Arkea: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: frr:Uurbakteerien
19Adelheid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:


Istilah biologi, Arkea, harus tidak dikelirukan dengan frasa [[geologi]], [[eon]] '''[[Arkean]]''', yang juga dikenal sebagai Era '''Arkeozoik'''. Istilah kedua ini merujuk kepada zaman primordium dalam sejarah bumi ketika Arkea dan Bakteria merupakan organisme bersel yang tunggal di bumi. [[Fosil]]-fosil ini kemungkinan merupakan fosil [[mikroba]] yang berasal dari 3,8 juta tahun yang lalu.
Istilah biologi, Arkea, harus tidak dikelirukan dengan frasa [[geologi]], [[eon]] '''[[Arkean]]''', yang juga dikenal sebagai Era '''Arkeozoik'''. Istilah kedua ini merujuk kepada zaman primordium dalam sejarah bumi ketika Arkea dan Bakteria merupakan organisme bersel yang tunggal di bumi. [[Fosil]]-fosil ini kemungkinan merupakan fosil [[mikroba]] yang berasal dari 3,8 juta tahun yang lalu.

==Metanogen==
Arkea metanogen adalah golongan arkea yang hidup di lingkungan yang mengandung metana. Genus yang umum dipelajari dari golongan ini adalah Methanobacterium, Methanocaldococcus, dan Methanosarcina. Habitat dari arkea metanogen sangat beragam diantaranya terdapat di sedimen anoksik, saluran pencernaan hewan, endosimbion dengan [[protozoa]], fasilitas biodegradasi buatan, dan sumber geotermal. Arkea metanogen bersifat anaerob, mesofilik, dan biasanya ditumbuhkan pada garam mineral.

===Substrat===
Seluruh substrat dari arkea metanogen tidak ada yang menyerupai substrat umum seperti glukosa, bahan organik, dan asam lemak. Tetapi tidak berarti glukosa tidak dapat dikonversi. Substrat arkea metanogen antara lain karbon dioksida, asetat, dan metil. Arkea dapat menguraikan asetat menjadi karbon dioksida dan metana. Karbon dioksida direduksi menjadi metana dengan hidrogen sebagai donor elektron. Arkea juga dapat mereduksi metanol dengan hidrogen sebagai penyumbang elektron. Jika tidak ada hidrogen, metanol dioksidasi menjadi karbon dioksida menghasilkan elektron yang diperlukan untuk proses reduksi molekul lain.

===Koenzim===
Pada arkea ditemukan adanya koenzim baru dan unik, yaitu:
* Metanofuran, berperan pada tahap awal metanogenesis. Metanofuran mengandung lima cincin furan dan nitrogen amino yang mengikat karbon dioksida.
* Metanopterin. Koenzin yang memiliki struktur menyerupain asam folat ini menjadi pembawa C1 pada tahap intermediat reduksi karbondioksida menjadi metana.
* Koenzim M CoM. Merupakan molekul kecil yang berperan dalam tahap akhir konversi CH<sub>3</sub> menjadi metana.
* Koenzim F 430, menjadi bagian dari komplek enzim metil reduktase.
* Koenzim F 420 yang merupakan koenzim redoks. Koenzim ini merupakan derivat flavin karena memiliki struktur menyerupai koenzim flavin. Koenzim ini berperan sebagai donor elektron pada beberapa tahap reduksi karbondioksida. Bentuk teroksidasi dari koenzim F 420 dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang 420nm dan fluoresensi hijau biru.
* Koenzim B CoB yang merupaka koenzim redoks. Koenzim ini memiliki molekul sederhana 7-merkaptoheptanoil-treoninfosfat yang strukturnya menyerupai vitamin asam pantotenat yang merupakan bagian dari asetil KoA. Koenzin ini berperan sebagai donor elektron dalam metanogenesis.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 28 Juni 2011 18.22

Arkea
frames
Pengelasan sains
Domain Arkea (Woese, Kandler & Wheelis, 1990)
Filum/Kelas

Filum Krenarkeota
Filum Euriarkeota
    Halobakteria
    Metanobakteria
    Metanokoki
    Metanopiri
    Arkeoglobi
    Termoplasmata
    Termokoki
Filum Korarkeota
Filum Nanoarkeota

Arkea atau archaea (Yunani: αρχαία, translit. "yang tua"), juga disebut arkeobakteri, merupakan satu divisi organisme hidup yang utama. Meskipun filogeni yang tepat masih tidak dapat dipastikan untuk kumpulan-kumpulan ini, Arkea, Eukariota, dan Bakteria merupakan kelas yang termasuk sistem tiga domain. Sama dengan bakteria, Arkea merupakan organisme yang tidak memiliki nukleus, oleh sebab itu, Arkea termasuk Prokariota. Awalnya, termasuk dalam kerajaan Monera. Arkea berhabitat di lingkungan kotor, tetapi ditemukan bahwa arkea terdapat di setiap tempat.

Sejarah

Arkea ditemukan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox berdasarkan pemisahan dari prokariot yang lain dalam pohon filogentik rRNA 16S. Awalnya, kedua kumpulan ini adalah Arkeabakteria dan Eubakteria, dan dibagi dalam kingdom atau subkingdom yang diistilahkan oleh Woses dan Fox sebagai Urkingdom. Woese berpendapat bahawa Arkea pada dasarnya merupakan satu cabang hidupan yang berlainan. Ia kemudian memberi nama Arkea dan Bakteria untuk memperkuat pendapatnya, dan berpendapat bahwa Arkea merupakan bagian dari tiga domain.

Istilah biologi, Arkea, harus tidak dikelirukan dengan frasa geologi, eon Arkean, yang juga dikenal sebagai Era Arkeozoik. Istilah kedua ini merujuk kepada zaman primordium dalam sejarah bumi ketika Arkea dan Bakteria merupakan organisme bersel yang tunggal di bumi. Fosil-fosil ini kemungkinan merupakan fosil mikroba yang berasal dari 3,8 juta tahun yang lalu.

Metanogen

Arkea metanogen adalah golongan arkea yang hidup di lingkungan yang mengandung metana. Genus yang umum dipelajari dari golongan ini adalah Methanobacterium, Methanocaldococcus, dan Methanosarcina. Habitat dari arkea metanogen sangat beragam diantaranya terdapat di sedimen anoksik, saluran pencernaan hewan, endosimbion dengan protozoa, fasilitas biodegradasi buatan, dan sumber geotermal. Arkea metanogen bersifat anaerob, mesofilik, dan biasanya ditumbuhkan pada garam mineral.

Substrat

Seluruh substrat dari arkea metanogen tidak ada yang menyerupai substrat umum seperti glukosa, bahan organik, dan asam lemak. Tetapi tidak berarti glukosa tidak dapat dikonversi. Substrat arkea metanogen antara lain karbon dioksida, asetat, dan metil. Arkea dapat menguraikan asetat menjadi karbon dioksida dan metana. Karbon dioksida direduksi menjadi metana dengan hidrogen sebagai donor elektron. Arkea juga dapat mereduksi metanol dengan hidrogen sebagai penyumbang elektron. Jika tidak ada hidrogen, metanol dioksidasi menjadi karbon dioksida menghasilkan elektron yang diperlukan untuk proses reduksi molekul lain.

Koenzim

Pada arkea ditemukan adanya koenzim baru dan unik, yaitu:

  • Metanofuran, berperan pada tahap awal metanogenesis. Metanofuran mengandung lima cincin furan dan nitrogen amino yang mengikat karbon dioksida.
  • Metanopterin. Koenzin yang memiliki struktur menyerupain asam folat ini menjadi pembawa C1 pada tahap intermediat reduksi karbondioksida menjadi metana.
  • Koenzim M CoM. Merupakan molekul kecil yang berperan dalam tahap akhir konversi CH3 menjadi metana.
  • Koenzim F 430, menjadi bagian dari komplek enzim metil reduktase.
  • Koenzim F 420 yang merupakan koenzim redoks. Koenzim ini merupakan derivat flavin karena memiliki struktur menyerupai koenzim flavin. Koenzim ini berperan sebagai donor elektron pada beberapa tahap reduksi karbondioksida. Bentuk teroksidasi dari koenzim F 420 dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang 420nm dan fluoresensi hijau biru.
  • Koenzim B CoB yang merupaka koenzim redoks. Koenzim ini memiliki molekul sederhana 7-merkaptoheptanoil-treoninfosfat yang strukturnya menyerupai vitamin asam pantotenat yang merupakan bagian dari asetil KoA. Koenzin ini berperan sebagai donor elektron dalam metanogenesis.

Pranala luar

Pokok filogenetik berdasarkan data rRNA yang menunjukkan pemisahan bakteria, arkea, dan eukariota.

Templat:Link FA Templat:Link FA