Parang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ms:Parang
Indah blestari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|Parang}}
{{kegunaanlain|Parang}}
[[Berkas:Parang knife.jpg|thumb|right|Sebilah Parang]]

'''Parang''' adalah [[senjata]] tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untuk [[pertanian]].
'''Parang''' adalah [[senjata]] tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untuk [[pertanian]].


Baris 7: Baris 9:


pada masyarakat melayu belitung di daerah belantu parang sebagai peralatan potong sehari-hari sedangkan "sundang" adalah alat mirip parang dengan ukuran yang lebih panjang dan lebih tipis sebagai senjata pertempuran tidak semua pandai besi mempunyai keterampilan membuatnya dimana hanya pandai besi yang mempunyai ilmu besi atau bahasa melayu belitungnya "mantera sendawe besi" yang boleh membuatnya karena senjata ini adalah di buat untuk berperang maka dalam proses pembuatanya pada setiap sepuhan di isilah dengan "mantara sendawe besi" tadi, pada masa berburu mereka membekali diri dengan "parang Lading" dimana bentuknya mirip dengan "pisau komando" namun berbentuk tipis dan lebih panjang, di belitung pisau disebut juga sebagai " pisu' "
pada masyarakat melayu belitung di daerah belantu parang sebagai peralatan potong sehari-hari sedangkan "sundang" adalah alat mirip parang dengan ukuran yang lebih panjang dan lebih tipis sebagai senjata pertempuran tidak semua pandai besi mempunyai keterampilan membuatnya dimana hanya pandai besi yang mempunyai ilmu besi atau bahasa melayu belitungnya "mantera sendawe besi" yang boleh membuatnya karena senjata ini adalah di buat untuk berperang maka dalam proses pembuatanya pada setiap sepuhan di isilah dengan "mantara sendawe besi" tadi, pada masa berburu mereka membekali diri dengan "parang Lading" dimana bentuknya mirip dengan "pisau komando" namun berbentuk tipis dan lebih panjang, di belitung pisau disebut juga sebagai " pisu' "
[[Berkas:Parang dayak.jpg|thumb|left|Parang Dayak]]

== Harga ==
== Harga ==
Harga parang di pandai besi tergantung dari besi yang digunakan. Bila ada pemesan yang membawa besi milik sendiri, harga satu parang sekitar Rp. 25.000 sebagai upah pengerjaan. Tetapi bila menggunakan stok pembuat harga parang berukuran 50-an cm sekitar Rp. 40.000,- per bilah.
Harga parang di pandai besi tergantung dari besi yang digunakan. Bila ada pemesan yang membawa besi milik sendiri, harga satu parang sekitar Rp. 25.000 sebagai upah pengerjaan. Tetapi bila menggunakan stok pembuat harga parang berukuran 50-an cm sekitar Rp. 40.000,- per bilah.

Revisi per 13 November 2011 18.41

Berkas:Parang knife.jpg
Sebilah Parang

Parang adalah senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untuk pertanian.

Di Kalimantan parang juga disebut sebagai ambang.

Parang juga merupakan senjata khas orang Melayu di kampung-kampung pada zaman dahulu. Sedangkan masyarakat Melayu di Jawa dan Sumatra menjadikan parang sebagai salah satu senjata pertempuran.

pada masyarakat melayu belitung di daerah belantu parang sebagai peralatan potong sehari-hari sedangkan "sundang" adalah alat mirip parang dengan ukuran yang lebih panjang dan lebih tipis sebagai senjata pertempuran tidak semua pandai besi mempunyai keterampilan membuatnya dimana hanya pandai besi yang mempunyai ilmu besi atau bahasa melayu belitungnya "mantera sendawe besi" yang boleh membuatnya karena senjata ini adalah di buat untuk berperang maka dalam proses pembuatanya pada setiap sepuhan di isilah dengan "mantara sendawe besi" tadi, pada masa berburu mereka membekali diri dengan "parang Lading" dimana bentuknya mirip dengan "pisau komando" namun berbentuk tipis dan lebih panjang, di belitung pisau disebut juga sebagai " pisu' "

Berkas:Parang dayak.jpg
Parang Dayak

Harga

Harga parang di pandai besi tergantung dari besi yang digunakan. Bila ada pemesan yang membawa besi milik sendiri, harga satu parang sekitar Rp. 25.000 sebagai upah pengerjaan. Tetapi bila menggunakan stok pembuat harga parang berukuran 50-an cm sekitar Rp. 40.000,- per bilah.