Hipnoterapi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
StefanusRA (bicara | kontrib)
+ Templat:Hipnosis
ChuispastonBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: he:היפנותרפיה
Baris 127: Baris 127:
[[et:Hüpnoteraapia]]
[[et:Hüpnoteraapia]]
[[fi:Hypnoterapia]]
[[fi:Hypnoterapia]]
[[he:היפנותרפיה]]
[[it:Ipnositerapia]]
[[it:Ipnositerapia]]
[[ja:催眠療法]]
[[ja:催眠療法]]

Revisi per 1 Maret 2011 16.08

Hipnotherapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi Hipnosis.

Kata "Hipnosis" adalah kependekan dari istilah James Braid's (1843) "neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf". Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling jelas adalah mudah disugesti. Hipnotherapi sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi.

Sekilas Tentang Hypnosis

Hipnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), di mana tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hipnosis masih dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh terapis.

Terapi hypnosis (hypnotherapy) kini merupakan fenomena ilmiah, namun hingga kini masih belum terdapat definisi yang jelas, bagaimana sebenarnya mekanisme kerja hypnotherapy. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hipnotherapi menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat mengubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya.

Sementara menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan mem provokasi otak kiri untuk non aktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan).

Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktivitas otak manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktivitas yang terkait:

  • Beta ( 14 - 25 Hz)(normal);
    Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari
  • Alpha (8 – 13 Hz)(meditatif);
    Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
  • Theta (4 – 7 Hz)(meditatif);
    Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
  • Delta (0,5 – 3 Hz)(tidur dalam);
    Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan Holosinc

Tinjauan Sejarah

Kasus pencabutan gigi pertama menggunakan hypnosis dilakukan pertama kali pada tahun 1823. Diikuti dengan proses melahirkan menggunakan hypnosis pada tahun 1826.

Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, hipnoteprapi digunakan untuk memberikan perlakuan pada para prajurit yang mengalami trauma. Pada tahun 1955, British Medical Association menyatakan bahwa hypnosis layak digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai anastesi. Tahun 1958, American Medical Association membuat pernyataan yang sama sekaligus mengkritik keras hypnosis yang ditujukan sebagai hiburan/pertunjukan (stage performance). Tahun 1960, American Psychology Association membentuk dewan penilai kelayakan seorang hypnotis.

Kini beberapa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi telah memberikan mata kuliah hypnosis. Adapun universitas yang memiliki jurusan khusus hypnosis adalah Universitas Pepperdine di California.

Hypnotherapy

Hypnosis secara perlahan telah menunjukkan keberadaannya seiring dengan semakin meningkatnya penerimaan pada dunia medis. Hypnosis banyak digunakan dibidang seperti pengobatan dan olahraga untuk mengubah mekanisme otak manusia dalam menginterprestasikan pengalaman dan menghasilkan perubahan pada persepsi dan tingkah laku. Aplikasi hypnosis untuk tujuan perbaikan (therapeutic) dikenal sebagai hypnotherapy.

Hipnotherapi telah terbukti memiliki beragam kegunaan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang berkenaan dengan emosi dan perilaku. Bahkan beberapa kasus medis serius seperti kanker dan serangan jantung, hipnotherapi mempercepat pemulihan kondisi seorang penderita. Hal ini sangat dimungkinkan karena hipnotherapi diarahkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memprogram ulang penyikapan individu terhadap penyakit yang dideritanya.

Hypnosis sangat berguna dalam mengatasi beragam kasus berkenaan dengan kecemasan, ketegangan, depresi, phobia dan dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti ketergantungan pada rokok, alkohol dan obat-obatan. Dengan memberi sugesti, seseorang terapis dapat membangun berbagai kondisi emosional positif berkenaan dengan menjadi seorang bukan perokok dan penolakan terhadap rasa ataupun aroma rokok.

Khusus untuk phobia, hypnotherapy digunakan untuk mereduksi kecemasan yang mengambil alih kontrol individu atas dirinya. Hal ini dapat diwujudkan dengan menciptakan suatu gambaran nyata tentang kondisi yang menyebabkan phobia namun individu tetap dalam kondisi relax, sehingga membantu mereka untuk menyesuaikan ulang reaksi mereka pada kondisi yang menyebabkan phobia menjadi normal dan respon yang lebih tenang.

Hypnotherapy dapat digunakan untuk membawa orang mundur ke masa lampau atau Regresi kehidupan masa lalu untuk mengobati trauma dengan memberikan kesempatan untuk mengubah “fokus” perhatian. Salah satu Hypnotherapist di Indonesia yang expert di bidang ini adalah Nathalia Sunaidi C.Ht, penulis buku Journey to My Past Lives[1] Regresi kehidupan masa lalu masih banyak diperdebatkan, terutama oleh orang-orang yang tidak meyakini adanya Reinkarnasi.

Hypnotherapy juga dapat digunakan untuk meningkatkan optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat aplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya. Tinjau lebih mendalam mengenai hypnotherapy dalam pembelajaran dapat merujuk pada seri buku Total-Mind Learning[2].

Hypnotherapy akan lebih berdaya guna lebih optimal jika dipadukan dengan media terapi lainnya, seperti NLP (Neuro Linguistic Programming) , EFT (Emotional Freedom Therapy) dan lainnya.

Contoh terapi sukses dalam hypnotherapy yang menggunakan NLP (Neuro Linguistic Programming), adalah terapi / hypnotherapy Gagap bicara baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, yang telah diselenggarakan pada sebuah Klinik Hipnoterapi Gagap di Bandung, yang juga menterapi pasien yang trauma public speaking. Pasien hypnotherapy Gagap biasanya cukup datang 1x 4-5.5jam sudah menunjukkan kesembuhan yang sangat signifikan.

Neuro Linguistic Program (NLP)

Neuro Linguistic Program (NLP). merupakan suatu metodolog i yang dikembangkan oleh John Grinder bersama Richard Bandler pada tahun 1970-an. Jurnal Modern Psychology menyatakan “NLP may be the most powerful vehicle for change in existence”.

Inti dari NLP adalah pemahaman tentang bagaimana individu dapat melakukan seluruh aktivitasnya secara sempurna, dengan mempelajari model human excellence. NLP mengidentifikasi dan menentukan proses dan pola pikir dari setiap top performance untuk menemukan perbedaan antara kompetensi dan kesempurnaan. NLP dapat diuraikan menjadi 3 bagian, yaitu Neuro merujuk pada proses neurologis dari melihat, mendengar, merasakan, menghirup dan perabaan, yang kemudian membentuk pengalaman. Liguistic merujuk pada cara kita menggunakan bahasa untuk merepresentasikan, mengorganisasikan pengalaman dan mengkomunikasikannya dengan orang lain. Programming merujuk pada strategi dan teknik yang digunakan untuk mengorganisasikan proses internal yang pada akhirnya akan membawa hasil akhir.

NLP akan lebih berdaya guna bila dipadukan dengan pengalaman hypnotic. Bandler berpendapat bahwa hypnosis merupakan bagian natural dari kehidupan sehari-hari – kita menggunakannya untuk mempengaruhi orang lain, membayangkan apa yang dipikirkan oleh orang lain dan mengulangi kembali pengalaman dalam pikiran kita. Salah seorang hypnotherapist yang dimodel oleh Bandler dan Grinder adalah Milton H. Erickson, MD.

Emotional Freedom Techniques (EFT)

Emotional Freedom Techniques (EFT) adalah serangkaian metode yang berorientasi pada sistem energi tubuh, untuk melepaskan individu dari gangguan emosional dan fisik.

EFT bekerja berdasarkan prinsip berikut:

"The cause of all negative emotions is a disruption in the body's energy system."

Emosi negatif yang dialami oleh individu umumnya diawali dengan representasi internal yang buruk. Kondisi ini berlanjut oleh gangguan pada sistem energi tubuh. EFT sangat efektif untuk merestorasi sistem energi tubuh.

Penemu EFT adalah Gary Craig EFT Founder

Gary Craig seorang engineer dari Stanford University merupakan murid Dr. Callahan yang menemukan Callahan Technique atau Thought Field Therapy (TFT), walaupun sangat spektakuler hasilnya, tetapi cukup rumit bagi orang awam. Untuk menguasainya diperlukan training yang tidak mudah dan tidak murah.

Dari Gary Craig, istilah EFT dilahirkan. Ia menyederhanakan TFT hingga menjadi teknik yang lebih mudah tetapi tetap efektif hasilnya. Gary telah menguji efektifitas EFT, secara ekstensif secara sistematis, mudah dicerna dan dipraktekkan.

Selama beberapa tahun sejak tahun 1991, Gary berkeliling Amerika untuk menawarkan terapi gratis. Ia mempresentasikan dan menerapkan EFT pada ribuan orang, ia hadir di acara-acara sosial seperti arisan, club gathering dan acara lainnya. Puncaknya, ia menawarkan diri untuk menerapi para veteran perang Vietnam di VA (Veteran Administration) yang telah puluhan tahun menderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Para veteran perang yang malang ini selama belasan tahun telah ditangani oleh belasan psikoterapis tanpa menunjukan hasil positif yang signifikan. Ajaibnya, dalam 6 hari, Gary Craig berhasil membebaskan 20 orang veteran dari penderita emosi yang mereka derita selama puluhan tahun.

Di Indonesia, EFT diperkenalkan EFT Center oleh Eddy Iskandar, Ph.D. EFT Center Founder dengan memodifikasi dengan pendekatan secara Holistic. Sehat dari sudut pandang Holistic ( Mind, Soul & Body) bila kita dapat mengontrol 3 P (Pola Fikir, Pola Makan & Pola Hidup). EFT sangat berhubungan erat dengan Holistic konsep, walaupun lebih dikenal dengan Teknik Pembebasan Emosi, namun persoalan emosi merupakan persoalan otak bawah sadar kita, yang 88% memegang peranan dalam Pola Fikir. Sehingga EFT merupakan cara yang sangat baik untuk membuat kita sehat secara Holistik.

Dari berbagai kajian yang telah dibuat, 60% dari mereka yang menggunakan EFT pertama kali telah dapat melepaskan (release) emosi negatif dan "merasa sesuatu yang penting telah berubah" pada kesehatan dan kehidupan mereka. Sementara 20% lagi dapat merasa perubahan semakin baik dan terus mempraktekan teknik ini untuk mendapatkan manfaat dari metode ini. Cuma sebagian kecil yang memerlukan terapi dari Practioner EFT untuk memulihkan kondisi kehidupan mereka.

EFT terbukti telah membantu melalui Mind/Body Healing tech yang sangat berguna untuk penyakit fisik, mental (trauma, fobia- penyakit psikologi), masalah masalah kehidupan seperti kegagalan, keluh kesah dan banyak testimoni yang dibuktikan oleh banyak orang yang sudah menggunakan EFT di seluruh dunia.

Beberapa manfaat EFT dapat mengatasi masalah-masalah sebagai berikut: Trauma & Shock, PTSD (post-traumatic stress disorder), Stress, Depresi, Pelecehan Sexsual, Cemas & Marah, Phobia dan ketakutan, Relationship problems, kesedihan yang mendalam & berbagai kasus penyakit (diabetes, darah tinggi, asam urat, dll), Permasalahan wanita, pria dan anak-anak.

EFT juga baik untuk masalah-masalah fisik seperti: Sakit Punggung, Sakit kepala dan Migrain, Leher kaku, Insomnia (susah tidur), Kecanduan bahan-bahan adiktif, Permasalahan berat badan, kurang kosentrasi, Permasalahan mata, Kurang bergairah, Beberapa bentuk dari dyslexia, Berhenti merokok.

Lihat pula

Referensi

  • Putra, Yovan P.;Rahasia di balik Hipnosis Ericksonian dan metode pengembangan pikiran lainnya ISBN 978-979-27-7961-5
  • Burrows, Graham D.; Stanley, Robb O.; Bloom, Peter B.International Handbook of Clinical Hypnosis ISBN 0-471-97009-3.
  • Fricker, Janet; Butler, John; Secrets of Hypnotherapy ISBN 0-7513-1203-7
  • Olness, Karen; Kohen, Daniel P. Hypnosis and Hypnotherapy With Children ISBN 1-57230-054-X
  • Putra, Yovan P.;Total Mind Learning Series: Memori dan Pembelajaran Efektif ISBN 979-543-723-2

Pranala luar


Templat:Link FA