Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-jaman +zaman); kosmetik perubahan
Baris 1: Baris 1:
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hoofdgebouw van de 'Opleidingsschool voor Inlandsche Ambtenaren' te Serang West-Java TMnr 10002341.jpg|thumb|300px|OSVIA [[Serang]]]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hoofdgebouw van de 'Opleidingsschool voor Inlandsche Ambtenaren' te Serang West-Java TMnr 10002341.jpg|thumb|300px|OSVIA [[Serang]]]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret leerlingen van de Opleidingsschool voor Inlandse Ambtenaren (OSVIA) in Probolinggo TMnr 60050027.jpg|thumb|300px|Siswa OSVIA [[Probolinggo]] (tahun 1916)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret leerlingen van de Opleidingsschool voor Inlandse Ambtenaren (OSVIA) in Probolinggo TMnr 60050027.jpg|thumb|300px|Siswa OSVIA [[Probolinggo]] (tahun 1916)]]
'''Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren''' adalah sekolah pendidikan bagi calon pegawai-pegawai [[bumiputra]] pada jaman [[Hindia Belanda]]. Setelah lulus mereka dipekerjakan dalam pemerintahan kolonial sebagai [[pamong praja]]. Sekolah ini dimasukkan ke dalam sekolah ketrampilan tingkat menengah dan mempelajari soal-soal administrasi pemerintahan. Masa belajarnya lima tahun, tapi tahun 1908 masa belajar ditambah menjadi tujuh tahun. Pada umumnya murid yang diterima di sekolah ini berusia 12-16 tahun. Sebelumnya sekolah OSVIA bernama [[Hoofden School]] (sekolah para pemimpin)<ref>[http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/2116 OSVIA], Ensiklopedi Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta</ref>.
'''Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren''' adalah sekolah pendidikan bagi calon pegawai-pegawai [[bumiputra]] pada zaman [[Hindia Belanda]]. Setelah lulus mereka dipekerjakan dalam pemerintahan kolonial sebagai [[pamong praja]]. Sekolah ini dimasukkan ke dalam sekolah ketrampilan tingkat menengah dan mempelajari soal-soal administrasi pemerintahan. Masa belajarnya lima tahun, tapi tahun 1908 masa belajar ditambah menjadi tujuh tahun. Pada umumnya murid yang diterima di sekolah ini berusia 12-16 tahun. Sebelumnya sekolah OSVIA bernama [[Hoofden School]] (sekolah para pemimpin)<ref>[http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/2116 OSVIA], Ensiklopedi Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta</ref>.


== Sekolah priyayi ==
== Sekolah priyayi ==
Baris 11: Baris 11:
Pada tahun 1900, OSVIA membuka cabang lagi di tiga tempat, yakni Serang, Madiun, dan Blitar. Pembukaan cabang itu dilakukan karena jumlah murid OSVIA meningkat dua kali lipat.
Pada tahun 1900, OSVIA membuka cabang lagi di tiga tempat, yakni Serang, Madiun, dan Blitar. Pembukaan cabang itu dilakukan karena jumlah murid OSVIA meningkat dua kali lipat.


Pada tahun 1927 seluruh cabang OSVIA digabungkan menjadi MOSVIA ([[Middelbare Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren]]) yang berpusat di Magelang. Pada bulan Oktober 1969 para lulusan OSVIA dan lembaga pendidikan lainnya, seperti Bestuur school menyelenggarakan reuni. Dalam reuni ini mereka membicarakan Rencana Pembangunan Lima Tahun Orde Baru. Beberapa di antara mereka masih mengenakan bintang tanda jasa dari jaman kolonial Belanda, yakni [[Orde van Oranje Nassau]].
Pada tahun 1927 seluruh cabang OSVIA digabungkan menjadi MOSVIA ([[Middelbare Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren]]) yang berpusat di Magelang. Pada bulan Oktober 1969 para lulusan OSVIA dan lembaga pendidikan lainnya, seperti Bestuur school menyelenggarakan reuni. Dalam reuni ini mereka membicarakan Rencana Pembangunan Lima Tahun Orde Baru. Beberapa di antara mereka masih mengenakan bintang tanda jasa dari zaman kolonial Belanda, yakni [[Orde van Oranje Nassau]].


== Tokoh ==
== Tokoh ==

Revisi per 25 Mei 2011 14.57

OSVIA Serang
Siswa OSVIA Probolinggo (tahun 1916)

Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren adalah sekolah pendidikan bagi calon pegawai-pegawai bumiputra pada zaman Hindia Belanda. Setelah lulus mereka dipekerjakan dalam pemerintahan kolonial sebagai pamong praja. Sekolah ini dimasukkan ke dalam sekolah ketrampilan tingkat menengah dan mempelajari soal-soal administrasi pemerintahan. Masa belajarnya lima tahun, tapi tahun 1908 masa belajar ditambah menjadi tujuh tahun. Pada umumnya murid yang diterima di sekolah ini berusia 12-16 tahun. Sebelumnya sekolah OSVIA bernama Hoofden School (sekolah para pemimpin)[1].

Sekolah priyayi

Soal keturunan merupakan faktor penting dalam penerimaan siswa di OSVIA. Hal ini ditetapkan dalam suatu peraturan yang dikeluarkan tahun 1919 oleh pemerintah Belanda. Meskipun uang pembayaran sekolah disesuaikan dengan penghasilan orang tua, bagi keluarga berpenghasilan rendah yang menyekolahkan anaknya d OSVIA biaya itu tetap dirasakan mahal. Penerimaan siswa sering harus disertai surat rekomendasi pribadi pejabat Binenlandsch Bestuur (BB) dan para bupati. Bupati-bupati itu dapat menggunakan haknya untuk mengajukan sanak saudaranya dan orang-orang yang disukainya. Oleh karena itu hanya golongan priyayi saja yang mampu menyekolahkan anak-anak mereka di OSVIA.

Sejarah

Hoofden School tersebar di Jawa, masing-masing di Bandung, Magelang, dan Probolinggo. Pada tahun 1900 sekolah-sekolah ini mengalami reorganisasi dan diberi nama baru, yakni OSVIA. Di Bandung, sebagian muridnya berasal dari Jawa Barat. OSVIA Magelang, menarik siswa-siswa dari Jawa Tengah, sedangkan OSVIA Probolinggo bagi siswa dari Jawa Timur.

Pada tahun 1900, OSVIA membuka cabang lagi di tiga tempat, yakni Serang, Madiun, dan Blitar. Pembukaan cabang itu dilakukan karena jumlah murid OSVIA meningkat dua kali lipat.

Pada tahun 1927 seluruh cabang OSVIA digabungkan menjadi MOSVIA (Middelbare Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren) yang berpusat di Magelang. Pada bulan Oktober 1969 para lulusan OSVIA dan lembaga pendidikan lainnya, seperti Bestuur school menyelenggarakan reuni. Dalam reuni ini mereka membicarakan Rencana Pembangunan Lima Tahun Orde Baru. Beberapa di antara mereka masih mengenakan bintang tanda jasa dari zaman kolonial Belanda, yakni Orde van Oranje Nassau.

Tokoh

Para lulusan siswa OSVIA sebagian mempunyai peranan sebagai pemimpin dalam gerakan-gerakan untuk memperbarui korps pegawai pada masa pemerintahan kolonial. Di samping itu, di antara mereka ada yang terjun dalam pergerakan Nasional, seperti H. O. S. Tjokroaminoto sebagai tokoh Sarekat Islam (SI) dan Soetardjo Arthohadikoesoemo yang bergabung dalam organisasi Budi Utomo. Pada masa Kebangkitan Nasional, KH Ahmad Dahlan menjadi guru agama Islam di OSVIA Magelang.

Referensi

  1. ^ OSVIA, Ensiklopedi Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta