Spektroskopi inframerah transformasi Fourier: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Sistim +Sistem)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-frekwensi +frekuensi)
Baris 6: Baris 6:
tapi masalahnya saya masih belum dapat pencerahan gimana cara bikin rumus di wiki... :(
tapi masalahnya saya masih belum dapat pencerahan gimana cara bikin rumus di wiki... :(
/--->
/--->
Dari deret [[Fourier]] tersebut [[intensitas]] [[gelombang]] dapat digambarkan sebagai [[daerah waktu]] atau [[daerah frekwensi]]. Perubahan gambaran intensitas [[gelobang]] [[radiasi]] [[elektromagnetik]] dari daerah waktu ke daerah [[frekwensi]] atau sebaliknya disebut [[Transformasi Fourier]] ([http://en.wikipedia.org/wiki/Fourier_transform Fourier Transform]).
Dari deret [[Fourier]] tersebut [[intensitas]] [[gelombang]] dapat digambarkan sebagai [[daerah waktu]] atau [[daerah frekuensi]]. Perubahan gambaran intensitas [[gelobang]] [[radiasi]] [[elektromagnetik]] dari daerah waktu ke daerah [[frekuensi]] atau sebaliknya disebut [[Transformasi Fourier]] ([http://en.wikipedia.org/wiki/Fourier_transform Fourier Transform]).


Selanjutnya pada sistem [[optik]] peralatan instrumen Fourier Transform Infra Red dipakai dasar [[daerah waktu]] yang non dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang [[radiasi elektromagnetik]] yang berdasarkan daerah waktu adalah [[interferometer]] yang dikemukakan oleh [[Albert Abraham Michelson]] (Jerman, 1831). Perbedaan sistem optik Spektrofotometer Infra Red [[dispersif]] dan [[Interferometer]] [[Michelson]] pada Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red tampak pada gambar disamping.
Selanjutnya pada sistem [[optik]] peralatan instrumen Fourier Transform Infra Red dipakai dasar [[daerah waktu]] yang non dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang [[radiasi elektromagnetik]] yang berdasarkan daerah waktu adalah [[interferometer]] yang dikemukakan oleh [[Albert Abraham Michelson]] (Jerman, 1831). Perbedaan sistem optik Spektrofotometer Infra Red [[dispersif]] dan [[Interferometer]] [[Michelson]] pada Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red tampak pada gambar disamping.
Baris 16: Baris 16:
Pada sistem optik Fourier Transform Infra Red digunakan [[radiasi]] [[LASER]] (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal [[radiasi]] [[infra merah]] yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
Pada sistem optik Fourier Transform Infra Red digunakan [[radiasi]] [[LASER]] (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal [[radiasi]] [[infra merah]] yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.


Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah Tetra Glycerine Sulphate (disingkat TGS) atau Mercury Cadmium Telluride (disingkat MCT). [[Detektor]] MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada [[frekwensi]] [[modulasi]] tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah.
Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah Tetra Glycerine Sulphate (disingkat TGS) atau Mercury Cadmium Telluride (disingkat MCT). [[Detektor]] MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada [[frekuensi]] [[modulasi]] tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah.


== Keunggulan Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red ==
== Keunggulan Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red ==
Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer ini memiliki dua kelebihan utama dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :
Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer ini memiliki dua kelebihan utama dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :


* Dapat digunakan pada semua frekwensi dari [[sumber cahaya]] secara [[simultan]] sehingga [[analisis]] dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau pemindaian.
* Dapat digunakan pada semua frekuensi dari [[sumber cahaya]] secara [[simultan]] sehingga [[analisis]] dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau pemindaian.
* Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red lebih besar daripada cara [[dispersi]], sebab radiasi yang masuk ke sistem detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah.
* Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red lebih besar daripada cara [[dispersi]], sebab radiasi yang masuk ke sistem detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah.

Revisi per 18 Januari 2012 22.57

Berkas:Sistem optik ftir.jpg
Sistem optik Spektrofotometer FTIR

Pada dasarnya Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (disingkat FTIR) adalah sama dengan Spektrofotometer Infra Red dispersi, yang membedakannya adalah pengembangan pada sistem optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati contoh. Dasar pemikiran dari Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah dari persamaan gelombang yang dirumuskan oleh Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) seorang ahli matematika dari Perancis.

Dari deret Fourier tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai daerah waktu atau daerah frekuensi. Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi elektromagnetik dari daerah waktu ke daerah frekuensi atau sebaliknya disebut Transformasi Fourier (Fourier Transform).

Selanjutnya pada sistem optik peralatan instrumen Fourier Transform Infra Red dipakai dasar daerah waktu yang non dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang radiasi elektromagnetik yang berdasarkan daerah waktu adalah interferometer yang dikemukakan oleh Albert Abraham Michelson (Jerman, 1831). Perbedaan sistem optik Spektrofotometer Infra Red dispersif dan Interferometer Michelson pada Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red tampak pada gambar disamping.


Cara Kerja Alat Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red

Sistem optik Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red seperti pada gambar disamping ini dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi ( δ ). Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistem optik dari Spektrofotometer Infra Red yang didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistem optik Fourier Transform Infra Red.

Pada sistem optik Fourier Transform Infra Red digunakan radiasi LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.

Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah Tetra Glycerine Sulphate (disingkat TGS) atau Mercury Cadmium Telluride (disingkat MCT). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah.

Keunggulan Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red

Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer ini memiliki dua kelebihan utama dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :

  • Dapat digunakan pada semua frekuensi dari sumber cahaya secara simultan sehingga analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau pemindaian.
  • Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red lebih besar daripada cara dispersi, sebab radiasi yang masuk ke sistem detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah.

Lihat pula