Kaligrafi Islam: Perbedaan antara revisi
Naval Scene (bicara | kontrib) hapus terjemahan mesin |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Mirror writing2.jpg|right|thumb|300px|Kaligrafi [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] abad ke-18, bertuliskan frasa "Ali Khalifatullah" dalam tulisan cermin dua arah.]] |
[[Berkas:Mirror writing2.jpg|right|thumb|300px|Kaligrafi [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] abad ke-18, bertuliskan frasa "Ali Khalifatullah" dalam tulisan cermin dua arah.]] |
||
'''Kaligrafi Islam''', yang dalam juga sering disebut sebagai '''kaligrafi Arab''', merupakan suatu seni artistik [[tulisan|tulisan tangan]], atau [[kaligrafi]], serta meliputi hal penjilidan,<ref name="Bloom 1999, pg. 218">Bloom (1999), pg. 218 |
'''Kaligrafi Islam''', yang dalam juga sering disebut sebagai '''kaligrafi Arab''', merupakan suatu seni artistik [[tulisan|tulisan tangan]], atau [[kaligrafi]], serta meliputi hal penjilidan,<ref name="Bloom 1999, pg. 218">Bloom (1999), pg. 218<!--Sheila S. Blair and Jonathan M. Bloom (1999). "Art and Architecture: Themes and Variations", in John L. Esposito, ''The Oxford History of Islam''. ISBN .???--></ref> yang berkembang di negera-negera yang umumnya memiliki warisan budaya Islam. Bentuk seni ini berdasarkan pada [[alfabet Arab|tulisan Arab]], yang dalam waktu lama pernah digunakan oleh banyak umat Islam untuk menulis dalam bahasa masing-masing. Kaligrafi adalah seni yang dihormati di antara berbagai [[seni rupa Islam]], karena merupakan alat utama untuk melestarikan [[Al-Qur'an]]. Penolakan penggambaran figuratif karena dapat mengarah pada penyembahan berhala, menyebabkan kaligrafi dan penggambaran abstrak menjadi bentuk utama ekspresi seni dalam berbagai budaya Islam, khususnya dalam konteks keagamaan.<ref>Bloom (1999), pg. 222</ref> Sebagai contoh, kaligrafi nama Tuhan diperkenankan sementara penggambaran figuratif Tuhan tidak diizinkan.<ref name="Bernard Lewis">Bernard Lewis and Butnzie Ellis Churchill, ''Islam : the Religion and the People'', ISBN 978-0-13-223085-8</ref> Karya kaligrafi banyak dijadikan koleksi dan adalah hasil seni yang dihargai. |
||
Kaligrafi [[Arab]], [[Persia]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah|Turki Utsmaniyah]] memiliki hubungan dengan motif arabesque abstrak yang terdapat di dinding-dinding dan langit-langit masjid maupun di halaman buku. Para [[seniman]] kontemporer di [[dunia Islam]] menggali warisan kaligrafi mereka dan menggunakan tulisan kaligrafi atau abstraksi dalam berbagai karya seni mereka. |
Kaligrafi [[Arab]], [[Persia]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah|Turki Utsmaniyah]] memiliki hubungan dengan motif arabesque abstrak yang terdapat di dinding-dinding dan langit-langit masjid maupun di halaman buku. Para [[seniman]] kontemporer di [[dunia Islam]] menggali warisan kaligrafi mereka dan menggunakan tulisan kaligrafi atau abstraksi dalam berbagai karya seni mereka. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
Revisi per 17 Juli 2011 03.25
Kaligrafi Islam, yang dalam juga sering disebut sebagai kaligrafi Arab, merupakan suatu seni artistik tulisan tangan, atau kaligrafi, serta meliputi hal penjilidan,[1] yang berkembang di negera-negera yang umumnya memiliki warisan budaya Islam. Bentuk seni ini berdasarkan pada tulisan Arab, yang dalam waktu lama pernah digunakan oleh banyak umat Islam untuk menulis dalam bahasa masing-masing. Kaligrafi adalah seni yang dihormati di antara berbagai seni rupa Islam, karena merupakan alat utama untuk melestarikan Al-Qur'an. Penolakan penggambaran figuratif karena dapat mengarah pada penyembahan berhala, menyebabkan kaligrafi dan penggambaran abstrak menjadi bentuk utama ekspresi seni dalam berbagai budaya Islam, khususnya dalam konteks keagamaan.[2] Sebagai contoh, kaligrafi nama Tuhan diperkenankan sementara penggambaran figuratif Tuhan tidak diizinkan.[3] Karya kaligrafi banyak dijadikan koleksi dan adalah hasil seni yang dihargai.
Kaligrafi Arab, Persia dan Turki Utsmaniyah memiliki hubungan dengan motif arabesque abstrak yang terdapat di dinding-dinding dan langit-langit masjid maupun di halaman buku. Para seniman kontemporer di dunia Islam menggali warisan kaligrafi mereka dan menggunakan tulisan kaligrafi atau abstraksi dalam berbagai karya seni mereka.
Referensi
- ^ Bloom (1999), pg. 218
- ^ Bloom (1999), pg. 222
- ^ Bernard Lewis and Butnzie Ellis Churchill, Islam : the Religion and the People, ISBN 978-0-13-223085-8