Tim nasional sepak bola Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciko (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 17: Baris 17:
| FIFA min = 153
| FIFA min = 153
| FIFA min date = Desember 2006
| FIFA min date = Desember 2006
| pattern_la1=_idn10h|pattern_b1=|pattern_ra1=_idn10h|leftarm1=E80923|body1=E80923|rightarm1=E80923|shorts1=_stripes_cut_on_white|socks1=
|pattern_la1=_idn10h|pattern_b1=|pattern_ra1=_idn10h|pattern_sh1=_stripes_cut_on_white|pattern_so1=_ser10h|leftarm1=E80923|body1=E80923|rightarm1=E80923|shorts1=E80923|socks1=
| pattern_la2=_idn10h|pattern_b2=|pattern_ra2=_idn10h|leftarm2=|body2=|rightarm2=|shorts2= 177245|socks2=
|pattern_la2=_idn10h|pattern_b2=|pattern_ra2=_idn10h|pattern_sh2=_stripes_cut_on_white|pattern_so2=_ser10h|leftarm2=FFFFFF|body2=FFFFFF|rightarm2=FFFFFF|shorts2=E80923|socks2=
| First game = {{fb|RRC}} 2 - 0 {{fb-rt|Hindia-Belanda}}{{br}}([[Filipina]]; [[5 Mei]] [[1934]]){{br}}{{fb|India}} 3 - 0 {{fb-rt|Indonesia}}{{br}}([[India]]; [[4 Mei]] [[1951]])
| First game = {{fb|RRC}} 2 - 0 {{fb-rt|Hindia-Belanda}}{{br}}([[Filipina]]; [[5 Mei]] [[1934]]){{br}}{{fb|India}} 3 - 0 {{fb-rt|Indonesia}}{{br}}([[India]]; [[4 Mei]] [[1951]])
| Largest win = {{fb|Indonesia}} 13 - 1 {{fb-rt|Filipina}}{{br}}([[Jakarta]], [[Indonesia]]; [[23 Desember]] [[2002]])
| Largest win = {{fb|Indonesia}} 13 - 1 {{fb-rt|Filipina}}{{br}}([[Jakarta]], [[Indonesia]]; [[23 Desember]] [[2002]])
Baris 34: Baris 34:
Di kancah [[Asia Tenggara]] sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara [[Piala AFF]] (dulu disebut Piala Tiger). Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2005. Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.
Di kancah [[Asia Tenggara]] sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara [[Piala AFF]] (dulu disebut Piala Tiger). Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2005. Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.


Di kancah [[Piala Asia]], Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun [[2004]] di China setelah menaklukkan [[Tim nasional sepak bola Qatar|Qatar]] 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Bahrain|Bahrain]] dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama [[Malaysia]], [[Thailand]], dan [[Vietnam]].
Di kancah [[Piala Asia]], Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun [[2004]] di China setelah menaklukkan [[Tim nasional sepak bola Qatar|Qatar]] 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Bahrain|Bahrain]] dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama [[Malaysia]], [[Thailand]], dan [[Vietnam]].


Dalam kualifikasi ke [[Piala Dunia 2010]], Indonesia tidak mampu lolos ke fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2010 setelah takluk di tangan Suriah dengan agregat 1-11. Tim nasional Indonesia U-23 pun juga mengalami kegagalan di [[SEA Games ke-24]] di Thailand; setelah takluk dari Thailand di pertandingan babak penyisihan grup yang terakhir.pada laga uji coba 2010 tim nasional Indonesia sempat bertanding juga bertanding dengan tim nasional Uruguay yang diselenggarakan di stadion Gelora Bung Karno Jakarta Indonesia,yang disaksikan langsung oleh presiden Indonesia,Susilo Bambang yudhoyono.Tetapi sayangnya tim nasional Indonesia kalah dengan skor 7-1,gol tunggal Indonesia diciptakan oleh penyerang asal Persipura Jayapura Papua,Boaz Salossa dengan meneruskan umpan dari Bambang Pamungkas.Di uji coba selanjutnya tim nasional Indonesia melawan tim nasional Maladewa di stadion Siliwangi Bandung,tim nasional Indonesia menang dengan skor 3-0,gol Indonesia diciptakan oleh Octavianus,Yongki Ariwibowo dan Supardi.Berikut jadwal pertandingan uji coba tim nasional Indonesia:Indonesia vs honkong 21/11/2010,Indonesia vs Malaysia 01/12/2010,Indonesia vs Laos 04/12/2010,Indonesia vs Thailand 07/12/2010.
== Kostum ==
== Kostum ==
Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya [[merah]]-[[putih]] sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut [[Bob Hippy]], yang ikut memperkuat timnas sejak tahun [[1962]] hingga [[1974]], kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika [[PSSI]] mempersiapkan dua tim untuk [[Asian Games IV]]-[[1962]], [[Jakarta]].
Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya [[merah]]-[[putih]] sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut [[Bob Hippy]], yang ikut memperkuat timnas sejak tahun [[1962]] hingga [[1974]], kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika [[PSSI]] mempersiapkan dua tim untuk [[Asian Games IV]]-[[1962]], [[Jakarta]].

Revisi per 11 Desember 2010 02.23

Indonesia
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
JulukanMerah Putih
AsosiasiPersatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
KonfederasiAFC (Asia)
Sub-konfederasiAFF (Asia Tenggara)
PelatihAustria Alfred Riedl
KaptenBambang Pamungkas
Penampilan terbanyakBambang Pamungkas (74)
Pencetak gol terbanyakBambang Pamungkas (35)
Stadion kandangStadion Utama Gelora Bung Karno
Kode FIFAINA/IDN
Peringkat FIFA
Terkini135
Tertinggi76 (September 1998)
Terendah153 (Desember 2006)
Warna pertama
Warna kedua
Pertandingan internasional pertama
 Tiongkok 2 - 0 Hindia Belanda 
(Filipina; 5 Mei 1934)
 India 3 - 0 Indonesia 
(India; 4 Mei 1951)
Kemenangan terbesar
 Indonesia 13 - 1 Filipina 
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
Kekalahan terbesar
 Denmark 9 - 0 Indonesia 
(Kopenhagen, Denmark; 3 September 1974)
Piala Dunia
Penampilan1 (Pertama kali pada 1938)
Hasil terbaikBabak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda)
Piala Asia
Penampilan4 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikBabak 1 (1996, 2000, 2004, 2007)

Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri, menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu mereka masih membawa nama Hindia Belanda dan kalah 6-0 dari Hongaria, yang hingga kini menjadi satu-satunya pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia. Indonesia, meski merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tidak termasuk jajaran tim-tim terkuat di AFC.

Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger). Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2005. Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.

Di kancah Piala Asia, Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Kostum

Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.

Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.

Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, kita hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games XI-1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Kings Cup 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.

Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.

Sejarah Indonesia di Piala Dunia FIFA

Berkas:Dutch East Indies players 1938.jpg
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938

Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepakbola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia. Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)sebuah organisasi sepakbola orang-orang Belanda di Hindia Belandamenaruh hormat kepada Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) lantaran Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB)yang memakai bintang-bintang dari NIVBkalah dengan skor 2-1 lawan Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ)salah satu klub anggota PSSIdalam sebuah ajang kompetisi PSSI ke III pada 1933 di Surabaya.

NIVU yang semula memandang sebelah mata PSSI akhirnya mengajak bekerjasama. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Gentlemen’s Agreement pada 15 Januari 1937. Pascapersetujuan perjanjian ini, berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu juga menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepakbola di Hindia Belanda. Salah satu butir di dalam perjanjian itu juga berisi soal tim untuk dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan tim bentukan PSSI sebelum diberangkatkan ke Piala Dunia (semacam seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya. NIVU melakukan hal tersebut karena tak mau kehilangan muka, sebab PSSI pada masa itu memiliki tim yang kuat. Dalam pertandingan internasional, PSSI membuktikannya. Pada 7 Agustus 1937 tim yang beranggotakan, di antaranya Maladi, Djawad, Moestaram, Sardjan, berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah menyikat kesebelasan Belanda dengan skor 4-0. Dari sini kedigdayaan tim PSSI mulai kesohor.

Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin, ketua PSSI yang juga aktivis gerakan nasionalisme Indonesia,sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi materi pemain akan dipenuhi orang-orang Belanda. Tapi FIFA mengakui NIVU sebagai perwakilan dari Hindia Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian Gentlemen’s Agreement saat Kongres di Solo pada 1938.

Maka sejarah mencatat mereka yang berangkat ke Piala Dunia Perancis 1938 mayoritas orang Belanda. Mereka yang terpilih untuk berlaga di Perancis, yaitu Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermadji, Anwar Sutan, dan Achmad Nawir (kapten). Mereka diasuh oleh pelatih sekaligus ketua NIVU, Johannes Mastenbroek. Mo Heng, Nawir, Soedarmadji adalah pemain-pemain pribumi yang berhasil memperkuat kesebelasan Hindia Belanda, tetapi bertanding di bawah bendera kerajaan Nederland. [1]

Pertandingan melawan Hongaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadiun Velodrome Municipal, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."

Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem knock-out.

Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah". [2]

Rekor Penampilan Piala Dunia FIFA
Tahun Babak Poin M S* K GM GK
Uruguay 1930 Tidak Ikut - - - - - -
Italia 1934 - - - - - -
Prancis 1938 Babak 1 (sebagai Hindia Belanda) 1 0 0 1 0 6
Brasil 1950 Mengundurkan diri - - - - - -
Swiss 1954 Tidak ikut - - - - - -
Swedia 1958 Mengundurkan diri selama kualifikasi - - - - - -
Chili 1962 'Mengundurkan diri - - - - - -
Inggris 1966 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Meksiko 1970 - - - - - -
Jerman Barat 1974 hingga
Afrika Selatan 2010
Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Total
Terbaik: Babak Pertama
1 0 0 0 0 6

Sejarah tim di Piala Asia

Tahun Hasil Poin M S K GM GK
Hong Kong 1956 hingga Israel 1964 Tidak ikut - - - - - -
Iran 1968 hingga Jepang 1992 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Uni Emirat Arab 1996 Babak 1 1 0 1 2 4 8
Lebanon 2000 Babak 1 1 0 1 2 0 7
Tiongkok 2004 Babak 1 3 1 0 2 3 9
IndonesiaMalaysiaThailandVietnam 2007 Babak 1 3 1 0 2 3 4
Qatar 2011 Tidak lolos kualifikasi - - - -
Total
Best: Babak 1
8 2 2 8 10 28

Sejarah tim di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN (dulu Tiger Cup)

Susunan Tim Nasional Senior

Tim utama

Pelatih: Alfred Riedl Austria
Daftar 25 pemain seleksi AFF Suzuki Cup 2010

0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1 1GK Markus Haris Maulana 14 Maret 1981 (umur 43) 28 0 Indonesia Persib Bandung
12 1GK Ferry Rotinsulu 28 Desember 1982 (umur 41) 3 0 Indonesia Sriwijaya FC
23 1GK Kurnia Meiga Hermansyah 7 Mei 1990 (umur 33) 0 0 Indonesia Arema FC
2 2DF Mohammad Nasuha 15 September 1984 (umur 39) 8 0 Indonesia Persija Jakarta
3 2DF Zulkifly Syukur 3 Mei 1984 (umur 39) 5 0 Indonesia Arema FC
5 2DF Maman Abdurrahman 12 Mei 1982 (umur 41) 45 2 Indonesia Persib Bandung
7 2DF Benny Wahyudi 20 Maret 1986 (umur 38) 4 0 Indonesia Arema FC
22 2DF Muhammad Ridwan 8 Juni 1980 (umur 43) 37 5 Indonesia Sriwijaya FC
26 2DF Muhammad Roby 12 September 1985 (umur 38) 14 0 Indonesia Persisam Putra Samarinda
23 2DF Hamka Hamzah 29 Januari 1984 (umur 40) 12 0 Indonesia Persipura Jayapura
29 2DF Yesaya Desnam 25 Juni 1985 (umur 38) 1 0 Indonesia Persiwa Wamena
6 3MF Tony Sucipto 12 Februari 1986 (umur 38) 5 1 Indonesia Persija Jakarta
8 3MF Eka Ramdani 18 Juni 1984 (umur 39) 20 1 Indonesia Persib Bandung
10 3MF Oktovianus Maniani 10 Oktober 1990 (umur 33) 7 3 Indonesia Sriwijaya FC
14 3MF Arif Suyono 3 Januari 1984 (umur 40) 17 4 Indonesia Sriwijaya FC
15 3MF Firman Utina (Kapten) 15 Desember 1981 (umur 42) 40 6 Indonesia Sriwijaya FC
19 3MF Ahmad Bustomi 13 Juli 1985 (umur 38) 7 0 Indonesia Arema FC
17 4FW Irfan Bachdim 11 Agustus 1988 (umur 35) 5 2 Indonesia Persema Malang
13 4FW Dendi Santoso 16 Mei 1990 (umur 33) 0 0 Indonesia Arema FC
9 4FW Christian González 30 Agustus 1976 (umur 47) 5 4 Indonesia Persib Bandung
20 4FW Bambang Pamungkas 10 Juni 1980 (umur 43) 81 34 Indonesia Persija Jakarta
21 4FW Yongki Aribowo 23 November 1989 (umur 34) 4 2 Indonesia Arema FC
4FW Johan Juansyah 25 Oktober 1988 (umur 35) 1 0 Indonesia Persijap Jepara
  • Penampilan dan gol akurat per 8 Desember 2010

Susunan tim nasional saat ini [1]

Susunan Tim Nasional U-23

Tim utama

Pelatih: Alfred Riedl Austria

No. Pos. Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Klub
1 1GK Kurnia Meiga Hermansyah 7 Mei 1990 4 Indonesia Arema Indonesia
12 1GK Johan Angga Kesuma 29 Desember 1989 0 Indonesia Persijap Jepara
4 2DF Wildansyah 2 Januari 1987 0 Indonesia Persib Bandung
5 2DF Djayusman Triasdi 22 Agustus 1989 5 Indonesia PSM Makasar
6 2DF David Laly 6 November 1991 0 Indonesia Persipura Jayapura
13 2DF Achmad Jufriyanto 7 Februari 1987 12 Indonesia Sriwijaya FC
14 2DF Irfan Raditya 11 Juni 1988 0 Indonesia Arema Indonesia
21 2DF Elvis Nelson Anes 28 Maret 1988 0 Indonesia Persija Jakarta
8 3MF Egi Melgiansyah 4 September 1990 15 Indonesia Pelita Jaya
18 3MF Swandika Gumilang 28 November 1993 0 Italia A.S. Roma
19 3MF Imanuel Wanggai 23 Februari 1988 12 Indonesia Persipura Jayapura
25 3MF Dendi Santoso 12 Februari 1990 0 Indonesia Arema Indonesia
3 4FW Andik Vermansyah 23 November 1991 0 Indonesia Persebaya Surabaya(LPI)
7 4FW Boaz Salossa 1 Maret 1986 23 Indonesia Persipura Jayapura
12 4FW Jajang Mulyana 23 Oktober 1988 9 Indonesia Pelita Jaya
19 4FW Dede Hugo Kunarko 4 Desember 1987 0 Indonesia PSBI Blitar
25 4FW Harmoko 6 Maret 1989 0 Indonesia Persekam

Susunan Tim Nasional U-19

Tim utama

Pelatih: Oscar Washington Tabarez Uruguay

No. Pos. Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Klub
1 1GK Aris Wahyu Nugroho 9 Januari 1994 0 Indonesia S.A.D Indonesia
12 1GK Tri Windu Anggono 27 Agustus 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
23 1GK Yoewanto Stya Beny 2 April 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
2 2DF Yericho Christiantoko 13 Januari 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
5 2DF Imam Agus Faizal 6 Februari 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
4 2DF Alfin Ismail Tuasalamony 12 November 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
6 2DF Ferdiansyah 27 Februari 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
14 2DF Taji Prasetio 1 Agustus 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
20 2DF Reffa Arvindo Badherun Money 20 Januari 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
27 2DF Sedek Sanaky 5 April 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
30 2DF Manahati Lestusen 13 Desember 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
3 3MF Feri Firmansyah 20 Mei 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
7 3MF Abdul Rahman Lestaluhu 21 Agustus 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
8 3MF Ridwan Awaludin 10 Oktober 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
15 3MF Mochammad Zainal Haq 4 April 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
16 3MF Rizky Ahmad Sanjaya Pellu 25 Juli 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
18 3MF Rinaldi Gunapradiptha 20 Mei 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
21 3MF Vava Mario Yagalo 20 April 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
29 3MF M. Arsyad 21 April 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
9 4FW Yandi Sofyan 25 Mei 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
10 4FW Syamsir Alam 5 Juli 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
11 4FW Alan Martha 21 Juli 1992 0 Indonesia S.A.D Indonesia
19 4FW Novri Setiawan 10 November 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia
20 4FW Achmad Resal Octavian 5 Oktober 1993 0 Indonesia S.A.D Indonesia

Daftar pelatih Timnas Indonesia

Period Coach
1938 Belanda Johannes Christoffel van Mastenbroek
1951-1953 Singapura Choo Seng Quee
1954-1964 Yugoslavia Antun Pogačnik
1966-1970 Indonesia E.A. Mangindaan
1970 Indonesia Endang Witarsa
1971-1972 Turki Yusuf Balik
1972-1974 Indonesia Suwardi Arland
1974-1975 Indonesia Aang Witarsa
1975-1976 Belanda Wiel Coerver
1976-1978 Indonesia Suwardi Arland
1978-1979 Belanda Frans Van Balkom
1979-1980 Polandia Marek Janota
1980-1981 Jerman Bernd Fischer
1981-1982 Indonesia Harry Tjong
1982-1983 Indonesia Sinyo Aliandoe
1983-1984 Indonesia M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir
1985-1987 Indonesia Bertje Matulapelwa
1987 Indonesia Sinyo Aliandoe
1987-1991 Rusia Anatoli Polosin
1991-1993 Yugoslavia Ivan Toplak
1993-1995 Italia Romano Mattè
1995-1996 Indonesia Danurwindo
1996-1997 Belanda Henk Wullems
1998 Indonesia Sudibyo
1999 Jerman Bernard Schum
1999-2000 Indonesia Nandar Iskandar
2000-2001 Indonesia Benny Dollo
2002-2004 Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2004-2007 Inggris Peter Withe
2007 Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2008-2010 Indonesia Benny Dollo
2010- Austria Alfred Riedl

Pemain terkenal

Referensi

Pranala luar

Templat:Skuad Indonesia pada Piala Suzuki AFC 2008