Museum Pusaka Nias: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Sejarah Pendirian Museum Pusaka Nias Sejak tahun 1972 salah seorang Misionaris Gereja Katolik bernama Pastor Johannes M. Hämmerle, OFMCap. sudah memulai mengoleksi b...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26: Baris 26:
2. Meneliti, menggali, mendokumentasikan, memamerkan dan mempublikasikan baik budaya material maupun immaterial sebagai sumber pengetahuan dan media refleksi.
2. Meneliti, menggali, mendokumentasikan, memamerkan dan mempublikasikan baik budaya material maupun immaterial sebagai sumber pengetahuan dan media refleksi.
3. Menumbuhkan kesadaran dan keingintahuan masyarakat akan tingginya nilai yang terkandung dalam budaya Nias.
3. Menumbuhkan kesadaran dan keingintahuan masyarakat akan tingginya nilai yang terkandung dalam budaya Nias.

Koleksi
No Jenis Koleksi Status Kepemilikan Jml
Ganti Rugi Titipan Pinjaman Hibah
1 Etnologi 4.425 294 4.719
2 Arkeologi 259 135 394
3 Numismatik
4 Keramik 88 8 96
5 Histori 2 2
6 Biologi 38 73 111
7 Seni Rupa 1 1
8 Teknologi


Waktu Buka/Tutup Museum Pusaka Nias dan harga Tanda Masuk

- Hari dan waktu buka/tutup Museum Pusaka Nias
• Hari Senin : Tutup
• Hari Selasa s/d. Sabtu : Buka mulai pukul 08.00 Wib s/d. 17.00 Wib
• Hari Minggu : Buka mulai pukul 14.00 Wib s/d. 16.30 Wib
• Hari Libur Nasional : Tutup


- Harga Tanda Masuk Museum Pusaka Nias
• Dewasa : Rp. 2.000
• Anak-anak / Pelajar : Rp. 1.000
• Mancanegara : Rp. 20.000

Revisi per 17 Oktober 2011 09.21

Sejarah Pendirian Museum Pusaka Nias

Sejak tahun 1972 salah seorang Misionaris Gereja Katolik bernama Pastor Johannes M. Hämmerle, OFMCap. sudah memulai mengoleksi benda-benda budaya, seni dan sejarah masyarakat Nias. Lama kelamaan jumlah koleksinya semakin banyak, dan dengan teliti beliau mencatat nama dan kegunaannya masing-masing. Dari banyaknya koleksi yang dimiliki tersebut, Pastor Johannes mengusulkan kepada Dewan Ordonya yakni Ordo Kapusin Provinsi Sibolga untuk mendirikan museum Nias.

Pada kapitel Ordo Kapusin Provinsi Sibolga pada tgl. 28-30 Juli 1990, Pastor Hadrian Hess, OFMCap. menyampaikan suatu ceramah tentang pentingnya untuk melestarikan budaya dan mendirikan museum Nias. Kemudian dalam rapat pleno Ordo Kapusin Provinsi Sibolga diputuskan bersama untuk mendirikan museum Nias dengan lokasi kota Gunungsitoli, kabupaten Nias, karena di kota Gunungsitoli mayoritas generasi muda Nias melanjutkan studinya ke kota ini. Dalam pengurusan dan pendirian museum ini, Ordo Kapusin Provinsi Sibolga mempercayakan kepada Pastor Johannes sampai sekarang.

Rencana pendirian Museum Pusaka Nias telah banyak menemui banyak kendala karena prosedur dan persyaratan pendirian sebuah museum belum diketahui sebelumnya.

Syukurlah Yayasan Nusantara Jaya-Jakarta, memberi petunjuk dan informasi tentang pendirian sebuah museum dan menganjurkan untuk mendirikan yayasan yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup museum. Yayasan Nusantara Jaya menganjurkan juga untuk berhubungan dengan Direktorat Permuseuman sebagai instansi yang menangani dan membina museum-museum di seluruh Indonesia.

Berdasarkan petunjuk dari Yayasan Nusantara Jaya tersebut, pada tanggal 19 April 1991, Pastor Johannes bertindak atas nama Dewan Ordo Kapusin Provinsi Sibolga menghadap Notaris untuk mendirikan Yayasan Pusaka Nias sebagai Badan Hukum Museum Pusaka Nias dengan akta notaris nomor: 4 Tahun 1991.

Setelah Yayasan Pusaka Nias berdiri, kemudian yayasan melakukan hubungan dengan Direktorat Permuseuman. Melalui Direktur Permuseuman akhirnya Yayasan Pusaka Nias memperoleh petunjuk-petunjuk yang lengkap. Akhirnya melalui SK Bupati Nias KDH Tk. I Nias, keluarlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Museum Pusaka Nias dengan nomor: 646.1/626/SK/1992 yang terdiri dari 4 (empat) paviliun dan 1 (satu) paviliun khusus tempat koleksi batu-batu megalit.

Dari hasil pelaporan Yayasan Pusaka Nias ke Direktorat Permuseuman dan permohonan pendirian Museum Pusaka Nias kepada Kakanwil Depdikbud Prop. Sumatera Utara, pada tgl. 16 September 1993 dikeluarkan Izin Pendirian Museum Pusaka Nias oleh Kakanwil Depdikbud Prop. Sumatera Utara dengan nomor: 7009/I05/J/93.14.


Visi dan Misi Museum Pusaka Nias

VISI : Menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan suku Nias dan mendorong masyarakat untuk mengenal, menghayati dan mengembangkan nilai-nilai budayanya yang konstruktif menjadi media pendidikan..

MISI: 1. Memfasilitasi masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan pengetahuan, kearifan dan nilai-nilai budaya Nias yang masih ada, menjadikannya sebagai sumber pendidikan tentang manusia yang beradab dan memiliki identitas tersendiri. 2. Meneliti, menggali, mendokumentasikan, memamerkan dan mempublikasikan baik budaya material maupun immaterial sebagai sumber pengetahuan dan media refleksi. 3. Menumbuhkan kesadaran dan keingintahuan masyarakat akan tingginya nilai yang terkandung dalam budaya Nias.