Diameter sudut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
Untuk objek bola yang diameter ''aktual''nya sama dengan <math>d_\mbox{act}</math>, diameter angular dapat dicari dengan rumus |
Untuk objek bola yang diameter ''aktual''nya sama dengan <math>d_\mbox{act}</math>, diameter angular dapat dicari dengan rumus |
||
:<math>\delta = 2 \arcsin \left( \frac{1}{2}\,d_\mbox{act} / D \right);</math> |
:<math>\delta = 2 \arcsin \left( \frac{1}{2}\,d_\mbox{act} / D \right);</math> |
||
untuk kegunaan praktek, perbedaan antara <math>d</math> dan <math>d_\mbox{act}</math> hanya |
untuk kegunaan praktek, perbedaan antara <math>d</math> dan <math>d_\mbox{act}</math> hanya pada objek bola yang relatif dekat. |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 20 November 2010 07.20
Diameter angular adalah "diameter visual" suatu objek yang diukur sebagai sudut. Diameter visual adalah diameter dari proyeksi perspektif objek pada bidang melalui pusatnya yang tegak lurus dengan arah pandangan.
Rumus untuk menentukan diameter angular adalah:
dengan sebagai diameter angular, dan dengan sebagai diameter visual dan jarak ke objek, dinyatakan dalam satuan yang sama. Jika lebih besar dari , dapat dihitung dengan rumus , yang hasilnya dalam radian.
Untuk objek bola yang diameter aktualnya sama dengan , diameter angular dapat dicari dengan rumus
untuk kegunaan praktek, perbedaan antara dan hanya pada objek bola yang relatif dekat.