Mesin 4 silinder segaris: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17: Baris 17:


Untuk kapasitas yang sangat kecil dapat ditemukan di mobil ''kei'' (''Kei cars'') di Jepang. [[Subaru]] menggunakan mesin ini melalui [[Subaru EN series]]; kapasitasnya mulai dari 550 cc (sekarang 660 cc) dengan variable valve timing, [[DOHC]] dan supercharger yang bisa menghasilkan tenaga 65 PS (48 kW; 64 bhp).
Untuk kapasitas yang sangat kecil dapat ditemukan di mobil ''kei'' (''Kei cars'') di Jepang. [[Subaru]] menggunakan mesin ini melalui [[Subaru EN series]]; kapasitasnya mulai dari 550 cc (sekarang 660 cc) dengan variable valve timing, [[DOHC]] dan supercharger yang bisa menghasilkan tenaga 65 PS (48 kW; 64 bhp).

==Keseimbangan dan Kehalusan (''Balance and smoothness'')==
[[Image:Engine movingparts.jpg|thumb|Computer generated image showing the major internal moving parts of an inline-four engine with belt-driven double overhead camshafts and 4 valves per cylinder.]]

Mesin 4 silinder segaris lebih halus daripada mesin dengan satu, dua, dan tiga silinder. Meskipun begitu, mesin ini bukanlah mesin dengan konfigurasi keseimbangan mesin (''Engine balance'') yang terbaik.


[[Kategori:Konfigurasi mesin piston]]
[[Kategori:Konfigurasi mesin piston]]

Revisi per 1 Maret 2011 07.06

Mesin 4 silinder segaris milik Ford dengan silinder yang sudah diambil.
Potongan mesin 4 silinder M9R 2.0L milik Nissan

Mesin 4 silinder segaris adalah mesin pembakaran dalam dengan keempat silindernya terpasang mendatar satu arah di dalam bak mesin. Silindernya bisa diletakkan mendatar atau miring terhadap poros mesin.

Mesin ini sangat umum dipakai pada mobil dengan kapasitas mesin kecil karena konstruksinya mudah. Meskipun demikian, tipe mesin seperti ini juga menimbulkan getaran, dan getarannya semakin parah ketika kapasitas dan kekuatan mesinnya bertambah. Oleh karena itu, mobil bertenaga tinggi menggunakan mesin yang lebih kompleks dan menggunakan lebih dari 4 silinder.

Belakangan ini, semua pabrikan mobil besar memproduksi mesin jenis ini. Mesin ini sendiri adalah jenis mesin paling populer, diikuti dengan V6. Sekitar tahun 2000-an, seiring dengan gencarnya pabrikan untuk membuat mobil ramah lingkungan, penggunaan mesin ini meningkat dari 30% pada tahun 2005 menjadi 47% tahun 2008.

Kapasitas Mesin dan Penggunaan Oleh Pabrikan Otomotif

Konfigurasi untuk mesin 4 silinder segaris sangat cocok dan umum dipakai sampai kapasitas 2.4L (2400 cc). Meskipun begitu, kadang pabrikan mobil masih memakainya sampai 2.7L (2700cc).

Mobil klasik dan antik biasanya masih memakai kapasitas lebih besar untuk mengejar keluaran tenaga dan torsi. Ford Model A misalnya, mempunyai mesin 4 silinder segaris dengan kapasitas 3.3L.

Untuk mesin dieselnya, biasanya digunakan sampai kapasitas 3.0L. Pabrikan Mitsubishi sendiri sampai saat ini masih memakai mesin 3.2L 4 silinder segarisnya di Pajero (dinamai Shogun/Montero di beberapa tempat), dan Tata Motors masih memakai mesin berkapasitas 3.0L diesel di Spacio dan Sumo Victa.

Toyota sendiri menggunakan mesin 4 silinder segaris di Seri Tipe B dari kapasitas 3.0L sampai 4.1L. Penggunaan terakhirnya ada di Toyota Mega Cruiser.

Untuk kapasitas yang sangat kecil dapat ditemukan di mobil kei (Kei cars) di Jepang. Subaru menggunakan mesin ini melalui Subaru EN series; kapasitasnya mulai dari 550 cc (sekarang 660 cc) dengan variable valve timing, DOHC dan supercharger yang bisa menghasilkan tenaga 65 PS (48 kW; 64 bhp).

Keseimbangan dan Kehalusan (Balance and smoothness)

Computer generated image showing the major internal moving parts of an inline-four engine with belt-driven double overhead camshafts and 4 valves per cylinder.

Mesin 4 silinder segaris lebih halus daripada mesin dengan satu, dua, dan tiga silinder. Meskipun begitu, mesin ini bukanlah mesin dengan konfigurasi keseimbangan mesin (Engine balance) yang terbaik.