Jembatan Kutai Kartanegara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anashir (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
|height =
|height =
|load =
|load =
|clearance = 5 m<ref>[http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=118808 Kaltim Post - Jembatan Renggang sejak 2006]. Diakses pada 30 November 2011</ref>
|clearance =
|below = 15 m<ref name="DSI">{{cite web |url= http://www.dywidag-systems.com/references/details/article/kutai-kertanegara-suspension-bridge-indonesia.html |title=DSI &#62; Markets &#62; References &#62; First use of 63.5 mm dia. GEWI ® Bar in Indonesia |work=dywidag-systems.com |accessdate=29 November 2011}}</ref>
|below = 15 m<ref name="DSI">{{cite web |url= http://www.dywidag-systems.com/references/details/article/kutai-kertanegara-suspension-bridge-indonesia.html |title=DSI &#62; Markets &#62; References &#62; First use of 63.5 mm dia. GEWI ® Bar in Indonesia |work=dywidag-systems.com |accessdate=29 November 2011}}</ref>
|traffic =
|traffic =

Revisi per 30 November 2011 04.06

Jembatan Kutai Kartanegara
Jembatan Kutai Kartanegara pasca ambruk
Koordinat0°26′40″S 117°00′10″E / 0.444433°S 117.00288°E / -0.444433; 117.00288
Moda transportasikendaraan R4, R2, dan pejalan kaki
MelintasiSungai Mahakam
LokalKutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Nama resmiJembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura
Karakteristik
DesainGantung berkabel tunggal
Bahan bakuBaja[1]
Panjang total710 m[1]
Bentang terpanjang270 m
Tinggi maksimum5 m[2]
Jarak dari permukaan air15 m[3]
Sejarah
Mulai dibangun17 Agustus 1995
Selesai dibangun2001
Dibuka2002
Runtuh26 November 2011
Statistik
TolRp1.000 (beberapa tahun kemudian digratiskan)
Lokasi
Peta
Jembatan Kutai Kartanegara sebelum ambruk.

Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia.[3] Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter, dengan bentang bebas, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter.[4] Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda.

Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda sehingga banyak yang menyebutnya Jembatan Mahakam II. Jembatan ini dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.[5]

Saat diresmikan pada awal tahun 2002, jembatan ini dinamai Jembatan Gerbang Dayaku yang diambil dari slogan pembangunan gagasan bupati Kutai Kartanegara saat itu, Syaukani Hasan Rais. Sejak Syaukani tidak menjabat lagi sebagai bupati, jembatan ini diganti namanya menjadi Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura atau Jembatan Kartanegara.

Jembatan ini juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Melewati Jembatan Gerbang Dayaku Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dibangun sarana olahraga panjat dinding sebanyak 2 buah. Kawasan ini setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.

Ambruk

Pada tanggal 26 November 2011 pukul 16.20 waktu setempat, Jembatan Kutai Kartanegara ambruk dan roboh.[6] Puluhan kendaraan yang berada di atas jalan jembatan tercebur ke Sungai Mahakam. 18 orang tewas dan puluhan luka-luka akibat peristiwa ini dan dirawat di RSUD Aji Muhammad Parikesit[7].

Galeri

Referensi

Pranala luar