Basilius dari Kaisarea: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: vi:Basil Cả
Baris 112: Baris 112:
[[tr:Basileios]]
[[tr:Basileios]]
[[uk:Василій Великий]]
[[uk:Василій Великий]]
[[vi:Basil Cả]]
[[zh:該撒利亞的巴西流]]
[[zh:該撒利亞的巴西流]]

Revisi per 8 Februari 2012 14.47

Santo Basil yang Agung
Uskup, Teolog, Bapa Gereja
LahirKaisaria, Kappadokia
Meninggal379
Kaisaria, Kappadokia
Dihormati diKekristenan Barat dan Timur
Pesta1 Januari dan 30 Januari

Basil dari Kaesarea (Yunani: Άγιος Βασίλειος ο Μέγας), juga dijuluki Santo Basil yang Agung, adalah seorang teolog sekaligus Bapa Gereja pada abad ke-4.[1][2] Salah satu sumbangan darinya adalah melakukan integrasi kebudayaan klasik ke dalam agama Kristen.[2]

Basil dilahirkan di Kaisaria, Kappadokia dalam sebuah keluarga yang kaya dan saleh pada tahun 329.[1] Ia adalah anak sulung dalam keluarga dan memiliki kondisi fisik yang lemah.[1] Seluruh keluarganya giat dalam bidang kegerejaan.[1] Bahkan, ia dan dua saudara laki-lakinya, yakni Gregorius dari Nissa dan Petrus dari Sebaste menjadi uskup.[1]

Basil menerima pendidikan dasarnya dari ayahnya sendiri karena ayahnya adalah seorang guru retorika.[1] Kemudian, ia pergi ke Konstantinopel dan belajar pada Libanus, seorang guru retorika yang terkemuka pada masa itu.[1] Setelah itu, ia pergi ke Athena untuk mempelajari retorika, matematika, dan filsafat.[1] Ia belajar filsafat pada kelompok Sofis, yakni kepada Himerius dan Proaeresius.[1] Setelah itu, ia kembali ke Kappadokia dan mengajar retorika selama beberapa waktu.[1][3]

Karena kecerdasannya sebagai guru retorika, ia menjadi sombong.[1] Setelah saudara perempuannya mengingatkan dia mengenai kesombongannya, ia bertobat dan dibaptiskan.[1]

Demikianlah kutipan pernyataan spiritualitasnya dalam sebuah surat :

Setelah itu, ia meninggalkan pekerjaannya sebagai guru retorika dan melakukan perjalanan ke Mesir, Siria dan Palestina untuk belajar kehidupan bertapa.[1] Kemudian, ia kembali ke negerinya dan membagi-bagikan kekayaannya pada orang miskin karena merasa tertarik dengan kehidupan para pertapa.[1] Ia lalu pergi ke tempat yang sunyi di Pontus dan mengajar di sana.[1] Dalam khotbah-khotbahnya, ia selalu menegaskan prinsip-prinsip sosial.[1] Ia berpendapat bahwa semua orang diciptakan Allah dan dikasihi Allah.[1] Oleh karena itu, semua orang pada dasarnya sama dan memiliki martabat yang sama.[1]

Pada tahun 364, ia diangkat menjadi seorang presbiter di Kaisarea[1] dan ditahbiskan menjadi uskup di tempat yang sama pada tahun 370.[5] Pada masa ini, Basil terus berjuang untuk melawan Arianisme yang mencoba mengambil alih Kappadokia sebagai salah satu dari wilayah mereka.[1]

Kondisi fisiknya yang kurang baik diperparah dengan cara hidup asketis yang keras.[1] Makanannya hanyalah roti, garam, dan sayuran.[1] Dalam hidup asketisnya, ia menekankan keseimbangan antara bekerja dan berdoa.[6] Selain itu, ia juga memberikan perhatian yang sangat besar bagi orang miskin dan menderita.[1][3] Salah satu bentuk perhatiannya adalah dengan membangun sebuah rumah sakit besar yang ditujukan untuk merawat orang-orang yang sakit kusta.[1]

Ia meninggal pada tahun 379.[1] Salah satu peninggalannya bagi Gereja Timur adalah liturgi yang masih dipergunakan oleh Chrysostomus.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z (Indonesia)F.D. Wellen.1993.Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Gereja.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia. hlm 37-39.
  2. ^ a b (Indonesia)Tony Lane. 1990. Runtut Pijar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 29.
  3. ^ a b (Inggris)Paul Burns.1995.Butler's Lives of the Saints: New Full Edition.Collegeville:The Liturgical Press.
  4. ^ (Inggris)Johannes Quastin.1986.Patrology, V.3.Westminster:Christian Classics.
  5. ^ (Inggris)Anthony Meredith.1995.The Cappadocians.Crestwood, New York: St. Vladimir's Seminar Press.
  6. ^ (Inggris)Margaret Gertrude Murphy.1930.St. Basil and Monasticism: Catholic University of America Series on Patristic Studies, Vol. XXV. New York: AMS Press.

Pranala luar