Yun Seon-do: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi ''''Yun Seon-do''' (1587-1671) adalah seorang ''seonbi'' (sarjana) dari Joseon. Pada saat sedang kuliah di Seonggyungwan (Universitas Konfusiani...' |
k menambah Kategori:Tokoh Dinasti Joseon (HotCat) |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
[[en:Yun Seondo]] |
[[en:Yun Seondo]] |
||
[[Kategori:Tokoh Dinasti Joseon]] |
Revisi per 15 Juni 2011 03.03
Yun Seon-do (1587-1671) adalah seorang seonbi (sarjana) dari Joseon. Pada saat sedang kuliah di Seonggyungwan (Universitas Konfusianisme Negeri), ada seorang pejabat pemerintah yang bernama Yi Yi-jeom yang melakukan korupsi pada masa Gwanghaegun sedang memerintah.
Yun Seon-do pergi menanyakan ayahnya, Yun Yu-gi, gubernur Propinsi Gangwon, meminta izin untuk menyampaikan kritik terhadap Yi lewat raja. Awalnya ayahnya tidak setuju, tapi akhirnya menyetujui keinginan anaknya. Setelah kritik disampaikan, bahkan dengan keinginan agar Yi Yi-jeom dan pengikutnya dicopot dari jabatanya, ayah Yun diturunkan dari jabatannya dan Yun Seon-do diasingkan ke pedalaman selama 8 tahun.
Pada usia 51 tahun, Yun Seon-do menetap di Bogildo dan meninggal pada usia 85 tahun.
Sebagai seonbi, Yun Seon-do dikenal sebagai sastrawan besar dari zaman Joseon yang menulis sijo dan dan-ga (puisi pendek berupa syair lagu). Julukannya penyair dan-ga terbesar, penyair sijo terbesar dari Joseon, penyair terbesar Joseon bersama Songgang dan Nogye.
Hasil karya
- U-huyo (Lagu Sesudah Hujan)
- Sanjung-sin-gok (Lagu Baru Untuk Gunungku yang Luas)
- Sanjung-soksin-gok (Lagu-lagu di Gunung)
- Mongcheon-yo (Lagu Untuk Raja)
- Eobusa-sisa (Empat Musim Para Nelayan), puisi yang menceritakan kegiatan nelayan di Bogildo sepanjang tahun dalam 4 musim. Baris kedua selalu ada kalimat jigukchong jigukchong osawa!, yaitu kata-kata yang dilantunkan para nelayan saat menggulung rantai jangkar dan saat mendayung.
Salah satu bait musim semi berbunyi:
“ | Hari ini panas;
Ikan melompat ke dalam air. Bongkar sauh! Bongkar sauh! Dua atau tiga camar Terbang maju mundur Jigukchong osawa! Jigukchong osawa! Batang pancingku sudah siap; Apakah aku menaruh kendi makkgeoli di atas kapal? |
” |