Mangonel: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:AUawise.png|thumb|150px|right|Gambar Mangonel sederhana.]]
[[Berkas:Mangonneau.png|thumb|280px|right|Ilustrasi mangonel yang dioperasikan dengan bantuan tenaga manusia.]]
'''Mangonel''' (berasal dari [[bahasa Latin]] ''manganon'', yang berarti ''mesin peperangan''<ref>{{cite web|url=http://www.mangonel.com/|title=What is a mangonel?|publisher=RLT Industries|accessdate=2009-01-12}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.middle-ages.org.uk/mangonel.htm|title=Mangonel|publisher=middle-ages.org.uk|accessdate=2009-01-12}}</ref>) adalah sejenis [[pelontar]] atau [[mesin perang]] yang digunakan pada [[Abad Pertengahan]] dan digunakan untuk melontarkan batu untuk menghancurkan dinding [[istana]]. Mangonel memiliki tingkat akurasi yang lebih buruk dibandingkan [[trebuchet]] (yang diperkenalkan kemudian, sebentar sebelum penemuan dan penggunaan luas [[bubuk mesiu]]). Mangonel melontarkan batu berat, namun batu melintas lambat tapi memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada trebuchet dan dirancang untuk menghancurkan tembok, bukan melewatinya. Mangonel lebih baik digunakan pada medan perang.
'''Mangonel''' (berasal dari [[bahasa Latin]] ''manganon'', yang berarti "mesin peperangan"<ref>{{cite web|url=http://www.mangonel.com/|title=What is a mangonel?|publisher=RLT Industries|accessdate=2009-01-12}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.middle-ages.org.uk/mangonel.htm|title=Mangonel|publisher=middle-ages.org.uk|accessdate=2009-01-12}}</ref>) adalah sejenis [[pelontar]] atau [[mesin kepung]] yang digunakan pada [[Abad Pertengahan]] dan digunakan untuk melontarkan batu untuk menghancurkan dinding atau bangunan yang difortifikasi.
Mangonel melontarkan batu yang diletakkan pada wadah yang berada di ujung lengan pelontar. Wadah ini dapat melontarkan batu lebih banyak dibandingkan [[pelontar biasa]], hal ini membuatnya berbeda daripada [[onager]]. Pada pertempuran, mangonel melontarkan batu, membakar benda
(Melontarkan [[periuk]] [[api]], periuk ini diisi dengan bahan yang mudah terbakar sehingga akan terbakar ketika mengenai sasaran), dan lain-lain. Sedangkan mangonel dapat digunakan untuk melontarkan mayat, yang sudah sepenuhnya hancur, dan juga sisa tubuh binatang dan manusia. Mayat tersebut dilontarkan untuk mengancam, menakuti, dan membuat musuh terkena [[penyakit]]. Taktik kadang terbukti efektif. Suplai makanan yang tidak mencukupi, dikarenakan rusaknya dan rendahnya gizi makanan, dan juga buruknya kehidupan, buruknya kebersihan, dan penghinaan dianggap sebagai skenario menyebar nya penyakit. Perlu juga diketahui, bagaimana pun, prinsip mangonel pada peperangan, terutama [[perang|peperangan]] Abad Pertengahan, mangonel digunakan untuk menghancurkan istana dan infrastruktur lainnya, bukan membunuh atau menakuti musuh.


Kata ''mangonel'' secara tidak langsung dapat mengacu pada 'mangon', sejenis batu keras dari Perancis yang dapat ditemukan di selatan [[Perancis]]. Kata itu mungkin juga merupakan nama dari sejenis mesin [[artileri]] berpengimbang ([[trebuset]]), kemungkinan mesin berpengimbang yang digerakkan dengan bantuan tenaga manusia, atau jenis senjata yang memiliki kerangka umum semacam itu.<ref>{{cite book|title=Ancient and Medieval Siege Weapons: A Fully Illustrated Guide to Siege Weapons and Tactics|author=Konstantin Nossov, Vladimir Golubev}}</ref><ref>{{cite book|title=Iberia and the Mediterranean World of the Middle Ages: Studies in Honor of Robert I. Burns, S.J.|author=Larry J. Simon, Robert Ignatius Burns, Paul E. Chevedden, Donald J. Kagay, Paul G. Padilla}}</ref> Istilah ''manajaniq'' dalam bahasa Arab berasal dari kata yang sama, dan digunakan untuk menyebut berbagai jenis [[trebuset]].
== Catatan ==

Mangonel memiliki tingkat akurasi yang lebih buruk dibandingkan [[trebuset]] (yang diperkenalkan kemudian, sebentar sebelum penemuan dan penggunaan luas [[bubuk mesiu]]). Mangonel melontarkan batu berat, namun batu melintas lambat tapi memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada trebuchet dan dirancang untuk menghancurkan tembok, bukan melewatinya. Mangonel lebih baik digunakan pada medan perang.

Mangonel melontarkan batu yang diletakkan pada wadah yang berada di ujung lengan pelontar. Wadah ini dapat melontarkan batu lebih banyak dibandingkan [[pelontar biasa]], hal ini membuatnya berbeda daripada [[onager]]. Pada pertempuran, mangonel dapat melontarkan batu, benda terbakar (melontarkan [[periuk]] [[api|berapi]]; periuk ini diisi dengan bahan yang mudah terbakar sehingga akan terbakar ketika mengenai sasaran), dan lain-lain. Mangonel dapat digunakan untuk melontarkan mayat, yang sudah sepenuhnya hancur, dan juga sisa tubuh binatang dan manusia. Mayat tersebut dilontarkan untuk mengancam, menakuti, dan membuat musuh terkena [[penyakit]]. Taktik kadang terbukti efektif. Suplai makanan yang tidak mencukupi, dikarenakan rusaknya dan rendahnya gizi makanan, dan juga buruknya kehidupan, buruknya kebersihan, dan penghinaan dianggap sebagai skenario menyebar nya penyakit. Perlu juga diketahui, bagaimana pun, prinsip mangonel pada peperangan, terutama [[perang|peperangan]] Abad Pertengahan, mangonel digunakan untuk menghancurkan istana dan infrastruktur lainnya, bukan membunuh atau menakuti musuh.

== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{reflist}}



Revisi per 10 Maret 2012 06.06

Ilustrasi mangonel yang dioperasikan dengan bantuan tenaga manusia.

Mangonel (berasal dari bahasa Latin manganon, yang berarti "mesin peperangan"[1][2]) adalah sejenis pelontar atau mesin kepung yang digunakan pada Abad Pertengahan dan digunakan untuk melontarkan batu untuk menghancurkan dinding atau bangunan yang difortifikasi.

Kata mangonel secara tidak langsung dapat mengacu pada 'mangon', sejenis batu keras dari Perancis yang dapat ditemukan di selatan Perancis. Kata itu mungkin juga merupakan nama dari sejenis mesin artileri berpengimbang (trebuset), kemungkinan mesin berpengimbang yang digerakkan dengan bantuan tenaga manusia, atau jenis senjata yang memiliki kerangka umum semacam itu.[3][4] Istilah manajaniq dalam bahasa Arab berasal dari kata yang sama, dan digunakan untuk menyebut berbagai jenis trebuset.

Mangonel memiliki tingkat akurasi yang lebih buruk dibandingkan trebuset (yang diperkenalkan kemudian, sebentar sebelum penemuan dan penggunaan luas bubuk mesiu). Mangonel melontarkan batu berat, namun batu melintas lambat tapi memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada trebuchet dan dirancang untuk menghancurkan tembok, bukan melewatinya. Mangonel lebih baik digunakan pada medan perang.

Mangonel melontarkan batu yang diletakkan pada wadah yang berada di ujung lengan pelontar. Wadah ini dapat melontarkan batu lebih banyak dibandingkan pelontar biasa, hal ini membuatnya berbeda daripada onager. Pada pertempuran, mangonel dapat melontarkan batu, benda terbakar (melontarkan periuk berapi; periuk ini diisi dengan bahan yang mudah terbakar sehingga akan terbakar ketika mengenai sasaran), dan lain-lain. Mangonel dapat digunakan untuk melontarkan mayat, yang sudah sepenuhnya hancur, dan juga sisa tubuh binatang dan manusia. Mayat tersebut dilontarkan untuk mengancam, menakuti, dan membuat musuh terkena penyakit. Taktik kadang terbukti efektif. Suplai makanan yang tidak mencukupi, dikarenakan rusaknya dan rendahnya gizi makanan, dan juga buruknya kehidupan, buruknya kebersihan, dan penghinaan dianggap sebagai skenario menyebar nya penyakit. Perlu juga diketahui, bagaimana pun, prinsip mangonel pada peperangan, terutama peperangan Abad Pertengahan, mangonel digunakan untuk menghancurkan istana dan infrastruktur lainnya, bukan membunuh atau menakuti musuh.

Catatan kaki

  1. ^ "What is a mangonel?". RLT Industries. Diakses tanggal 2009-01-12. 
  2. ^ "Mangonel". middle-ages.org.uk. Diakses tanggal 2009-01-12. 
  3. ^ Konstantin Nossov, Vladimir Golubev. Ancient and Medieval Siege Weapons: A Fully Illustrated Guide to Siege Weapons and Tactics. 
  4. ^ Larry J. Simon, Robert Ignatius Burns, Paul E. Chevedden, Donald J. Kagay, Paul G. Padilla. Iberia and the Mediterranean World of the Middle Ages: Studies in Honor of Robert I. Burns, S.J. 

Pranala luar