Citra Allah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
* Citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran dan kesucian.<ref name="Dogmatika"/> |
* Citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran dan kesucian.<ref name="Dogmatika"/> |
||
* Citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.<ref name="Dogmatika"/> |
* Citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.<ref name="Dogmatika"/> |
||
Ajaran citra Allah dalam doktrin Kristen berkaitan dengan kejatuhan umat manusia.<ref name="Bastian"> Bastian Kruithof. 1968.'' Man in God's Milieu''. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House. Hlm.48-52.</ref> |
Ajaran citra Allah dalam doktrin Kristen berkaitan dengan kejatuhan umat manusia.<ref name="Bastian"> Bastian Kruithof. 1968.'' Man in God's Milieu''. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House. Hlm.48-52.</ref> Sejak kejathan manusia pertama, yaitu [[Adam]] dan [[Hawa]], citra Allah menjadi rusak, namun hal citra itu dikembalikan lagi hanya melalui keselamatan oleh [[Yesus Kristus]].<ref name="Bastian"/> Beberapa tokoh yang memegang ajaran ini antara lain [[Calvin]], [[Bruner]], [[John Baillie]], [[Bavinck]], dan [[Berkouwer]].<ref name="Bastian"/> |
||
Revisi per 2 Mei 2011 11.26
Citra Allah adalah sebutan bagi manusia, baik laki-laki dan perempuan yang dipanggil untuk mewujudkan cinta ilahi.[1] Dalam 2 Kor 4:4 dan Kol 1:15, citra Allah yang utama adalah Kristus.[1] Dalam doktrin Kristen, manusia adalah citra Allah untuk berkuasa atas semua mahluk sebagai wakil yang mewakilkan sang Pencipta.[1] Tugas dari manusia sebagai citra Allah selain berkuasa, juga mengusahakan agar seluruh ciptaan memuliakan Allah.[1] Keberadaan manusia sebagai citra Allah merupakan sebuah anugerah sekaligus tugas bagi setiap manusia.[1] Di dalam ajaran Kristen, citra Allah dibedakan menjadi:[2]
- Citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran dan kesucian.[2]
- Citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.[2]
Ajaran citra Allah dalam doktrin Kristen berkaitan dengan kejatuhan umat manusia.[3] Sejak kejathan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, citra Allah menjadi rusak, namun hal citra itu dikembalikan lagi hanya melalui keselamatan oleh Yesus Kristus.[3] Beberapa tokoh yang memegang ajaran ini antara lain Calvin, Bruner, John Baillie, Bavinck, dan Berkouwer.[3]