Pilobolus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
19Adelheid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
19Adelheid (bicara | kontrib)
Baris 24: Baris 24:


== Morfologi ==
== Morfologi ==
[[Berkas:Pilobolus2.jpg|thumb|left|150px|Sporangium ''Pilobolus'' yang tampak pada mikroskop telah menembakkan sporanya]]
[[Berkas:Pilobolus2.jpg|thumb|left|170px|Sporangium ''Pilobolus'' yang tampak pada mikroskop telah menembakkan sporanya]]
Sporangium dari ''Pilobolus'' berbentuk seperti [[balon]] bertangkai yang diujungnya terdapat spora berwarna hitam.<ref name="d"/> Terdapat lapisan kristal [[kalsium oksalat]] melingkupi [[sporangium]] yang berperan dalam mekanisme pertahanan diri dan penempelan saat berada di [[media buatan]].<ref name="d"/> Peristiwa terlontarnya spora bergantung pada tekanan [[turgor]] pada sporangium.<ref name="d"/> Saat tekanan turgor telah mencukupi, sporangium akan menembakkan sporanya ke arah datangnya [[cahaya]].<ref name="c"/> [[Jarak]] yang ditempuh spora dapat lebih jauh dibanding ukuran [[sporangiofor]] cendawan itu sendiri.<ref name="d">{{en}} Yafetto L, Carroll L, Cui Y, Davis DJ, Fischer MW, Henterly AC, Kessler JD, Kilroy HA, Shidler JB, Stolze-Rybczynski JL, Sugawara Z, Money NP. 2008. The fastest flights in nature: high-speed spore discharge mechanisms among fungi. ''PLOS One'' 3:3237.</ref> Peristiwa terlontarnya spora diatur oleh regulasi adenosin monofosfat siklik. Regulasi ini terjadi bila terdapat [[glukosa]] pada lingkungan.<ref name="e">{{en}} Bourret JA, Smith CM. 1987. [http://www.springerlink.com/content/p6970h30u3u57h60/?p=010423ddbd0a4f06adc910f077fdca8f&pi=4. Cyclic AMP regulation of glucose transport in germinating Pilobolus longipes spores].'' Arch Microbiol'' 148:29-33.</ref>
Sporangium dari ''Pilobolus'' berbentuk seperti [[balon]] bertangkai yang diujungnya terdapat spora berwarna hitam.<ref name="d"/> Terdapat lapisan kristal [[kalsium oksalat]] melingkupi [[sporangium]] yang berperan dalam mekanisme pertahanan diri dan penempelan saat berada di [[media buatan]].<ref name="d"/> Peristiwa terlontarnya spora bergantung pada tekanan [[turgor]] pada sporangium.<ref name="d"/> Saat tekanan turgor telah mencukupi, sporangium akan menembakkan sporanya ke arah datangnya [[cahaya]].<ref name="c"/> [[Jarak]] yang ditempuh spora dapat lebih jauh dibanding ukuran [[sporangiofor]] cendawan itu sendiri.<ref name="d">{{en}} Yafetto L, Carroll L, Cui Y, Davis DJ, Fischer MW, Henterly AC, Kessler JD, Kilroy HA, Shidler JB, Stolze-Rybczynski JL, Sugawara Z, Money NP. 2008. The fastest flights in nature: high-speed spore discharge mechanisms among fungi. ''PLOS One'' 3:3237.</ref> Peristiwa terlontarnya spora diatur oleh regulasi adenosin monofosfat siklik. Regulasi ini terjadi bila terdapat [[glukosa]] pada lingkungan.<ref name="e">{{en}} Bourret JA, Smith CM. 1987. [http://www.springerlink.com/content/p6970h30u3u57h60/?p=010423ddbd0a4f06adc910f077fdca8f&pi=4. Cyclic AMP regulation of glucose transport in germinating Pilobolus longipes spores].'' Arch Microbiol'' 148:29-33.</ref>


{{clear}}
{{clear}}

== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

Revisi per 9 Juni 2011 14.04

Pilobolus adalah cendawan koprofil yang tergolong dalam Ascomycota.[1] Pilobolus disebut cendawan koprofil karena dapat hidup di kotoran hewan dan dapat bertindak sebagai cendawan saprob.[2] Keunikan dari cendawan ini adalah dapat menembakkan sporanya sehingga terkadang Pilobolus disebut Shot-gun Fungi.[1] Pilobolus menunjukkan adanya mekanisme fototropisme dimana sporangiumnya menembakkan spora ke arah datangnya cahaya.[3]

Siklus hidup

Pilobolus bereproduksi dengan menembakkan sporanya yang berwarna hitam ke tumbuhan semacam rumput.[3] Setelah itu, hewan herbivora akan memakan rumput, spora Pilobolus juga akan terbawa.[3] Selama berada di dalam saluran pencernaan hewan herbivora, spora akan bergerminasi sebagai bentuk pertahanan terhadap suhu dan bahan kimia dalam saluran pencernaan herbivora.[3] Setelah proses pencernaan berakhir, spora Pilobolus juga akan ikut keluar bersama feses.[3] Di luar tubuh, spora Pilobolus akan berkecambah membentuk miselium, feses hewan akan menjadi sumber nutrisi bagi spora tersebut.[2] Spora yang berkecambah akan berkembang membentuk struktur reproduksi yang memiliki spora.[2] Spora ini akan ditembakkan kembali ke rumput.[2] Siklus ini akan terus berlanjut selama ada hewan herbivora yang memakan rumput dan menjadi inang selanjutnya.[4]

In vitro

Pilobolus selain hidup di alam bebas juga dapat ditumbuhkan dalam media buatan.[1] Spora Pilobolus terdapat dalam kotoran hewan herbivora seperti sapi, kambing, dan kuda.[1] Kotoran dimasukkan dalam sebuah wadah tertutup dan gelap.[2] Pada wadah diberi kapas basah sebagai media pertubuhannya.[2] Untuk mengamati mekanisme fototropisme dapat dibuat lubang untuk jalan masuknya cahaya.[1] Setelah beberapa hari, miselium Pilobolus akan tumbuh di atas kotoran dan mengarah ke arah lubang cahaya yang dibuat.[1] Di sekitar lubang akan terdapat bintik hitam yang merupakan spora yang telah ditembakkan oleh sporangium.[2]

Morfologi

Sporangium Pilobolus yang tampak pada mikroskop telah menembakkan sporanya

Sporangium dari Pilobolus berbentuk seperti balon bertangkai yang diujungnya terdapat spora berwarna hitam.[4] Terdapat lapisan kristal kalsium oksalat melingkupi sporangium yang berperan dalam mekanisme pertahanan diri dan penempelan saat berada di media buatan.[4] Peristiwa terlontarnya spora bergantung pada tekanan turgor pada sporangium.[4] Saat tekanan turgor telah mencukupi, sporangium akan menembakkan sporanya ke arah datangnya cahaya.[2] Jarak yang ditempuh spora dapat lebih jauh dibanding ukuran sporangiofor cendawan itu sendiri.[4] Peristiwa terlontarnya spora diatur oleh regulasi adenosin monofosfat siklik. Regulasi ini terjadi bila terdapat glukosa pada lingkungan.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Tom Volk (2006). "Pilobolus crystallinus, "the Fung in the Dung" --in honor of Dr. Seuss' 102nd birthday". Diakses tanggal 2010-05-16. 
  2. ^ a b c d e f g h Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi & Bioteknologi Cendawan dalam Praktik. Ed.2. Jakarta: Universitas Atma Jaya. ISBN: 978-979-8850-75-2.Hlm 69-70.
  3. ^ a b c d e (Inggris) Bruce VG, Weight F, Pittendrigh CS. 1960. Resetting the sporulation rhythm in Pilobolus with short light flashes of high intensity. Science 131:728-730.
  4. ^ a b c d e (Inggris) Yafetto L, Carroll L, Cui Y, Davis DJ, Fischer MW, Henterly AC, Kessler JD, Kilroy HA, Shidler JB, Stolze-Rybczynski JL, Sugawara Z, Money NP. 2008. The fastest flights in nature: high-speed spore discharge mechanisms among fungi. PLOS One 3:3237.
  5. ^ (Inggris) Bourret JA, Smith CM. 1987. Cyclic AMP regulation of glucose transport in germinating Pilobolus longipes spores. Arch Microbiol 148:29-33.