Subagyo Hadi Siswoyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ kategori
Aday (bicara | kontrib)
edit
Baris 1: Baris 1:
'''Subagyo Hadi Siswoyo''' adalah jenderal kelahiran [[Piyungan]] [[Yogyakarta]] merupakan perwira baret merah yang potensial dan pernah merasakan sentuhan '''Beny Moerdani'''. Karirnya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai operasi Woyla di [[Thailand]], tapi kemudian karirnya tersendat di Kolonel yang dia tempuh 8 tahun. Mantan komandan Pamwapres di era [[Soeharto]] ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen [[Kopassus]]. Selepas itu karirnya mulus menjadi Pangdam Diponegoro, kemudian Wakasad dan KSAD. Saat menjadi KSAD inilah ''Subagyo HS'' mengalami pergantian kepemimpinan Nasional yang dipenuhi intrik dan misteri, kerusuhan [[Mei]] dan peristiwa Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu sehingga menjadikannya sebagai ketua DKP untuk pemeriksaan atas Letjen [[Prabowo Subianto]] mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya. Subagyo sempat dibuat malu atas kasus yang menimpa putranya Kapten [[TNI]] Agus yang terlibat peredaran narkoba tetapi dengan ksatria sang putera yang lulusan AMN terbaik di angkatannya diberhentikan dari dinas TNI dan diproses hukum.'''Subagyo HS''' juga pernah menjabat panglima di Komando Teritorial. Yaitu ketika menjadi Panglima daerah IV [[Diponegoro]].
'''Subagyo Hadi Siswoyo''' adalah jenderal kelahiran [[Piyungan]] [[Yogyakarta]] merupakan perwira baret merah yang potensial dan pernah merasakan sentuhan '''Beny Moerdani'''. Karirnya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai operasi Woyla di [[Thailand]], tapi kemudian karirnya tersendat di Kolonel yang dia tempuh 8 tahun. Mantan komandan Pamwapres di era [[Soeharto]] ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen [[Kopassus]]. Selepas itu karirnya mulus menjadi Pangdam Diponegoro, kemudian Wakasad dan KSAD. Saat menjadi KSAD inilah ''Subagyo HS'' mengalami pergantian kepemimpinan Nasional yang dipenuhi intrik dan misteri, kerusuhan [[Mei]] dan peristiwa Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu sehingga menjadikannya sebagai ketua DKP untuk pemeriksaan atas Letjen [[Prabowo Subianto]] mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya. Subagyo sempat dibuat malu atas kasus yang menimpa putranya Kapten [[TNI]] Agus yang terlibat peredaran narkoba tetapi dengan ksatria sang putera yang lulusan AMN terbaik di angkatannya diberhentikan dari dinas TNI dan diproses hukum.'''Subagyo HS''' juga pernah menjabat panglima di Komando Teritorial. Yaitu ketika menjadi Panglima daerah IV [[Diponegoro]].


[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:KSAD]]

Revisi per 19 Desember 2006 20.32

Subagyo Hadi Siswoyo adalah jenderal kelahiran Piyungan Yogyakarta merupakan perwira baret merah yang potensial dan pernah merasakan sentuhan Beny Moerdani. Karirnya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai operasi Woyla di Thailand, tapi kemudian karirnya tersendat di Kolonel yang dia tempuh 8 tahun. Mantan komandan Pamwapres di era Soeharto ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen Kopassus. Selepas itu karirnya mulus menjadi Pangdam Diponegoro, kemudian Wakasad dan KSAD. Saat menjadi KSAD inilah Subagyo HS mengalami pergantian kepemimpinan Nasional yang dipenuhi intrik dan misteri, kerusuhan Mei dan peristiwa Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu sehingga menjadikannya sebagai ketua DKP untuk pemeriksaan atas Letjen Prabowo Subianto mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya. Subagyo sempat dibuat malu atas kasus yang menimpa putranya Kapten TNI Agus yang terlibat peredaran narkoba tetapi dengan ksatria sang putera yang lulusan AMN terbaik di angkatannya diberhentikan dari dinas TNI dan diproses hukum.Subagyo HS juga pernah menjabat panglima di Komando Teritorial. Yaitu ketika menjadi Panglima daerah IV Diponegoro.