Pembusukan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Huzzlet the bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ko:부패
JAnDbot (bicara | kontrib)
k r2.5.2) (bot Menambah: eu:Ustelketa, scn:Purritumi, ur:انحلال
Baris 13: Baris 13:
[[eo:Malkomponiĝado]]
[[eo:Malkomponiĝado]]
[[es:Descomposición]]
[[es:Descomposición]]
[[eu:Ustelketa]]
[[fi:Mätäneminen]]
[[fi:Mätäneminen]]
[[fr:Décomposition]]
[[fr:Décomposition]]
Baris 23: Baris 24:
[[pl:Rozpad gnilny]]
[[pl:Rozpad gnilny]]
[[pt:Decomposição]]
[[pt:Decomposição]]
[[scn:Purritumi]]
[[sl:Gnitje]]
[[sl:Gnitje]]
[[sv:Förruttnelse]]
[[sv:Förruttnelse]]
[[th:การเน่าสลายตัว]]
[[th:การเน่าสลายตัว]]
[[ur:انحلال]]
[[zh:腐烂]]
[[zh:腐烂]]

Revisi per 25 Februari 2011 10.38

Pembusukan jenazah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri. Mulai muncul 24 jam postmortem, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas seperti HCN, H2S dan lainlain. Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakan. Akibat proses pembusukan rambut mudah dicabut, wajah membengkak, bola mata melotot, kelopak mata membengkak dan lidah terjulur. Pembusukan lebih mudah terjadi pada udara terbuka suhu lingkungan yang hangat/panas dan kelembaban tinggi. Bila penyebab kematiannya adalah penyakit infeksi maka pembusukan berlangsung lebih cepat.