Polusi suara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Shadow Hawk (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 4825633 oleh 180.246.120.64 (Bicara)
Baris 1: Baris 1:
'''Polusi suara''' atau '''pencemaran suara''' adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh [[bunyi]] atau [[suara]] yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
== 'POLUSI SUARA ==

''Polusi suara''' atau '''pencemaran suara''' adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh [[bunyi]] atau [[suara]] yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.


Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti [[polusi udara]] maupun [[polusi air]].
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti [[polusi udara]] maupun [[polusi air]].

Revisi per 12 Oktober 2011 13.11

Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.

Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti polusi udara maupun polusi air.

Efek negatif

Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan secara fisik maupun psikologis. Gangguan secara fisik antara lain adalah kehilangan pendengaran yang merupakan perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan, serta akibat-akibat fisiologis yang berupa perasaan tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, dan bunyi dering.

Gangguan psikologis akibat polusi suara dibagi menjadi tiga mecam, yaitu gangguan emosional, gaya hidup, dan pendengaran. Ganggguan emosional ditandai dengan kejengkelan dan kebingungan. gangguan gaya hidup berupa gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja. Gangguan pendengaran merintangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon, dan sebagainya.

Pengukuran

alat pengukur tingkat suara sound level meter

Pengukuran tingkat polusi suara dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu cara sederhana dan cara langsung. Cara sederhana dilakukan dengan sebuah sound level meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap lima detik. Cara langsung dilakukan dengan sebuah integrating sound level meter yang mempunyai fasilitas pengukuran LTM5, yaitu Leq dengan waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran selama 10 (sepuluh) menit.

Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.