Kemuning: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Limpato (bicara | kontrib)
Limpato (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:


== Kandungan Kimiawi ==
== Kandungan Kimiawi ==
Senyawa dari golongan kumarin yang berhasil diisolasi adalah murrmeranzin, isopropylidene murrangatin, murralonginal and pranferin <ref>Saied S. Studies in chemical constituens of Murraya paniculata and Ipomea hederacea [PhD thesis]. Karachi-Pakistan : University of Karachi ; 2005. diunduh dari http://prr.hec.gov.pk/Thesis/1756.pdf tanggal 30 Mei 2011</ref>
Senyawa dari golongan kumarin yang berhasil diisolasi adalah murrmeranzin, isopropylidene murrangatin, murralonginal and pranferin <ref name= Saied>Saied S. Studies in chemical constituens of Murraya paniculata and Ipomea hederacea [PhD thesis]. Karachi-Pakistan : University of Karachi ; 2005. diunduh dari http://prr.hec.gov.pk/Thesis/1756.pdf tanggal 30 Mei 2011</ref>
== Kegunaan ==
== Kegunaan ==
=== Obat tradisional ===
=== Obat tradisional ===
Secara tradisional masyarakat Filipina dan Indonesia menggunakan daun kemuning untuk obat diare dan disentri <ref name= Saied/>
=== Kegunaan lain ===
=== Kegunaan lain ===
Masyarakat [[Minangkabau]] secara tradisional menggunakan akar kemuning untuk tangkai pisau atau ladiang (golok). Urat kemuning ini warnanya bagus dan liat, sehingga tidak mudah pecah jika digunakan.
Masyarakat [[Minangkabau]] secara tradisional menggunakan akar kemuning untuk tangkai pisau atau ladiang (golok). Urat kemuning ini warnanya bagus dan liat, sehingga tidak mudah pecah jika digunakan. Kayu kemuning juga bisa digunakan untuk sempoa, tangkai kuas dan juga untuk tongkat <ref name= Saied/>
== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

Revisi per 30 Mei 2011 05.03

Kemuning (Murraya paniculata) adalah tumbuhan dari famili Rutaceae

M. paniculata in flower pots
Fruit of the Chinese box

Kemuning (Murraya paniculata) atau nama sinonimnya Murraya exotica L.; Murraya banati Elm; Chalas paniculata, merupakan tumbuhan tropis yang dapat mencapai tinggi 7 meter dan berbunga sepanjang tahun. Daunnya seperti daun jeruk, cuma berukuran lebih kecil, sering digunakan sebagai tumbuhan hias atau tumbuhan pagar. Bunganya terminal dan harum, petal 12-18 mm, panjang, putih. Buahnya akan berwarna merah sampai oranye jika sudah matang, [1] [2]

Kemuning merupakan salah satu tumbuhan yang ditanam di halaman Rumah Gadang di Minangkabau, yang di dalam Pasambahan Rumah Gadang digunakan untuk pautan kuda.

Nama Daerah

Minangkabau: kamuniang
Jawa : kamuning
Bali : kuning
Nusa Tenggara: kemuni (Bima), kemiuning (Sumba), sukik (Bread);
Sulawesi: kamuning (Manado), kamoni (Bare), kamuning (Napier), Palopo (Bugis);
Maluku: eschi (Wetar), fanasa (Aru), kamoni (Ambon) [3]

Kandungan Kimiawi

Senyawa dari golongan kumarin yang berhasil diisolasi adalah murrmeranzin, isopropylidene murrangatin, murralonginal and pranferin [4]

Kegunaan

Obat tradisional

Secara tradisional masyarakat Filipina dan Indonesia menggunakan daun kemuning untuk obat diare dan disentri [4]

Kegunaan lain

Masyarakat Minangkabau secara tradisional menggunakan akar kemuning untuk tangkai pisau atau ladiang (golok). Urat kemuning ini warnanya bagus dan liat, sehingga tidak mudah pecah jika digunakan. Kayu kemuning juga bisa digunakan untuk sempoa, tangkai kuas dan juga untuk tongkat [4]

Rujukan

  1. ^ Welsh, S. L. 1998. Flora Societensis: A summary revision of the flowering plants of the Society Islands E.P.S. Inc., Orem, Utah.
  2. ^ Gilman, Edward F. Factsheet FPS-416, October 1999; University of Florida Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences; from http://www.coralsprings.org/environment/SmallTreeList/pdf/MURPANA.pdf retrieved on 28 June, 2007
  3. ^ http://damayantimaia.blogspot.com/2010/11/plant-lowering-cholesterol.html
  4. ^ a b c Saied S. Studies in chemical constituens of Murraya paniculata and Ipomea hederacea [PhD thesis]. Karachi-Pakistan : University of Karachi ; 2005. diunduh dari http://prr.hec.gov.pk/Thesis/1756.pdf tanggal 30 Mei 2011