggal. Dalam kebingungan dan kelelahan, Kambei dan Shichirōji dengan sedih menyatakan "Kita berhasil selamat sekali lagi," saat Katsushiro meratapi para sahabatnya yang gugur. Pertempuran ini akhirnya murni dimenangkan pihak penduduk desa.

Tiga samurai yang berhasil selamat, Kambei, Katsushirō, dan Shichirōji, berjalan untuk mengamati para penduduk desa yang dengan gembira menanam padi kembali. Para samurai mencerminkan hubungan antara kelas petani dengan ksatria: walaupun mereka berhasil memenangkan pertempuran demi para petani, mereka telah kehilangan teman-teman mereka dan berusaha untuk tidak menunjukkan rasa kehilangan itu. "Sekali lagi kita dikalahkan," renung Kambei. "Para petani lah yang menang. Bukan kita." Pandangan melankolik ini sedikit memberikan pencerahan akan pernyataan Kambei pada bagian awal film ini bahwa dia "tidak pernah memenangkan sebuah pertempuran." Ini kontras dengan nyanyian dan sukacita penduduk desa, yang hidup bertahan dari kerja paksa yang telah menang atas perang dan membiarkan semua ksatria sebagai pihak yang dikalahkan.

Tokoh dan pemerannya

Tujuh orang samurai

Ketujuh orang samurai
  • Kambei Shimada (島田勘兵衛, Shimada Kanbei) (Takashi Shimura) — Pemimpin kelompok dan yang pertama yang direkrut penduduk desa. Ia bijaksana namun suka berperang.
  • Gorōbei Katayama (片山五郎兵衛, Katayama Gorōbei) (Yoshio Inaba) — Samurai kedua, direkrut oleh Kambei. Seorang pemanah terampil, dia berperan sebagai asisten pemimpin dan membantu menyusun rancangan utama dalam pertahanan desa.
  • Shichirōji (七郎次) (Daisuke Katō) — Samurai ketiga. Dulunya adalah utusan Kambei. Kambei bertemu dengannya secara tidak sengaja di kota.
  • Heihachi Hayashida (林田平八, Hayashida Heihachi) (Minoru Chiaki) — Samurai keempat, direkrut oleh Gorōbei. Seorang samurai yang ramah namun kurang terampil. Ia selalu ceria sehingga dapat mempertahankan semangat kelompoknya.
  • Katsushirō Okamoto (岡本勝四郎, Okamoto Katsushirō) (Isao Kimura) — Samurai kelima. Seorang samurai dari keluarga aristokrat yang ingin menjadi murid Kambei.
  • Kyūzō (久蔵) (Seiji Miyaguchi) — Samurai keenam, yang secara spontan menolak penawaran dari Kambei untuk bergabung, walau ia berubah pikiran kemudian. Seorang samurai yang serius dan bermuka-rata. Ia benar-benar samurai berbakat yang membuat Katsushirō kagum akan dirinya.
  • Kikuchiyo (菊千代) (Toshirō Mifune) — Anggota ketujuh dari kelompok ini dan merupakan satu-satunya anggota yang bukan samurai sungguhan. Seorang yang seharusnya menjadi samurai (menurut akta kelahiran miliknya yang salah) dan selanjutnya membuktikan bahwa ia layak menjadi samurai. Ia seorang yang temperamental. Dari seluruh samurai, dia lah yang paling dikenal para penduduk desa, melihat bahwa ia menggunakan pedangnya, Ōkatana, yang paling besar dari pada yang lain.

Para penduduk desa

  • Gisaku 儀作 (Kokuten Kodo) — Seorang kepala keluarga dari desa tersebut yang mengusulkan seluruh desa agar menyewa samurai untuk melindungi desa tersebut.
  • Yohei 与平 (Bokuzen Hidari) — Seorang lelaki tua penakut yang berbagi adegan dengan Kikuchiyo yang mudah diingat.
  • Manzō 万造 (Kamatari Fujiwara) — Seorang petani yang takut akan keperawanan putrinya saat berada dikelilingi samurai.
  • Shino 志乃 (Keiko Tsushima) — Putri dari Manzō yang jatuh cinta pada Katsushirō.
  • Rikichi 利吉 (Yoshio Tsuchiya) — Seorang pemuda yang berkepala panas, ia memiliki kenangan masa lalu pahit yang tersembunyi mengenai istrinya.
  • Istri Rikichi (Yukiko Shimazaki) — Tidak diceritakan di bagian awal film ini, rahasia mengenai keberadaannya akan membawa mereka pada sebuah tragedi.
  • Mosuke 茂助 (Yoshio Kosugi) — Rumah miliknya adalah salah satu rumah pinggiran desa yang harus dikorbankan dan ditelantarkan demi menyelamatkan dua puluh rumah lainnya di kawasan utama.

Para bandit

Kru film

Berikut ini adalah beberapa kru film Seven Samurai seperti yang tertera dalam sampul DVD-nya:

Lambang tujuh orang samurai

Lambang Tujuh Orang Samurai.

Kelompok Tujuh Orang Samurai ini memiliki bendera lambangnya dengan bentuk seperti ini:

○  ○  Keenam lingkaran ini merupakan perwakilan dari
○  ○  anggota Tujuh Orang Samurai, kecuali Kikuchiyo.
○  ○
 △   Segitiga mewakili Kikuchiyo, yang sebenarnya bukanlah seorang samurai
 た   Sedangkan huruf hiragana "ta", yang berarti sawah, mewakili para petani.

Inovasi struktural

Menurut Michael Jeck dalam komentar audio DVD Seven Samurai, Seven Samurai merupakan salah satu dari rangkaian film-film pertama yang menggunakan alur dalam merekrut dan mengumpulkan pahlawan yang menjadi tim untuk mencapai tujuan tertentu, yang umum digunakan sekarang dalam film-film lainnya, seperti dalam film The Guns of Navarone, Ocean's Eleven, The Dirty Dozen, dan remake film ini, The Magnificent Seven. Kritikus film Roger Ebert berspekulasi dalam ulasannya bahwa alur perkenalan si pemimpin Kambei (di mana samurai memangkas jambul, tanda kehormatan seorang samurai, untuk menyamar sebagai pendeta demi menyelamatkan seorang anak laki-laki dari penculik) bisa jadi merupakan asal muasal dari adegan serupa yang sekarang umum hadir di film-film laga, di mana pengenalan tokoh utama pahlawan tidak berhubungan dengan alur utama.[2] Sedangkan untuk alur lainnya, seperti keengganan para pahlawan, percintaan antara gadis lokal dengan pahlawan termuda, serta kegugupan para penduduk, sudah umum muncul dalam film-film lainnya sebelum ini. Tetapi di dalam film ini, semua hal di atas dipadukan dengan baik.

Pengembangan selanjutnya

  • The Magnificent Seven adalah sebuah film berlatar di dunia Barat yang dirilis pada tahun 1960 dengan alur yang sangat serupa dengan Seven Samurai. Para samurai digantinkan dengan para gunslinger. Bahkan dialog terakhirnya juga sangat identik yaitu "Tetua itu benar. Hanya para petani yang menang. Kita kalah. Kita selalu kalah." Film ini dibagi menjadi beberapa sekuel dan ada pula seri televisinya pada tahun 1998.
  • Sholay adalah film India tahun 1975 yang mengambil inti cerita dari Seven Samurai dan The Magnificent Seven. Film ini dinyatakan BBC India sebagai "Film Pilihan Millennium" dan berhasil menjadi film dengan pemasukan tertinggi dalam sejarah perfilman India.
  • Film Zatoichi (2003) menampilkan adegan pertarungan di tengah hujan, yang menurut Takeshi Kitano juga merupakan ungkapan salut untuk Seven Samurai. [3]
  • Sam Peckinpah menggunakan efek gerakan lambat dalam adegan kekerasan filmnya yang terkenal The Wild Bunch, yang dipengaruhi sutradara lainnya, yang pada kenyataannya, dipengaruhi oleh Kurosawa pada film semacam ini.
  • Samurai 7 adalah sebuah anime remake 'Seven Samurai' yang diproduksi GONZO pada tahun 2004 dan menyajikan anime bertema steampunk alternatif dalam menceritakan kisah klasik. Versi manga dari anime ini juga tersedia.
  • Permainan Arasy of Darkness memberikan pemain kontrol pada tujuh orang samurai (empat dalam satu regu pada satu waktu) yang sangat menyerupai ciri khas Kurosawa dari segi peran, gaya pertempuran dan tampilan.

Versi suntingan dan rilis DVD

Versi asli film ini (dirilis Jepang) berdurasi 207 menit. Sedangkan versi suntingannya (yang dirilis ke pasar internasional) hanya berdurasi 160 menit. Sedangkan di Inggris diputar dengan durasi 150 menit. Di Amerika Serikat hanya 141 menit. Versi 190 menit dirilis ulang di Inggris pada tahun 1991. Amerika Serikat juga merilis ulang untuk versi 203 menitnya pada tahun 2002.

Saat ini sudah tersedia pula versi DVD Criterion film tersebut yang berisi versi asli lengkap film tersebut (207 menit) dalam satu cakram. Pada tahun 2006, The Criterion Collection meluncurkan kembali versi DVD film ini yang kedua. Rilis DVD keduanya ini terdiri dari tiga buah cakram, berisi film yang telah di-digital-kan dan diperbaiki sepenuhnya (dua cakram pertama), serta bahan tambahan (pada cakram ketiga). Selain itu, ada pula DVD wilayah 4 versi utuhnya yang dirilis pada tahun 2004 oleh Madman Entertainment di bawah label Eastern Eye.

Penghargaan dan nominasi

Festival Film Venesia (1954)
Penghargaan Film Mainichi (1955)
Penghargaan Akademi Film Inggris ke-9 (1956)
  • Dinominasikan - Penghargaan BAFTA untuk Film Terbaik
  • Dinominasikan - Penghargaan BAFTA untuk Pemeran Asing Terbaik - Toshiro Mifune
  • Dinominasikan - Penghargaan BAFTA untuk Pemeran Asing Terbaik - Takashi Shimura
Academy Award ke-29 (1957) [4]
Jussi Award (1959)
Satellite Award (2006)
  • Pemenang - DVD Terbaik

Daftar adegan

No. Judul adegan asli Terjemahan judul (bukan versi resmi)
1. Main titles Judul utama
2. "Is there no god to pretect us?" "Tak adakah dewa yang melindungi kita?"
3. Shopping for samurai Berbelanja samurai
4. Death of a thief Kematian seorang pencuri
5. A master and his disciples Seorang guru dan muridnya
6. Samurai auditions, part I Audisi samurai, bagian I
7. Samurai auditions, part II Audisi samurai, bagian II
8. The seventh samurai Samurai ke-tujuh
9. Frightened village Desa yang ketakutan
10. False alarm Peringatan palsu
11. Making plans Manyusun rencana
12. "Still a child" "Masih bocah"
13. Samurai armor Zirah samurai
14. The secret garden Taman rahasia
15. Training Pelatihan
16. (Intermission) (Waktu istirahat)
17. Harvesting Pemanenan
18. Night watch Pemantauan malam hari
19. Building barricades Membangun barikade
20. The scouts Pasukan
21. The surprise attack Serangan mendadak
22. Funeral Pemakaman
23. The first battle Pertempuran pertama
24. Night skirmish Pertempuaran kecil malam hari
25. The second battle Pertempuran kedua
26. Behind the lines Di belakang garis
27. That night Malam itu
28. The last battle Pertempuran terakhir
29. Finale Penutup
30. Color bars Balok warna

Referensi

  1. ^ http://filmjourney.weblogger.com/lists/
  2. ^ Ebert, Roger (2001-08-19). "The Seven Samurai (1954)". Chicago Sun-Times. Diakses tanggal 2008-10-17. 
  3. ^ Wawancara Midnight Eye dengan Takeshi Kitano
  4. ^ "NY Times: Seven Samurai". NY Times. Diakses tanggal 2008-12-22. 

Pranala luar

Templat:Link FA