Proses pemisahan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gigi
Baris 69: Baris 69:
Description (Indonesia):
Description (Indonesia):
Gigi fusi dapat didefinisikan sebagai penyatuan atau penggabungan pada bagian enamel, dentin, atau enamel dentin dari dua atau lebih gigi yang berdekatan sehingga menghasilkan struktur yang abnormal. Anomali ini bersifat unilateral atau bilateral, terjadi pada gigi desidui dan gigi permanen, antara gigi normal dan gigi supernumerari. Prevalensi gigi fusi diperkirakan sekitar 0,5% - 2,5% pada gigi desidui dan 0,1% pada gigi permanen. Etiologi gigi fusi masih belum diketahui sepenuhnya, banyak ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda, antara lain menyatakan sebagai akibat gaya fisik yang menyebabkan nekrosis jaringan epitel di antara dua benih yang berdekatan, sehingga berkontak dan menyatu. Pendapat yang lain mengatakan anomali ini timbul secara kebetulan, herediter dan rasial ras merupakan faktor penyebab timbulnya anomali ini. Gigi fusi dapat dibedakan dari geminasi yaitu dari perhitungan jumlah gigi dan gambaran radiografi. Jika gigi mengalami fusi, akan terjadi pengurangan jumlah gigi, sebaliknya jumlah gigi akan bertambah pada geminasi. Gambaran radiografi akan memperlihatkan akar gigi yang terpisah pada fusi dan satu akar tunggal pada geminasi. Mengenali kondisi ini akan membantu untuk menentukan perawatan yang sesuai dengan pandangan multidisipliner. Perawatan gigi fusi bervariasi, bergantung pada lokasi dan perluasannya antara lain, pemisahan gigi baik disertai restorasi alternatif atau fisur silen, pemisahan disertai pembedahan gigi supernumerari, periodontal, endodonsi, ortodonsi, pencabutan (ekstraksi) disertai perawatan prostetik.
Gigi fusi dapat didefinisikan sebagai penyatuan atau penggabungan pada bagian enamel, dentin, atau enamel dentin dari dua atau lebih gigi yang berdekatan sehingga menghasilkan struktur yang abnormal. Anomali ini bersifat unilateral atau bilateral, terjadi pada gigi desidui dan gigi permanen, antara gigi normal dan gigi supernumerari. Prevalensi gigi fusi diperkirakan sekitar 0,5% - 2,5% pada gigi desidui dan 0,1% pada gigi permanen. Etiologi gigi fusi masih belum diketahui sepenuhnya, banyak ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda, antara lain menyatakan sebagai akibat gaya fisik yang menyebabkan nekrosis jaringan epitel di antara dua benih yang berdekatan, sehingga berkontak dan menyatu. Pendapat yang lain mengatakan anomali ini timbul secara kebetulan, herediter dan rasial ras merupakan faktor penyebab timbulnya anomali ini. Gigi fusi dapat dibedakan dari geminasi yaitu dari perhitungan jumlah gigi dan gambaran radiografi. Jika gigi mengalami fusi, akan terjadi pengurangan jumlah gigi, sebaliknya jumlah gigi akan bertambah pada geminasi. Gambaran radiografi akan memperlihatkan akar gigi yang terpisah pada fusi dan satu akar tunggal pada geminasi. Mengenali kondisi ini akan membantu untuk menentukan perawatan yang sesuai dengan pandangan multidisipliner. Perawatan gigi fusi bervariasi, bergantung pada lokasi dan perluasannya antara lain, pemisahan gigi baik disertai restorasi alternatif atau fisur silen, pemisahan disertai pembedahan gigi supernumerari, periodontal, endodonsi, ortodonsi, pencabutan (ekstraksi) disertai perawatan prostetik.

tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttt (sensor)

Revisi per 29 Maret 2011 15.35

Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.

Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.

Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

Prinsip proses pemisahan

Untuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat prinsip utama proses pemisahan, yaitu:

Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari terbentuknya suatu fasa baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan kimiawi masing-masing komponen. Berbagai metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:

Lihat pula

Fusi Gigi Pada Pasien Anak Category/Subject: Student Papers / Dentistry / Pendidikan Dokter Gigi Keyword: Gigi Fusi Creator: Nuraina Dini Dinata

Description (Indonesia): Gigi fusi dapat didefinisikan sebagai penyatuan atau penggabungan pada bagian enamel, dentin, atau enamel dentin dari dua atau lebih gigi yang berdekatan sehingga menghasilkan struktur yang abnormal. Anomali ini bersifat unilateral atau bilateral, terjadi pada gigi desidui dan gigi permanen, antara gigi normal dan gigi supernumerari. Prevalensi gigi fusi diperkirakan sekitar 0,5% - 2,5% pada gigi desidui dan 0,1% pada gigi permanen. Etiologi gigi fusi masih belum diketahui sepenuhnya, banyak ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda, antara lain menyatakan sebagai akibat gaya fisik yang menyebabkan nekrosis jaringan epitel di antara dua benih yang berdekatan, sehingga berkontak dan menyatu. Pendapat yang lain mengatakan anomali ini timbul secara kebetulan, herediter dan rasial ras merupakan faktor penyebab timbulnya anomali ini. Gigi fusi dapat dibedakan dari geminasi yaitu dari perhitungan jumlah gigi dan gambaran radiografi. Jika gigi mengalami fusi, akan terjadi pengurangan jumlah gigi, sebaliknya jumlah gigi akan bertambah pada geminasi. Gambaran radiografi akan memperlihatkan akar gigi yang terpisah pada fusi dan satu akar tunggal pada geminasi. Mengenali kondisi ini akan membantu untuk menentukan perawatan yang sesuai dengan pandangan multidisipliner. Perawatan gigi fusi bervariasi, bergantung pada lokasi dan perluasannya antara lain, pemisahan gigi baik disertai restorasi alternatif atau fisur silen, pemisahan disertai pembedahan gigi supernumerari, periodontal, endodonsi, ortodonsi, pencabutan (ekstraksi) disertai perawatan prostetik.

tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttt (sensor)