Keuskupan agung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
StefanusRA (bicara | kontrib)
Baris 7: Baris 7:
* [[Keuskupan Agung Jakarta]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Bogor]] dan [[Keuskupan Bandung]])
* [[Keuskupan Agung Jakarta]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Bogor]] dan [[Keuskupan Bandung]])
* [[Keuskupan Agung Semarang]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Malang]], [[Keuskupan Surabaya]], dan [[Keuskupan Purwokerto]])
* [[Keuskupan Agung Semarang]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Malang]], [[Keuskupan Surabaya]], dan [[Keuskupan Purwokerto]])
* [[Keuskupan Agung Medan]], (dengan 5 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Sibolga]], [[Keuskupan Padang]], [[Keuskupan Palembang]], [[Keuskupan Tanjungkarang]], dan [[Keuskupan Pangkalpinang]])
* [[Keuskupan Agung Medan]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Sibolga]], [[Keuskupan Padang]]
* [[Keuskupan Agung Palembang]], (dengan 2 Keuskupan sufragan,[[Keuskupan Tanjungkarang]], dan [[Keuskupan Pangkal Pinang]])
* [[Keuskupan Agung Pontianak]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Sintang]], [[Keuskupan Ketapang]], dan [[Keuskupan Sanggau]])
* [[Keuskupan Agung Pontianak]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Sintang]], [[Keuskupan Ketapang]], dan [[Keuskupan Sanggau]])
* [[Keuskupan Agung Samarinda]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Banjarmasin]], [[Keuskupan Palangkaraya]], dan [[Keuskupan Tanjung Selor]])
* [[Keuskupan Agung Samarinda]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Banjarmasin]], [[Keuskupan Palangkaraya]], dan [[Keuskupan Tanjung Selor]])
* [[Keuskupan Agung Makassar]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Manado]] dan [[Keuskupan Amboina]])
* [[Keuskupan Agung Makassar]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Manado]] dan [[Keuskupan Amboina]])
* [[Keuskupan Agung Merauke]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Jayapura]], [[Keuskupan Sorong-Manokwari]], dan [[Keuskupan Agats-Asmat]])
* [[Keuskupan Agung Merauke]], (dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Jayapura]], [[Keuskupan Manokwari-Sorong]], dan [[Keuskupan Agats]])
* [[Keuskupan Agung Kupang]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Atambua]] dan [[Keuskupan Weetebula]])
* [[Keuskupan Agung Kupang]], (dengan 2 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Atambua]] dan [[Keuskupan Weetebula]])
* [[Keuskupan Agung Ende]], dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Denpasar]], [[Keuskupan Larantuka]], dan [[Keuskupan Ruteng]].
* [[Keuskupan Agung Ende]], dengan 3 Keuskupan sufragan, yaitu [[Keuskupan Denpasar]], [[Keuskupan Larantuka]], dan [[Keuskupan Ruteng]].

Revisi per 17 Februari 2011 16.50

Keuskupan Agung terjadi dari pengelompokan beberapa keuskupan yang berdekatan yang membentuk suatu Provinsi Gerejani. Dalam hal ini suatu Keuskupan menjadi Keuskupan Agung dan dipandang sebagai metropolit bukan karena luas wilayah, ataupun karena kedewasaan iman umat pada umumnya. Keuskupan Agung tidak lebih tinggi dari Keuskupan lainnya, melainkan mendapat fungsi mempersatukan Keuskupan-keuskupan yang berdekatan, yang disebut Keuskupan sufragan, seperti suatu gugusan (cluster), dalam rangka penggembalaan umat yang kurang lebih mirip budayanya, untuk hal-hal yang dianggap berfaedah. Keuskupan Agung digembalakan oleh seorang Uskup Agung.

Keuskupan Agung merupakan jembatan di antara Keuskupan dan bentuk kerjasama yang lebih luas lagi, yaitu Konferensi Para Uskup (di Indonesia secara khusus disebut Konferensi Waligereja Indonesia, disingkat KWI).

Keuskupan Agung di Indonesia

Ada sembilan Keuskupan Agung di Indonesia. Enam di antaranya didirikan bersamaan dengan pendirian hirarki Gereja Katolik di Indonesia pada 3 Januari 1961. Keuskupan Agung Merauke didirikan pada tahun 1966. Keuskupan Agung Kupang pada tahun 1989. Keuskupan Agung Samarinda didirikan pada tahun 2003.

Referensi

  • KWI, Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia

Pranala Luar