Superbulan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: nl:Supermaan
k perbaikan kecil
Baris 1: Baris 1:
[[File:20110319-SupermoonSpokaneWAUSA.JPG|thumb|right|200px|Bulan super yang tampak tanggal 19 Maret 2011]]
[[File:20110319-SupermoonSpokaneWAUSA.JPG|thumb|right|200px|Bulan super yang tampak tanggal 19 Maret 2011]]
'''Bulan super''' adalah istilah yang digunakan oleh para [[Astrologi|astrolog]] untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika [[bulan]] berada dalam posisi terdekatnya dengan [[Bumi]] ([[apsis]]/perigee). Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, bulan super bisa merupakan [[bulan purnama]] atau [[bulan baru]], yang jaraknya dengan Bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan Bumi. Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer.<ref name="NASA">{{cite web
'''Bulan super''' adalah istilah yang digunakan oleh para [[Astrologi|astrolog]] untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika [[bulan]] berada dalam posisi terdekatnya dengan [[Bumi]] ([[apsis]]/''perigee''). Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, bulan super bisa merupakan [[bulan purnama]] atau [[bulan baru]], yang jaraknya dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi. Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer.<ref name="NASA">{{cite web
| url = http://www.nasa.gov/topics/moonmars/features/supermoon.html
| url = http://www.nasa.gov/topics/moonmars/features/supermoon.html
| title = Goddard's Chief Scientist Talks About the 'Supermoon' Phenomenon
| title = Goddard's Chief Scientist Talks About the 'Supermoon' Phenomenon
Baris 30: Baris 30:
}}</ref>
}}</ref>


Fenomena bulan super sebelumnya terjadi tahun 1955, 1974, 1992 dan 2005.<ref name="Antara">{{cite web
Fenomena bulan super sebelumnya terjadi tahun 1955, 1974, 1992, dan 2005.<ref name="Antara">{{cite web
| url = http://www.antaranews.com/berita/249182/tak-perlu-ikut-heboh-internet-soal-supermoon
| url = http://www.antaranews.com/berita/249182/tak-perlu-ikut-heboh-internet-soal-supermoon
| title = Tak Perlu Ikut Heboh Internet Soal "Supermoon"
| title = Tak Perlu Ikut Heboh Internet Soal "Supermoon"
Baris 114: Baris 114:
| separator =
| separator =
| postscript =
| postscript =
}}</ref> Pada 19 Maret, fenomena perigee bulan, yang memiliki siklus sekitar 27,3 hari, terjadi bersamaan dengan bulan purnama yang muncul tiap 29 hari. Ketika perigee bulan terjadi bersamaan dengan bulan purnama, permukaan bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.<ref>
}}</ref> Pada 19 Maret, fenomena ''perigee'' bulan, yang memiliki siklus sekitar 27,3 hari, terjadi bersamaan dengan bulan purnama yang muncul tiap 29 hari. Ketika ''perigee'' bulan terjadi bersamaan dengan bulan purnama, permukaan bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.<ref>
{{cite web
{{cite web
| url = http://nasional.vivanews.com/news/read/208829-lapan---supermoon--19-maret-tak-picu-bencana
| url = http://nasional.vivanews.com/news/read/208829-lapan---supermoon--19-maret-tak-picu-bencana
Baris 173: Baris 173:
| separator =
| separator =
| postscript =
| postscript =
}}</ref> [[gunung meletus]], dll. Itu karena waktu terjadinya bulan super hampir selalu berdekatan dengan terjadinya suatu bencana alam tertentu.<ref name="Antara"/> Namun, bulan super tidak cukup kuat untuk memengaruhi permukaan tanah ataupun [[gunung berapi]] di Bumi,<ref name="NASA"/><ref>{{cite web
}}</ref> [[gunung meletus]], dan lain-lain. Itu karena waktu terjadinya bulan super hampir selalu berdekatan dengan terjadinya suatu bencana alam tertentu.<ref name="Antara"/> Namun, bulan super tidak cukup kuat untuk memengaruhi permukaan tanah ataupun [[gunung berapi]] di Bumi,<ref name="NASA"/><ref>{{cite web
| url = http://www.detiknews.com/read/2011/03/12/194241/1590428/10/peneliti-lapan-supermoon-tak-sebabkan-bencana-di-bumi?nd991103605
| url = http://www.detiknews.com/read/2011/03/12/194241/1590428/10/peneliti-lapan-supermoon-tak-sebabkan-bencana-di-bumi?nd991103605
| title = Peneliti Lapan: Supermoon Tak Sebabkan Bencana di Bumi
| title = Peneliti Lapan: Supermoon Tak Sebabkan Bencana di Bumi
Baris 201: Baris 201:
| separator =
| separator =
| postscript =
| postscript =
}}</ref> pengaruh dari fenomena bulan super ini di Bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci di beberapa daerah.
}}</ref> pengaruh dari fenomena bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci di beberapa daerah.


Pengaruh fenomena bulan super terhadap peningkatan aktivitas seismik justru terjadi di permukaan bulan sendiri, meskipun efeknya tidak terlalu besar. Ketika berada dalam keadaan bulan super, bulan mengalami gempa. Hal ini terdeteksi oleh instrumen seismologi yang diitnggalkan oleh para astronot [[Apollo 11]] di bulan.<ref>{{cite web
Pengaruh fenomena bulan super terhadap peningkatan aktivitas [[seismik]] justru terjadi di permukaan bulan sendiri, meskipun efeknya tidak terlalu besar. Ketika berada dalam keadaan bulan super, bulan mengalami gempa. Hal ini terdeteksi oleh instrumen [[seismologi]] yang ditinggalkan oleh para [[astronot]] [[Apollo 11]] di bulan.<ref>{{cite web
| url = http://www.foxnews.com/scitech/2011/03/12/supermoon-cause-moonquakes-scientist-says/
| url = http://www.foxnews.com/scitech/2011/03/12/supermoon-cause-moonquakes-scientist-says/
| title = March 19 'Supermoon' May Cause Moonquakes, Scientist Says
| title = March 19 'Supermoon' May Cause Moonquakes, Scientist Says

Revisi per 22 Maret 2011 03.14

Bulan super yang tampak tanggal 19 Maret 2011

Bulan super adalah istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee). Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, bulan super bisa merupakan bulan purnama atau bulan baru, yang jaraknya dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi. Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer.[1]

Fenomena bulan super sebelumnya terjadi tahun 1955, 1974, 1992, dan 2005.[2] Pada 19 Maret 2011,[3] bulan super akan mengalami jarak terdekatnya dalam 18 tahun terakhir, dengan prakiraan jarak sekitar 356.577 kilometer (221.567 mi).[4] Pada 19 Maret, fenomena perigee bulan, yang memiliki siklus sekitar 27,3 hari, terjadi bersamaan dengan bulan purnama yang muncul tiap 29 hari. Ketika perigee bulan terjadi bersamaan dengan bulan purnama, permukaan bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.[5]

Bulan super kadang dihubung-hubungkan dengan bencana alam, seperti gempa bumi,[6] gunung meletus, dan lain-lain. Itu karena waktu terjadinya bulan super hampir selalu berdekatan dengan terjadinya suatu bencana alam tertentu.[2] Namun, bulan super tidak cukup kuat untuk memengaruhi permukaan tanah ataupun gunung berapi di Bumi,[1][7] pengaruh dari fenomena bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar beberapa inci di beberapa daerah.

Pengaruh fenomena bulan super terhadap peningkatan aktivitas seismik justru terjadi di permukaan bulan sendiri, meskipun efeknya tidak terlalu besar. Ketika berada dalam keadaan bulan super, bulan mengalami gempa. Hal ini terdeteksi oleh instrumen seismologi yang ditinggalkan oleh para astronot Apollo 11 di bulan.[8]

Istilah bulan super pertama kali dikemukakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.[9]

Catatan kaki

  1. ^ a b Smith, Yvette. "Goddard's Chief Scientist Talks About the 'Supermoon' Phenomenon". NASA. Diakses tanggal 12-03-2011. 
  2. ^ a b "Tak Perlu Ikut Heboh Internet Soal "Supermoon"". Antara News. Diakses tanggal 12-3-2011. 
  3. ^ Ika, Anastasia. "Supermoon Akan Hampiri Bumi pada 19 Maret". Harian Seputar Indonesia. Diakses tanggal 12-3-2011. 
  4. ^ Wolchover, Natalie. "Will March 19 'Supermoon' Trigger Natural Disasters?". Space.com. Diakses tanggal 12-3-2011. 
  5. ^ Kristanti, Elin Y. "Supermoon 19 Maret Picu Bencana Besar?". VIVAnews. Diakses tanggal 12-3-2011. 
  6. ^ Wijoseno, Gagah. "Gempa Jepang 8,9 SR dan Fenomena Supermoon". detikNews. Diakses tanggal 12-3-2011. 
  7. ^ Mardiana, Erna. "Peneliti Lapan: Supermoon Tak Sebabkan Bencana di Bumi". detikNews. Diakses tanggal 12-3-2011. 
  8. ^ Grush, Loren. "March 19 'Supermoon' May Cause Moonquakes, Scientist Says". Fox News. Diakses tanggal 13-3-2011. 
  9. ^ Campbell, Hank. "Japanese Earthquake Causes 'Supermoon' Concern". Science 2.0. Diakses tanggal 13-3-2011. 

Pranala luar