Obat tidur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: vi:Thuốc an thần
Alexbot (bicara | kontrib)
k r2.7.1+) (bot Menambah: he:תרופת הרגעה
Baris 33: Baris 33:
[[fi:Sedatiivi]]
[[fi:Sedatiivi]]
[[fr:Sédatif]]
[[fr:Sédatif]]
[[he:תרופת הרגעה]]
[[ja:抗不安薬]]
[[ja:抗不安薬]]
[[lv:Trankvilizatori]]
[[lv:Trankvilizatori]]

Revisi per 29 Agustus 2011 21.27

Obat tidur (atau sedatif) dapat menyebabkan seseorang tenang dan tidur. Ada beberapa jenis obat tidur:

  • Pil yang dapat membuat orang jatuh tertidur.
  • Pil yang membantu orang tetap tertidur (tak terbangun semalaman).
  • Pil yang menenangkan seseorang, tanpa membuatnya tertidur.

Beberapa obat tidur dapat bereaksi cepat, seperti 10-15 menit. Orang yang berpikir untuk menenggak obat tidur harus berkonsultasi dengan dokter, yang dapat memberikan obat tidur terbaik.

Sebagian besar obat tidur menyebabkan ketagihan, sehingga seseorang perlu resep obat dari dokter untuk mengonsumsi obat tidur. Obat tidur jangan diminum dalam jangka panjang sebab menimbulkan ketagihan.

Orang yang biasa minum obat tidur bisa nampak sakit dan mengantuk. Karena obat tidur memengaruhi kemampuan untuk bereaksi, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan:

  • Mengoperasikan mesin
  • Mengendarai mobil
  • Meminum minuman keras (akan menyebabkan reaksi obat makin menjadi)

Beberapa orang kecanduan obat tidur. Bila mencoba menghentikannya, mereka biasa mengalami hal berikut:

  • Insomnia (tidak bisa tidur)
  • Gelisah (merasa takut)
  • Sawan

Beberapa kecanduan bisa bersifat psikologis; bila pecandunya berhenti mengonsumsi, mereka bisa merasa depresi.