Hari raya Pentahbisan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stepanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT09Christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{inuse|28 April}}
{{inuse|28 April}}
[[Berkas:Hanukia.jpg|thumb|250px|right|Sebuah ''Menorah''.]]
[[Berkas:Hanukia.jpg|thumb|250px|right|Sebuah ''Menorah''.]]
'''Festival Pentahbisan''', disebut juga dengan '''Festival Kenisah''' (''Hanukah'') atau '''Penahbisan Bait Allah''' dirayakan di Yerusalem pada tanggal [[25 Kislew]] selama 8 hari.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati pembangunan kembali [[Bait Allah]]<ref name="Encyclopedia4">{{en}}R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1965.''The Encyclopedia of Jewish Religion''.New York:Holt, Rinehart. hlm 172.</ref> setelah sebelumnya diruntuhkan oleh oleh [[Antiochius IV]] 3 tahun sebelumnya.<ref name="Encyclopedia2">{{en}}R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1997.''The Oxford Dictionary of Jewish Religion''.New York:Oxford University Press. hlm 300-301.</ref> <!-- Tahun sebelumnya itu tahun berapa? --> Perayaan ini dirayakan bersamaan dengan masa [[Adven]] atau bahkan dengan hari raya [[Natal]] sehingga sering disebut secara keliru sebagai Natal Yahudi.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Pesta ini dirayakan sebagai peringatan [[Yudas Makabe]] yang menyucikan dan membangun kembali [[Kenisah]] yang sudah dirusak oleh lawan mereka.<ref name="Hari Raya Liturgi"/><!--lawan mereka itu siapa? --> Dalam perayaan ini, umat Yahudi berarakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem, mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik.<ref name="Hari Raya Liturgi">{{id}}Rasid Rachman.2005. ''Hari Raya Liturgi : Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja''. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. hlm 7-26</ref> Perayaan ini dilaksanakan di rumah masing-masing keluarga.<ref name="Ensiklopedia"/> <!-- Pernyataan ini agak kontradiktif dengan kalimat sebelumnya yang menyatakan bahwa pada umat melakukan perarakan. Perarakan dilakukan di dalam rumah? -->
'''Festival Pentahbisan''', disebut juga dengan '''Festival Kenisah''' (''Hanukah'') atau '''Penahbisan Bait Allah''' dirayakan di Yerusalem pada tanggal [[25 Kislew]] selama 8 hari.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati pembangunan kembali [[Bait Allah]]<ref name="Encyclopedia4">{{en}}R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1965.''The Encyclopedia of Jewish Religion''.New York:Holt, Rinehart. hlm 172.</ref> setelah sebelumnya diruntuhkan oleh oleh [[Antiochius IV]] 3 tahun sebelumnya.<ref name="Encyclopedia2">{{en}}R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1997.''The Oxford Dictionary of Jewish Religion''.New York:Oxford University Press. hlm 300-301.</ref> <!-- Tahun sebelumnya itu tahun berapa? --> Perayaan ini dirayakan bersamaan dengan masa [[Adven]] atau bahkan dengan hari raya [[Natal]] sehingga sering disebut secara keliru sebagai Natal Yahudi.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Pesta ini dirayakan sebagai peringatan [[Yudas Makabe]] yang menyucikan dan membangun kembali [[Kenisah]] yang sudah dirusak oleh lawan mereka.<ref name="Hari Raya Liturgi"/><!--lawan mereka itu siapa? --> Dalam perayaan ini, umat Yahudi berarakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem, mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik.<ref name="Hari Raya Liturgi">{{id}}Rasid Rachman.2005. ''Hari Raya Liturgi : Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja''. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. hlm 7-26</ref>


Di rumah-rumah maupun di [[Sinagoge]] disediakan ''Menorah''<ref name="Posner">{{en}}Raphael Posner. 1975. ''Jewish Liturgy : Prayer and Synagogue Service through the Ages''. Jerusalem: Keter Publishing House.</ref> (lilin dengan delapan lengan tambahan di kiri dan kanannya) yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama perayaan ini<ref name="Ensiklopedia">{{en}}Jacob Neusner, Alan J. Avery-Peck, dan William Scott Green.1999.''The Encyclopedia of Judaism''.New York:The Continuum Publishing Company. hlm 32-50.</ref> (mirip dengan kebiasaan menyalakan lilin satu per satu setiap minggu dalam peringatan masa Adven).<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Inilah yang menjadi ciri khas dari perayaan ini.<ref name="Encyclopedia4"/> Menorah tersebut perlu ditaruh di tempat yang bisa dilihat oleh orang-orang.<ref name="Encyclopedia4"/> Penyalaan ini harus dilakukan tepat setelah matahari terbenam, kecuali pada hari [[Sabat]].<ref name="Encyclopedia4"/> Pada hari Sabat, lilin tersebut dinyalakan setengah jam sebelum matahari terbenam.<ref name="Encyclopedia4"/> lilin-lilin yang dinyalakan pada menorah dimaksudkan untuk menyala setidaknya selama 1,5 jam.<ref name="Encyclopedia4"/> Setelah itu, orang-orang boleh menyalakannya kembali, selama ada orang selain yang menyalakan lilin dapat melihat cahaya lilin tersebut.<ref name="Encyclopedia4"/>
Di rumah-rumah maupun di [[Sinagoge]] disediakan ''Menorah''<ref name="Posner">{{en}}Raphael Posner. 1975. ''Jewish Liturgy : Prayer and Synagogue Service through the Ages''. Jerusalem: Keter Publishing House.</ref> (lilin dengan delapan lengan tambahan di kiri dan kanannya) yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama perayaan ini<ref name="Ensiklopedia">{{en}}Jacob Neusner, Alan J. Avery-Peck, dan William Scott Green.1999.''The Encyclopedia of Judaism''.New York:The Continuum Publishing Company. hlm 32-50.</ref> (mirip dengan kebiasaan menyalakan lilin satu per satu setiap minggu dalam peringatan masa Adven).<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Inilah yang menjadi ciri khas dari perayaan ini.<ref name="Encyclopedia4"/> Menorah tersebut perlu ditaruh di tempat yang bisa dilihat oleh orang-orang.<ref name="Encyclopedia4"/> Penyalaan ini harus dilakukan tepat setelah matahari terbenam, kecuali pada hari [[Sabat]].<ref name="Encyclopedia4"/> Pada hari Sabat, lilin tersebut dinyalakan setengah jam sebelum matahari terbenam.<ref name="Encyclopedia4"/> lilin-lilin yang dinyalakan pada menorah dimaksudkan untuk menyala setidaknya selama 1,5 jam.<ref name="Encyclopedia4"/> Setelah itu, orang-orang boleh menyalakannya kembali, selama ada orang selain yang menyalakan lilin dapat melihat cahaya lilin tersebut.<ref name="Encyclopedia4"/>

Revisi per 2 April 2011 02.27

Sebuah Menorah.

Festival Pentahbisan, disebut juga dengan Festival Kenisah (Hanukah) atau Penahbisan Bait Allah dirayakan di Yerusalem pada tanggal 25 Kislew selama 8 hari.[1] Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati pembangunan kembali Bait Allah[2] setelah sebelumnya diruntuhkan oleh oleh Antiochius IV 3 tahun sebelumnya.[3] Perayaan ini dirayakan bersamaan dengan masa Adven atau bahkan dengan hari raya Natal sehingga sering disebut secara keliru sebagai Natal Yahudi.[1] Pesta ini dirayakan sebagai peringatan Yudas Makabe yang menyucikan dan membangun kembali Kenisah yang sudah dirusak oleh lawan mereka.[1] Dalam perayaan ini, umat Yahudi berarakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem, mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik.[1]

Di rumah-rumah maupun di Sinagoge disediakan Menorah[4] (lilin dengan delapan lengan tambahan di kiri dan kanannya) yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama perayaan ini[5] (mirip dengan kebiasaan menyalakan lilin satu per satu setiap minggu dalam peringatan masa Adven).[1] Inilah yang menjadi ciri khas dari perayaan ini.[2] Menorah tersebut perlu ditaruh di tempat yang bisa dilihat oleh orang-orang.[2] Penyalaan ini harus dilakukan tepat setelah matahari terbenam, kecuali pada hari Sabat.[2] Pada hari Sabat, lilin tersebut dinyalakan setengah jam sebelum matahari terbenam.[2] lilin-lilin yang dinyalakan pada menorah dimaksudkan untuk menyala setidaknya selama 1,5 jam.[2] Setelah itu, orang-orang boleh menyalakannya kembali, selama ada orang selain yang menyalakan lilin dapat melihat cahaya lilin tersebut.[2]

Rumah-rumah maupun Bait Allah dipenuhi dengan lilin dan dekorasi yang terang.[1] Pada hari kedelapan, cahaya dari seluruh lilin yang telah menyala semua ditambah dengan cahaya matahari dan lampu-lampu lainnya memenuhi ruangan Bait Allah dengan cahaya yang terang benderang sehingga hari raya ini juga sering disebut dengan ritus cahaya.[1]

Menurut legenda, pada suatu saat, hanya tersedia cukup minyak untuk menyalakan menorah selama satu hari, namun ternyata menorah dapat terus menyala selama 8 hari.[2] Inilah yang menjadi latar belakang perayaan Hanukkah dirayakan selama 8 hari.[2] Selain itu, ada banyak argumen lainnya yang menyebabkan perayaan ini dilangsungkan selama 8 hari.[2]

Lihat Juga

Referensi

  1. ^ a b c d e f g (Indonesia)Rasid Rachman.2005. Hari Raya Liturgi : Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. hlm 7-26
  2. ^ a b c d e f g h i j (Inggris)R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1965.The Encyclopedia of Jewish Religion.New York:Holt, Rinehart. hlm 172.
  3. ^ (Inggris)R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1997.The Oxford Dictionary of Jewish Religion.New York:Oxford University Press. hlm 300-301.
  4. ^ (Inggris)Raphael Posner. 1975. Jewish Liturgy : Prayer and Synagogue Service through the Ages. Jerusalem: Keter Publishing House.
  5. ^ (Inggris)Jacob Neusner, Alan J. Avery-Peck, dan William Scott Green.1999.The Encyclopedia of Judaism.New York:The Continuum Publishing Company. hlm 32-50.