Kabupaten Jepara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 359: Baris 359:
* Kerajinan Mainan Anak-anak, di [[Karanganyar, Welahan, Jepara|Karanganyar]]
* Kerajinan Mainan Anak-anak, di [[Karanganyar, Welahan, Jepara|Karanganyar]]
* Kerajinan [[Kreneng]], di [[Gidangelo, Welahan, Jepara|Gidangelo]]
* Kerajinan [[Kreneng]], di [[Gidangelo, Welahan, Jepara|Gidangelo]]
* Kerajinan Anyaman Bambu, di [[Kendengsidialit, Welahan, Jepara|Kendengsidialit]]
* Kerajinan Anyaman Bambu, di [[Kendengsidialit, Welahan, Jepara|Kendengsidialit]] dan [[Sidigede, Welahan, Jepara|Sidigede]]
* Kerajian Rotan, di [[Telukwetan, Welahan, Jepara|Telukwetan]]
* Kerajian Rotan, di [[Telukwetan, Welahan, Jepara|Telukwetan]]
* Kerajinan Gerabah, di [[Mayong Lor, Mayong, Jepara|Mayong Lor]]
* Kerajinan Gerabah, di [[Mayong Lor, Mayong, Jepara|Mayong Lor]]

Revisi per 9 Februari 2012 18.00

Kabupaten Jepara
Daerah tingkat II
logo
Motto: 
Trus Karyo Tataning Bumi (dari Bahasa Jawa yang artinya "Terus bekerja keras membangun daerah")
Peta
Peta
Kabupaten Jepara di Jawa
Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara
Peta
Kabupaten Jepara di Indonesia
Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara (Indonesia)
Koordinat: 6°32′00″S 110°40′00″E / 6.5333°S 110.6667°E / -6.5333; 110.6667
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaJepara
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Kelurahan: 194
Pemerintahan
 • BupatiHendro Martojo (2001-2011)
Luas
 • Total1.004,16 km2 (38,771 sq mi)
Populasi
 ((2008))
 • Total1.100.000
 • Kepadatan1,033/km2 (2,680/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3320
Kode area telepon0291 (daratan), 0297 (Karimunjawa)
Kode Kemendagri33.20
DAURp. 592.496.116.000,-
Situs webhttp://www.jeparakab.go.id/

Kabupaten Jepara, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa.

Geografi

Kabupaten Jepara terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan.

Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2003-2011

Tahun Anggaran Pendapatan (Rp) Belanja (Rp)
2003 340.918.728.000 374.785.025.000
2004 368.576.816.000 392.594.936.000
2005 404.182.246.000 410.061.649.000
2006 547.399.120.000 558.129.120.000
2007 681.954.997.000 713.228.114.000
2008 731.045.136.000 772.785.860.000
2009 762.710.335.000 806.509.538.000
2010 861.177.300.000 911.507.429.000
2011 978.512.731.000 1.033.452.597.000

Sejarah

Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan ditanah jawa. Diujung sebelah utara pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan Selatan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan. Jepara saat itu masih terpisah oleh selat Juwana.

Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.

Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.

Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521-1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.

Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar NIMAS RATU KALINYAMAT.

Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.

Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai RAINHA DE JEPARA”SENORA DE RICA, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.

Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hamper 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.

Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.

Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai “QUILIMO”.

Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis di abad 16 itu.

Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.

Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadiri. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala TRUS KARYA TATANING BUMI atau terus bekerja keras membangun daerah.

Untuk Tahun 2010 ini, Jepara telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis terhadap produk Ukirnya yang sangat khas.[1]

Kerajaan

di Jepara terdapat beberapa Kerajaan pada masanya, yaitu:

Tokoh - tokoh Jepara

Legenda

Pariwisata

Wisata Alam

Berkas:Pantai Tirto Samudra (Bandengan).jpg
Pantai Tirto Samudra juga sering di sebut Pantai Bandengan
Berkas:Pantai Teluk Awur Jepara.jpg
Pantai Teluk Awur di Telukawur

Wisata Sejarah

Berkas:Benteng Portugis di Jepara.jpg
Benteng Portugis di Ujungwatu

Wisata Religi (Ziarah)

  • Cirosomo (Makam Para Adipati/Bupati yang pernah memimpin Jepara dan keluarga besar R.A Kartini), di Sendang
  • Makam Sultan Hadiri (Sunan Hadirin) dan Ratu Kalinyamat serta Raden Abdul Jalil (Sunan Jepara), di Mantingan
  • Makam Syeh Siti Jenar, di Kelet
  • Makam Habib Sodiq (Yek Nde), di Kriyan
  • Makam Mbah Roboyo, di Robayan
  • Makam Datuk Gunardi, di Singorojo
  • Makam Habib Ali, di Mayong
  • Makam Ronggo Kusumo, di Manyargading
  • Makam Syeh Abu Bakar, di Pulau Panjang
  • Makam Pangeran Syarif dan Mbah Jenggolo, di Saripan
  • Makam Ki Gede, di Bangsri
  • Makam Syeh Amir Hasan (Sunan Nyamplungan), di Karimunjawa
  • Makam Mbah Pakisaji, di Potroyudan
  • Makam Assayyid Thoyyib Thohir dan Syaikh Syamsuri, di (Penagon, Nalumsari, Jepara)
  • Makam Mbah Datuk Subuh, di Sidigede

Wisata Keluarga

Berkas:Kura-Kura Ocean Park.jpeg
Kura-Kura Ocean Park di Pantai Kartini

Wisata Belanja

Event

Seni Budaya

Di kabupaten Jepara terdapat berbagai jenis kesenian, yaitu:

  • Tari Tayub
  • Tari Emprak
  • Samroh
  • Gambus
  • Angguk
  • Dagelan
  • Kentrung
  • Ludruk
  • Ketropak
  • Keroncong
  • Prasah

Jenis kesenian tradisional Samroh, Gambus, dan Angguk, semuanya bernafaskan Islam. Jenis kesenian tradisional lainnya adalah dagelan, emprak, ketropak, ludruk, kentrung, keroncong,dan prasah. Melalui beberapa kesenian tradisional ini, pemerintah menggunakannya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat misalnya mengenai pembangunan dan keluarga berencana.

Rupa-rupa

Makanan

Bahan utamanya ikan (diusahakan ikan segar) ditambah bumbu-bumbu : bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, sereh, jahe, terasi (sedikit), gula merah, garam, merica / lada, daun salam, dan lengkuas. Semua bumbu diracik dan direbus, setelah air mendidih ikan dimasukkan sampai masak. Diusahakan jangan terlalu lama supaya lebih fresh dan protein ikan tidak banyak yang hilang.

Soto Ayam Jepara rasanya berbeda dengan Soto Ayam Kudus, Semarang, di karenakan adanya Kucai di dalam Soto Jepara.

Horok-horok adalah tepung sagu yang dikukus. Setelah masak dituang dalam tempayan dan diaduk dengan sisir. Sehingga walaupun kenyal dan liat,namun bentuknya menjadi butiran-butiran kecil menyerupai sterofoam. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan sedikit garam dan dimakan sebagai campuran bakso, gado-gado, pecel, atau sate kikil.

Hoyok-hoyok atau disebut juga Oyol-Oyol terbuat dari tepung tapioka di campur dengan air dan ketela, setelah jadi di hidangkan dengan tambahan parutan ketela. Hoyok-hoyok adalah versi manis dari Horok-Horok.

  • Sutet

Sutet adalah Susu Telor Tegangan Tinggi

  • Rondho Royal / Monyos

Rondho royal adalah tape dibungkus adonan tepung terigu ditambah gula & garam secukupnya (bila diperlukan) digoreng.

  • Klenyem / Lempok

Klenyem terbuat dari singkong (ketela pohon) yang diparut dan diperas (untuk mengurangi patinya) kemudian dibentuk gepeng dan oval di dalamnya diisi gula merah lalu digoreng.

  • Kenyol / Gantilut

Untuk membuat kenyol, singkong/ketela pohon diparut dan diperas, kemudian diisi gula merah dan dibungkus daun pisang lalu dikukus.

  • Nogosari

Nogosari terbuat dari tepung beras yang dibuat adonan, diisi pisang masak, dibungkus daun pisang, lalu dikukus.

  • Moto Belong

Cara membuat moto belong adalah singkong diparut dan diperas lalu diisi pisang masak dan dibentuk seperti kapsul (bila perlu diberi warna). Setelah itu dibungkus daun pisang dan dikukus. Penyajiannya dengan cara dipotong/diiris tipis-tipis (sehingga berbentuk menyerupai bola mata) dan dicampur dengan parutan kelapan yang ditambah sedikit gula & garam.

  • Poci

Poci terbuat dari adonan tepung ketan dan santan kemudian dibentuk kerucut dan dibungkus daun pisang. Didalamnya diisi campuran parutan kelapa & gula merah lalu dikukus.

  • Kuluban

Kuluban adalah urap-urap dengan bahan kacang panjang (+ daunnya) dan ketimun yang dicincang (dipotong kecil-kecil) ditambah kecambah yang semuanya mentah.

  • Pecel Ikan Laut Panggang

Adalah ikan laut yang dipanggang (dibakar) dan disajikan bersama sambal santan.

  • Talam

Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya : tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena, gula merah, santan, garam, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tapioka, dan gula merah dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 4 lapisan. Kemudian tepung maizena & santan direbus dan dicurah pada lapisan paling atas. Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.

  • Moka

Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya : tepung beras, tepung tapioka, gula merah, gula pasir, santan, garam, pala, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tapioka, gula pasir, dan santan dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 3 lapisan. Kemudian tepung beras, tapioka, gula merah & santan direbus dan dicurah pada 2 lapisan atas. Pada permukaan paling atas ditaburi pala yang ditumbuk (dihaliskan). Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.

  • Sengkolon

Bahan pembuatnya terdiri : Tepung ketan, tepung tapioka, santan, gula pasir, air jahe, dan pewarna. Semua bahan (kecuali warna) dibuat menjadi satu adonan lalu dikukus. Di bagian atas kue diberikan warna sesuai selera supaya lebih menarik.

  • Tempong (blenyik)

Ikan teri mentah yang dikeringkan, bentuknya seperti bakwan.

  • Sop Udang

Sop udang sama dengan sop pada umumnya, hanya saja ada memakai kaldu udang ditambah udang goreng dan cabe mentah yang ditumbuk (digeprek). Sop ini akan lebih nikmat dimakan selagi masih panas / hangat.

  • Jeruk Jepara (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing)

Jeruk Jepara alias jeruk swing (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing), tanaman ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Antara lain tahan penyakit dan mampu hidup di tanah berpasir yang berkadar garam tinggi. Juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa di pinggir pantai dan tepian sungai dekat pantai. Sifat pertumbuhan tanaman mirip sekali dengan pohon bakau.Ketika hampir seluruh tanaman jeruk di pantai utara Jawa Tengah terserang penyakit, ternyata jeruk jepara masih tetaptegar bertahan, sehat dan tidak terkena pengaruh apa-apa. Ini membuktikan bahwa jeruk jepara cukup ampuh dan dapat dipergunakan sebagai batang bawah jeruk komersial yang mudah terserang penyakit. Sebagai batang bawah kemungkinan besar jeruk jepara dapat digunakan sebagai ‘anti’ penyakit CVPD.

  • Durian Petruk (Durio Zybethinus Kultivar Petruk)

Asal mula durian ini adalah dari Dukuh Randusari Desa Tahunan – Jepara. Bentuk buahnya bulat telur terbalik (ujungnya agak runcing), kulit buahnya tipis (+ 3 mm), dan warnanya hijau kekuningan. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis, namun aromanya tidak begitu tajam / menyengat. Jumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Kemampuan produksi antara 50 – 150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg. – 1,5 kg. Durian Petruk sekarang sudah dilepas sebagai varietas unggul nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan. Setiap tahun, di Jepara selalu diadakan Lomba Buah-Buahan dengan durian sebagai kontestan utamanya. Event ini berlangsung pada bulan Desember, saat musim durian mencapai puncaknya. Sentra penjualan durian di Jepara adalah Pasar Ngabul (7 km sebelum masuk kota Jepara dari arah Kudus). Tapi jika anda ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesan, anda dapat membeli langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir disemua desa di Kecamatan Tahunan dan Kecamatan Jepara, dan biasanya harganya lebih murah.

  • Latuh/Lato

Sejenis rumput laut, enak dimakan dalam keadaan segar, dan konon bisa menyembuhkan radang tenggorok, amandel.

  • Rumput Laut

Rumput laut diolah dalam beberapa jenis makanan seperti:

    • PUDING / AGAR-AGAR

Rendam rumput laut dalam air selama 30-60 mebit Rebus rumput laut dengan 6 gelas air Campurkan gula dan pewarna /essence/santan/susu secukupnya Setelah mendidih rumput laut jadi lumer,tuangkan dalam cetakan Dinginkan hingga membeku,pudding,siap disajiakan

    • MANISAN AGAR-AGAR

Rendam rumput laut dalam air matang yang sudah dingin hingga mengembang bentuk semua dalam waktu menit. Tiriskan kemudian dipotong-potong sesuai selera Rendam dengan larutan gula/sirup tambahan perasa sesuai selera Tiriskan manisan siap disajiakan.

    • ES RUMPUT LAUT

Rendam rumput laut dalam air selama 30- 60 menit Kemudian dipotong-potong sesuai selera Siapkan Es dan sirup sesuai selewra Masukkan rumput laut ke dalam es Es siap disajikan

    • DAWET AYU RUMPUT LAUT

Rendam rumput laut dalam air selama 30- 60 menit Rebus rumput laut dengan 6 gelas air pastikan rumput laut hancur dan mengental Matikan api dinginkan selama 10 menit Siapkan es dalam panci kemudian tuangkan larutan rumput laut melalui corong tepat diatas es batu Siap dinikmati Cara menghidangkan Siapkan sirup gula jawa dalam gelas secukupnya tambahkan santan dan dawet rumput yang sudah beku dan es batu

Minuman

Minuman khas Jepara:

  • Adon-adon coro

Adon-adon coro merupakan minuman tradisional dengan bahan : jahe, gula merah, santan, potongan kelapa muda (dibakar), dan jamu (rempah-rempah). Cara pembuatannya adalah : jahe, gula merah, santan, & potongan kelapa direbus dengan air secukupnua sampai mendidih. Sedangkan rempah-rempah sebagai jamu penolak masuk angin diracik (dicampur) tersendiri. Cara penyajiannya : satu sendok jamu ditaruh di dalam mangkok, lalu disiram dengan wedang jahe dan diminum selagi masih panas / hangat. Pada sore dan malam hari penjaja minuman Adon-adon coro banyak kita jumpai di pelataran sekitar Shopping Centre Jepara (SCJ) di sebelah utara Alun-alun Jepara. Harganya cukup murah dan dijamin dapat menghangatkan badan.

  • Es Gempol / Pleret

Bahan-bahannya terdiri dari gempol/pleret, santan, dan gula cair. Gempol/pleret berasal dari tepung beras yang dibuat adonan, dibentuk dan diberi warna lalu dikukus. Gempol berbentuk bulat sebesar kelereng sedangkan pleret berbentuk seperti kantong kecil. Cara penyajiannya sangat sederhana, gempol/pleret dimasukkan gelas/mangkok lalu disiram santan dan gula. Gempol dan pleret dapat disajikan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Bagi yang suka minuman segar, dapat ditambah es secukupnya.

  • Es Dawet / Cendol

Bahan minuman ini adalah cendol dari tepung sagu/aren, gula merah, dan santan. Semua bahan dicampur jadi satu dalam gelas/mangkok, bila diperlukan ditambah aroma/rasa buah tertentu, paling nikmat bila dicampur buah durian dan bila diperlukan ditambah es secukupnya.

Oleh-Oleh

  • Kacang Jepara

Kacang tanah yang masih ada kulitnya alias belum di kupas kulitnya, di sangrai dengan pasir putih sampai warna kulit kacang menjadi kehitaman.

  • Kacang Listrik / Kacang Oven

Biji kacang yang masih terbungkus kulit ari diberi bumbu bawang putih dan garam lalu dikeringkan (diangin-angin). Kemudian digoreng dengan pasir putih sampai masak. Jangan lupa, kacang dituang ke pasir setelah pasir dalam keadaan panas.

  • Krupuk Tengiri, Kerapu

Bahan baku kerupuk tengiri adalah bontosan (Bontosan merupakan bahan baku kerupuk tengiri. Daging ikan tengiri yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus) yang diiris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk bakar).

  • Carang Madu

Bahan pembuat carang madu adalah tepung beras, gula merah, dan bumbu (garam dll.). Cara pembuatannya : tepung dibuat adonan agak encer dan dibentuk seperti sarang/jaring laba-laba (dengan media plastik yang diberi lubang kecil di sudutnya) lalu dijemur hingga kering. Setelah itu digoreng, selagi masih panas diberi tetesan adonan gula merah.

  • Durian Petruk (Durio Zybethinus Kultivar Petruk)

Asal mula durian ini adalah dari Dukuh Randusari Desa Tahunan – Jepara. Bentuk buahnya bulat telur terbalik (ujungnya agak runcing), kulit buahnya tipis (+ 3 mm), dan warnanya hijau kekuningan. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis, namun aromanya tidak begitu tajam / menyengat. Jumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Kemampuan produksi antara 50 – 150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg. – 1,5 kg. Durian Petruk sekarang sudah dilepas sebagai varietas unggul nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan. Setiap tahun, di Jepara selalu diadakan Lomba Buah-Buahan dengan durian sebagai kontestan utamanya. Event ini berlangsung pada bulan Desember, saat musim durian mencapai puncaknya. Sentra penjualan durian di Jepara adalah Pasar Ngabul (7 km sebelum masuk kota Jepara dari arah Kudus). Tapi jika anda ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesan, anda dapat membeli langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir disemua desa di Kecamatan Tahunan dan Kecamatan Jepara, dan biasanya harganya lebih murah.


Potensi

Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.

Berkas:Tugu Macan Kurung Jepara.jpeg
Tugu Macan Kurung di Tunggul Pandean

Potensi Kabupaten Jepara :

Sarana Umum

Kesehatan

Rumah Sakit

  • Rumah Sakit Umum Daerah R.A Kartini, di Tahunan
  • Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin, di Kuwasen
  • Rumah Sakit Islam Ibu M.A Ngasirah, di Jepara
  • Rumah Sakit Kusta Kelet, di Kelet
  • Rumah Sakit Graha Husada, di Panggang

Pendidikan

Madrasah Aliyah

SMA Swasta

SMA Negeri

Perguruan Tinggi

Transportasi

Stasiun Gotri di Margoyoso (Hindia Belanda)

Olahraga

Telepon Darurat Jepara

  • Polres Jepara = (0291) 591110
  • SAR Jepara = (0291) 595941
  • Pemadam Kebakaran = 113
  • Pemadam Grista = (0291) 592706
  • Gangguan Listrik = (0291) 591021
  • Gangguan Telepon = 117
  • RSUD Kartini = (0291) 591175
  • RSUD Kelet = (0291) 57902
  • RS Graha Husada = (0291) 592067
  • Ambulance = 118
  • APOTEK Jaga 24 Jam = JL Pemuda Depan Gedung NU

Referensi

Pranala luar