Kardinal Sekretaris Negara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wildcat (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Kardinal Sekretaris Negara''' - resminya '''Sekretaris Negara Yang Tersucikan Sri Paus''' - memimpin Tahta Suci, biasanya dikenal dengan nama "Vatikan", [[Sekretar...'
 
Wildcat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Kardinal Sekretaris Negara''' - resminya '''Sekretaris Negara Yang Tersucikan Sri Paus''' - memimpin [[Tahta Suci]], biasanya dikenal dengan nama "Vatikan", [[Sekretariat Negara]], yang merupakan badan tertua dan paling penting dari [[Kuria Romawi]].<ref name='profile'>{{cite web | url=http://www.vatican.va/roman_curia/secretariat_state/documents/rc_seg-st_12101998_profile_en.html | title=Profile: The Secretariat of State | accessdate=2007-04-18 | publisher=The [[Holy See]] }}</ref> Kardinal Sekretaris Negara dianggap sebagai pihak yang bertanggung-jawab atas kegiatan politik dan diplomatik [[Tahta Suci]], dan oleh karenanya dianggap sebagai Perdana Menteri [[Tahta Suci]].
'''Kardinal Sekretaris Negara''' - resminya '''Sekretaris Negara Yang Tersucikan Sri Paus''' - memimpin [[Tahta Suci]], biasanya dikenal dengan nama "Vatikan", [[Sekretariat Negara Tahta Suci]], yang merupakan badan tertua dan paling penting dari [[Kuria Romawi]].<ref name='profile'>{{cite web | url=http://www.vatican.va/roman_curia/secretariat_state/documents/rc_seg-st_12101998_profile_en.html | title=Profile: The Secretariat of State | accessdate=2007-04-18 | publisher=The [[Holy See]] }}</ref> Kardinal Sekretaris Negara dianggap sebagai pihak yang bertanggung-jawab atas kegiatan politik dan diplomatik [[Tahta Suci]], dan oleh karenanya dianggap sebagai Perdana Menteri [[Tahta Suci]].


Kardinal Sekretaris Negara saat ini adalah [[Tarcisio Bertone]] dari [[Italia]]. yang telah memegang jabatan ini semenjak tanggal 15 September 2006.
Kardinal Sekretaris Negara saat ini adalah [[Tarcisio Bertone]] dari [[Italia]]. yang telah memegang jabatan ini semenjak tanggal 15 September 2006.


==Tugas==
Kardinal Sekretaris Negara diangkat langsung oleh Sri Paus, dan bekerja sebagai salah satu penasehat utamanya. Sebagai salah satu jabatan senior di [[Gereja Katolik Roma]], jabatan ini haruslah dipegang oleh seorang [[Kardinal]]. Apabila jabatan ini kosong, seseorang yang belum menjadi Kardinal bisa mengisinya sebagai '''Pro-Sekretaris Negara''', menggunakan kekuasaan Sekretaris Negara hingga penggantinya yang layak telah ditemukan atau sang Pro-Sekretaris diangkat menjadi seorang Kardinal di dalam [[konsistori]] berikutnya.

Masa jabatan Kardinal Sekretaris Negara berakhir ketika Sri Paus yang mengangkatnya meninggal dunia atau meletakkan jabatan. Selama masa ''[[sede vacante]]'', mantan Sekretaris ini bertindak sebagai anggota sebuah komisi bersama ''[[Camerlengo]]'' Gereja Romawi Suci dan mantan [[Presiden Dewan Kepausan untuk Negara Kota Vatikan]], yang melaksanakan beberapa fungsi kepala negara Vatikan hingga Sri Paus baru terpilih. Setelah Sri Paus baru terpilih, peran mantan Sekretaris di dalam komisi juga berakhir, walaupun ia dapat (dan biasanya) diangkat kembali sebagai Sekretaris Negara.
<!--
<!--
==Duties==
The Cardinal Secretary is appointed by the [[Pope]], and serves as one of his principal advisors. As one of the senior offices in the [[Roman Catholic Church]], the Secretary is required to be a [[cardinal (Catholicism)|cardinal]]. If the office is vacant, a non-cardinal may serve as '''Pro-Secretary of State''', exercising the powers of the Secretary of State until a suitable replacement is found or the Pro-Secretary is made a cardinal in a subsequent [[consistory]].

The Cardinal Secretary's term ends when the Pope who appointed him dies or leaves office. During the ''[[sede vacante]]'' period, the former Secretary acts as a member of a commission with the [[Camerlengo of the Holy Roman Church]] and the former [[President of the Pontifical Commission for Vatican City State]], which exercises some of the functions of the [[head of state]] of the Vatican City until a new Pope is elected. Once the new Pope is chosen, the former Secretary's role in the commission likewise expires, though he can be (and usually is{{Citation needed|date=April 2007}}) re-appointed as Secretary of State.

==History==
==History==
The office traces its origins to that of ''secretary intimus'', created by [[Pope Leo X]] in the early 16th century to handle correspondence with the [[diplomatic missions of the Holy See]], which were just beginning to become permanent postings instead of missions sent on particular occasions. At this stage the secretary was a fairly minor functionary, the Vatican administration being led by the [[Cardinal-nephew|Cardinal Nephew]], the Pope's confidant usually taken from his family.
The office traces its origins to that of ''secretary intimus'', created by [[Pope Leo X]] in the early 16th century to handle correspondence with the [[diplomatic missions of the Holy See]], which were just beginning to become permanent postings instead of missions sent on particular occasions. At this stage the secretary was a fairly minor functionary, the Vatican administration being led by the [[Cardinal-nephew|Cardinal Nephew]], the Pope's confidant usually taken from his family.
Baris 21: Baris 20:
*Tolomeo Gallio (1565–1566)
*Tolomeo Gallio (1565–1566)
*Girolamo Rusticucci (1566–1572)
*Girolamo Rusticucci (1566–1572)
*Tolomeo Gallio]] (terpilih kembali) (1572–1585)
*Tolomeo Gallio (terpilih kembali) (1572–1585)
*Decio Azzolini (senior) (1585–1587)
*Decio Azzolini (senior) (1585–1587)
*Alessandro Peretti de Montalto (Kardinal Keponakan) (1587–1590)
*Alessandro Peretti de Montalto (Kardinal Keponakan) (1587–1590)

Revisi per 21 Juli 2011 03.57

Kardinal Sekretaris Negara - resminya Sekretaris Negara Yang Tersucikan Sri Paus - memimpin Tahta Suci, biasanya dikenal dengan nama "Vatikan", Sekretariat Negara Tahta Suci, yang merupakan badan tertua dan paling penting dari Kuria Romawi.[1] Kardinal Sekretaris Negara dianggap sebagai pihak yang bertanggung-jawab atas kegiatan politik dan diplomatik Tahta Suci, dan oleh karenanya dianggap sebagai Perdana Menteri Tahta Suci.

Kardinal Sekretaris Negara saat ini adalah Tarcisio Bertone dari Italia. yang telah memegang jabatan ini semenjak tanggal 15 September 2006.

Tugas

Kardinal Sekretaris Negara diangkat langsung oleh Sri Paus, dan bekerja sebagai salah satu penasehat utamanya. Sebagai salah satu jabatan senior di Gereja Katolik Roma, jabatan ini haruslah dipegang oleh seorang Kardinal. Apabila jabatan ini kosong, seseorang yang belum menjadi Kardinal bisa mengisinya sebagai Pro-Sekretaris Negara, menggunakan kekuasaan Sekretaris Negara hingga penggantinya yang layak telah ditemukan atau sang Pro-Sekretaris diangkat menjadi seorang Kardinal di dalam konsistori berikutnya.

Masa jabatan Kardinal Sekretaris Negara berakhir ketika Sri Paus yang mengangkatnya meninggal dunia atau meletakkan jabatan. Selama masa sede vacante, mantan Sekretaris ini bertindak sebagai anggota sebuah komisi bersama Camerlengo Gereja Romawi Suci dan mantan Presiden Dewan Kepausan untuk Negara Kota Vatikan, yang melaksanakan beberapa fungsi kepala negara Vatikan hingga Sri Paus baru terpilih. Setelah Sri Paus baru terpilih, peran mantan Sekretaris di dalam komisi juga berakhir, walaupun ia dapat (dan biasanya) diangkat kembali sebagai Sekretaris Negara.

Sekretaris Negara antara tahun 1551 dan 1644

  • Girolamo Dandini (1551–1555)
  • Carlo Borromeo (1560–1565)
  • Tolomeo Gallio (1565–1566)
  • Girolamo Rusticucci (1566–1572)
  • Tolomeo Gallio (terpilih kembali) (1572–1585)
  • Decio Azzolini (senior) (1585–1587)
  • Alessandro Peretti de Montalto (Kardinal Keponakan) (1587–1590)
  • Paolo Emilio Sfondrati (Kardinal Keponakan) (1591)
  • Giovanni Antonio Facchinetti de Nuce (Kardinal Keponakan) (1591)
  • Pierbenedetto Peretti (1592–1593)
  • Pietro Aldobrandini (Kardinal Keponakan) (1593–1605)
  • Erminio Valenti (1605)
  • Lanfranco Margotti (1605–1611)
  • Porifrio Feliciani (1611–1621)
  • Giovanni Battista Agucchi (1621–1623)
  • Lorenzo Magalotti (1623–1628)
  • Lorenzo Azzolini (1628–1632)
  • Pietro Benessa (1632–1634)
  • Francesco Ceva (1634–1643)
  • Giovanni Battista Spada (1643–1644)

Kardinal Sekretaris Negara sejak tahun 1644

  1. Giovanni Giacomo Panciroli (1644–1651)
  2. Fabio Chigi (1651–1655); kemudian terpilih menjadi Paus Aleksander VII (1655–1667)
  3. Giulio Rospigliosi (1655–1667); kemudian terpilih menjadi Paus Klemens IX (1667–1669)
  4. Decio Azzolini yang muda (1667–1669)
  5. Federico Borromeo junior (1670–1673)
  6. Francesco Nerli (1673–1676)
  7. Alderano Cybo (1676–1689)
  8. Giambattista Rubini (1689–1691)
  9. Fabrizio Spada (1691–1700)
  10. Fabrizio Paolucci (1700–1721) (masa jabatan pertama)
  11. Giorgio Spinola (1721–1724)
  12. Fabrizio Paolucci (1724–1726) (masa jabatan kedua)
  13. Niccolò Maria Lercari (1726–1730)
  14. Antonio Banchieri (1730–1733)
  15. Giuseppe Firrao senior (1733–1740)
  16. Silvio Valenti Gonzaga (1740–1756)
  17. Alberico Archinto (1756–1758)
  18. Ludovico Maria Torriggiani (1758–1769)
  19. Lazzaro Opizio Pallavicini (1769–1785)
  20. Ignazio Boncompagni Ludovisi (1785–1789)
  21. Francesco Saverio de Zelada (1789–1796)
  22. Ignazio Busca (1796–1797)
  23. Giuseppe Doria Pamphili (1797–1799)
  24. Ercole Consalvi, pro-sekretaris (1800); sekretaris (1800–1806)
  25. Filippo Casoni (1806–1808)
  26. Giulio Gabrielli yang muda (1808–1814) -Giuseppe Doria Pamphilj, pro-sekretaris (1808) -Bartolomeo Pacca, pro-sekretaris (1808–1814)
  27. Ercole Consalvi (1814–1823)
  28. Giulio Maria della Somaglia (1823–1828)
  29. Tommaso Bernetti, pro-sekretaris (1828–1829) (masa jabatan pertama)
  30. Giuseppe Albani (1829–1830)
  31. Tommaso Bernetti, pro-sekretaris (1831); Kardinal Secretaris (1831–1836) (masa jabatan kedua)
  32. Luigi Lambruschini (1836–1846)
  33. Tommaso Pasquale Gizzi (1846–1847)
  34. Gabriele Ferretti (1847–1848)
  35. Giuseppe Bofondi (1848–1848)
  36. Giacomo Antonelli (1848–1848)(masa jabatan pertama)
  37. Anton Orioli]] (1848–1848), Kardinal Sekretaris ad interim
  38. Giovanni Soglia Ceroni (1848–1848)
  39. Giacomo Antonelli (1848–1876) (masa jabatan kedua)
  40. Giovanni Simeoni (1876–1878)
  41. Alessandro Franchi (1878–1878)
  42. Lorenzo Nina (1878–1880)
  43. Luigi Jacobini (1880–1887)
  44. Mariano Rampolla (1887–1903)
  45. Rafael Merry del Val (1903–1914)
  46. Domenico Ferrata (Sept–Oct 1914)
  47. Pietro Gasparri (1914–1930)
  48. Eugenio Pacelli (1930–1939) kemudian terpilih sebagai Paus Pius XII
  49. Luigi Maglione (1939–1944)
  50. Domenico Tardini (1958–1961)[2]
  51. Amleto Giovanni Cicognani (1961–1969)
  52. Jean-Marie Villot (1969–1979)
  53. Agostino Casaroli (1979–1990)
  54. Angelo Sodano (1991–2006)
  55. Tarcisio Bertone (2006–present)

Lihat Juga

Referensi

  1. ^ "Profile: The Secretariat of State". The Holy See. Diakses tanggal 2007-04-18. 
  2. ^ Pope Pius XII, having been the Secretary of State under Pope Pius XI, did not name a Secretary after the death of Cardinal Maglione in 1944. Beneath his direct supervision, the duties were divided between two protonotaries apostolic, Domenico Tardini and Giovanni Battista Montini, who in 1952 were both named Pro-Secretary of State, for Extraordinary and Ordinary affairs respectively. In 1954 Montini (the future Pope Paul VI) left the Roman Curia to become Archbishop of Milan, but only under Pope John XXIII was Tardini named a Cardinal and full Secretary.

Pranala luar

id:Sekretariat Negara Tahta Suci