Tiamin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: rw:Vitamini B1
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Thiamin.svg|thumb|right|150pv|Rumus bangun tiamina.]]
[[Berkas:Thiamin.svg|thumb|right|150pv|Rumus bangun tiamina.]]
'''Tiamina''', '''vitamin B1''', '''aneurin''' ({{lang-en|thio-vitamine, thiamine, thiamin}}) adalah [[vitamin]] yang terlarut dalam air. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak proses sel. Tiamina disintesis dalam [[bakteri]], [[fungi]] dan [[tanaman]]. [[Hewan]] harus memenuhi keperluan tiamin dari makanan. Asupan yang tidak cukup menyebabkan penyakit [[beri-beri]], yang mempengaruhi [[sistem saraf tepi]] dan [[sistem kardiovaskular]].
'''Tiamina''', '''vitamin B1''', '''aneurin''' ({{lang-en|thio-vitamine, thiamine, thiamin}}) adalah [[vitamin]] yang terlarut dalam air. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak proses sel. Tiamina disintesis dalam [[bakteri]], [[fungi]] dan [[tanaman]]. [[Hewan]] harus memenuhi keperluan tiamin dari makanan. Asupan yang tidak cukup menyebabkan penyakit [[beri-beri]], yang mempengaruhi [[sistem saraf tepi]] dan [[sistem kardiovaskular]]. Kekurangan vitamin B1 juga dapat menyebabkan [[sindrom Wernicke-Korsakoff]].


Tiamina berperan sangat vital agar [[otak]] dapat bekerja dengan normal.<ref>{{en}}{{cite book
Tiamina berperan sangat vital agar [[otak]] dapat bekerja dengan normal.<ref>{{en}}{{cite book

Revisi per 29 Desember 2010 17.55

Rumus bangun tiamina.

Tiamina, vitamin B1, aneurin (Inggris: thio-vitamine, thiamine, thiamin) adalah vitamin yang terlarut dalam air. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak proses sel. Tiamina disintesis dalam bakteri, fungi dan tanaman. Hewan harus memenuhi keperluan tiamin dari makanan. Asupan yang tidak cukup menyebabkan penyakit beri-beri, yang mempengaruhi sistem saraf tepi dan sistem kardiovaskular. Kekurangan vitamin B1 juga dapat menyebabkan sindrom Wernicke-Korsakoff.

Tiamina berperan sangat vital agar otak dapat bekerja dengan normal.[1] Sebuah senyawa turunan tiamina yang disebut benfotiamina, dengan efektif, mengurangi plak amiloid dan fosforilasi protein tau pada area kortikal otak tikus dan menekan aktivitas enzim glikogen sintase kinase 3. Penelitian ini sangat mirip dengan kondisi penderita Alzheimer in vivo.[2] Senyawa turunan yang lain semisal tiamina pirofosfat, merupakan koenzim pada siklus asam sitrat yaitu pada kompleks piruvat dehidrogenase dan kompleks α-ketoglutarat dehidrogenase.

Rujukan

  1. ^ (Inggris)George J Siegel, Bernard W Agranoff, R Wayne Albers, Stephen K Fisher, dan Michael D Uhler. (1999). Basic Neurochemistry - Molecular, Cellular and Medical Aspects : Nutrition and Functional Neurochemistry. Edward Hines Jr Veterans Affairs Hospital, Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, University of Michigan, National Institute of Neurological Disorders and Stroke, National Institutes of Health, Mental Health Research Institute (edisi ke-6). Lippincott-Raven. ISBN 0-397-51820-X. Diakses tanggal 2010-07-19. 
  2. ^ (Inggris)"Powerful beneficial effects of benfotiamine on cognitive impairment and beta-amyloid deposition in amyloid precursor protein/presenilin-1 transgenic mice". Department of Neurology, Zhongshan Hospital & Shanghai Medical College, State Key Laboratory of Medical Neurobiology, Fudan University; Pan X, Gong N, Zhao J, Yu Z, Gu F, Chen J, Sun X, Zhao L, Yu M, Xu Z, Dong W, Qin Y, Fei G, Zhong C, Xu TL. Diakses tanggal 2010-06-29. 

Pranala luar