Titanomakhia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: it:Titanomachia
Baris 34: Baris 34:
[[fr:Titanomachie]]
[[fr:Titanomachie]]
[[hu:Titanomakhia]]
[[hu:Titanomakhia]]
[[it:Titanomachia]]
[[ja:ティーターノマキアー]]
[[ja:ティーターノマキアー]]
[[ko:티타노마키아]]
[[ko:티타노마키아]]

Revisi per 23 Desember 2010 16.46

Titanomakhia, atau Perang Titan (Yunani: Τιτανομαχία), adalah serangkaian pertempuran yang terjadi selama sepuluh tahun antara para Titan melawan dewa-dewa Olimpus jauh sebelum keberadaan manusia. Para Titan, berjuang dari Gunung Othrys dan para dewa Olimpus, berjuang dari Gunung Olimpus. Perang ini terjadi karena Zeus dan saudara-saudaranya melakukan perlawanan terhadap Kronos, ayah mereka yang telah menelan mereka.

Tidak semua Titan memihak kelompok Titan dalam perang ini. Semua Titan wanita memilih tidak terlibat perang, Okeanos mmemilih tetap netral, sedangkan Prometheus, Epimetheus, dan Stiks beserta anak-anaknya berpihak pada Zeus. Tapi Zeus tetap butuh bantuan dalam melawan para Titan. Karena itu, setelah diberi saran oleh Gaia, Zeus membebaskan para Hekatonkhire dan para Kiklops yang dikurung di Tartaros. keterlibatan para raksasa itu terbukti berperan banyak dalam perang tersebut. Para Kiklops membuatkan senjata-senjata hebat untuk Zeus dan saudaranya-saudaranya, sedangkan tiga Hekatonkhire mampu melemparkan 300 batu besar pada para Titan dalam sekali lempar.

Setelah berlangsung selama sepuluh tahun, pihak Zeus akhirnya meraih kemenangan. Zeus kemudian mengurung para Titan yang melawannya di Tartaros. Sedangkan Atlas harus memikul langit di pundaknya.

Sumber sastra

Orang-orang Yunani kuno membuat beberapa puisi mengenai perang ini. Yang paling dominan dan satu-satunya yang masih ada adalah Theogonia karya Hesiodos. Sebuah puisi yang hilang, Titanomakhia, dibuat oleh penyair buta dari Thrakia bernama Thamyris. Para Titan juga berperang penting dalam puisi-puisi karya Orfeus. Dan meskipun hanya potongan-potongan kecil dari narasi Orfeus yang masih tersisa, naskah tersebut menunjukan perbedaan dengan Hesiodos.

Pranala Luar